December 16, 2019

Telur-telur kebahagiaan (Menemukan Kekuatan Diri)




Bahagia melahirkan rasa yang menelurkan motivasi untuk berkembang tanpa rasa terpaksa. Kenali diri sendiri dan biarkan dirimu bahagia!

Bismillahi...

Haloooo Bunda dan semua pembaca yang mampir di blog saya, semoga dalam keadaan sehat dan selalu penuh semangat. 

Bersyukur alhamdulillah akhirnya setelah proses panjang melewati kelas Bunda Sayang, kini saya sudah masuk sebagai mahasiswa dalam kelas Bunda Cekatan. Untuk level pertama ini kami semua ada di kelas telur-telur, sebelum bermetamorfosa menjadi kupu-kupu yang cantik, kita semua harus melewati tahap demi tahap yang ada di kelas Bunda Sayang ini. Tahap awal yang di representasikan dalam tugas Menemukan Kekuatan Diri.

Setelah mengikuti materi pertama yang langsung dibawakan oleh Ibu Septi, kami semua mendapat tugas untuk menemukan kekuatan diri masing-masing. Salah satu caranya adalah dengan mengelompokkan aktivitas kita sebagai Ibu, Istri dan Perempuan dalam kuadran-kuadran. Hal ini berfungsi untuk memetakan kelebihan dan kekurangan dari diri kita, bahkan kita juga dapat mengembangkan keinginan dan fokus pada kemampuan yang paling prioritas (suka dan bisa).

·        Kuadran 1: Suka dan Bisa
·        Kuadran 2: Suka dan Tidak Bisa
·        Kuadran 3: Tidak Suka dan Bisa
·        Kuadran 4: Tidak Suka dan Tidak Bisa




Jika kita sudah mengelompokkan berdasarkan empat kuadran di atas, maka kita fokus pada kuadran 1 dan mulai mengurutkan ke dalam lima skala prioritas. Lima aktivitas priorotas yang sudah kita urutkan tersebut akan menjadi pijakan kekuatan kita. Seru sekali memetakan kekuatan diri melalui kuadran-kuadran di atas, sehingga ada fokus aktivitas yang hanya kita suka dan bisa saja.




v Kenapa fokus pada aktivitas yang kita Suka dan Bisa saja?

Aktivitas yang kita suka dan bisa akan kita jalani dengan hati yang bahagia. Sebagai seorang Ibu, Istri dan Perempuan kita wajib menjadi wanita yang bahagia. Kebahagian tersebut akan menelurkan kebahagian-kebahagiaan lain yang dapat dirasakan oleh anggota keluarga sehingga dalam perjalanannya sebagai manajer keluarga kita bisa berperan secara maksimal, bahagia, tanpa keluhan.

v Lalu apa yang membuat kita Suka, Bisa dan Bahagia?

Setelah mengatur kembali milestone KM 0 pada 2017 lalu, ada beberapa hal yang membuat saya Suka, Bisa dan Bahagia ketika melakukannya.

1. Mengajar (Teaching)
          Merupakan passion saya sejak dulu, saya bercita-cita menjadi seorang guru dan penulis. Sejauh ini saya fokus pada aktivitas tersebut karena saya Suka, Bisa dan Bahagia saat melakukannya. Sekalipun saya belum berkesempatan mengenyam pendidikan sebagai seorang guru, banyak pengalaman yang saya lewati dalam menjalankan peran sebagai seorang guru. Bahkan kini saat status saya sebagai Ibu, saya tetap berperan sebagai guru yaitu guru bagi anak saya. Betapa senangnya beraktivitas mengajari anak orang lain hingga ia mampu, bisa memahami apa yang menjadi kendalanya.
          Kini tantangan terbesar saya adalah, apakah mampu menjalani aktivitas sebagai madrasah pertama anak saya? Kompetensi saya harus terus ditingkatkan, ilmu harus semakin diperluas dan aplikasi dari ilmu tersebut harus semakin di perbanyak. Alhamdulillah saya sudah bergabung dalam kelas Bunda Sayang, Smart Parents dari Komunitas Muslimah Peduli Generasi (KMPG), beberapa kulwap yang saya butuhkan ilmunya pun saya ikuti. InsyaAllah jika ada kesempatan di 2020 saya akan belajar lebih banyak untuk memahirkan kemampuan saya dalam mengajar.


2. Sharing

Sharing bagi saya adalah kegiatan yang membuat saya bahagia, selama saya suka dan bisa saya akan terus melakukannya. Belum lama ini saya membuka Teras Baca Mahira, sebagai wadah atau komunitas untuk anak-anak di sekitar rumah saya agar mereka dalam memanfaatkan waktunya untuk kegiatan positif. Melalui teras baca inilah saya bisa melakukan semua kegiatan yang saya suka, bisa dan membuat saya bahagia. Mengajar, sharing itu sendiri, bermain, belajar, menulis dan juga memotivasi.

          3. Menulis
Menulis itu luas sekali, tak hanya menulis jurnal atau blog. Bahkan kegiatan menulis daftar belanjapun saya kategorikan dalam kegiatan menulis. Begitupula menulis laporan aktivitas anggota TBM Club. Ya.. sejak Teras Baca Mahira di buka, banyak sekali siswa yang belajar di rumah. Saya sendiri langsung turun tangan dalam mengajari mereka sesuai jadwal. Menuliskan kembali di buku dan di laporan apa saja materi yang sudah dipelajari dan tingkat pencapaian siswa. Hal itu membuat saya bahagia, tentunya saya suka dan bisa.

          4. Belajar
Tak memungkiri, dengan mengajar otak saya terus dapat digunakan. Istilahnya terpakai, terasah sehingga semoganya dapat terus memiliki daya ingat yang baik. Tak jarang saya juga terus belajar, menemukan metode belajar yang cocok untuk masing-masing anggota TBM Club, belajar kembali menciptakan bonding yang baik, belajar sabar,belajar materi-materi mereka dll. Belajar banyak hal yang membuat saya sangat bahagia, suka dan bisa.

          5. Memotivasi
Banyak kendala yang dihadapi oleh Ibu-ibu sekitar, mengenai anaknya yang susah belajar, main gadget, nilai hancur, bahkan parahnya kelas 4 SD pun masih belum lancar membaca. Saya sangat mudah termotivasi dengan keadaan-keadaan seperti itu. Sehingga tak khayal, saya juga dengan bahagia memotivasi siswa-siswa yang kesulitan dalam belajar.

          Alhamdulillah, saya sangat bersyukur dalam mengisi kuadran-kuadran tersebut sekalipun belum maksimal dalam mengisi kuadran ke empat. Semoga seiring berjalannya waktu, akan banyak hal yang membuat saja semakin mengenali diri sendiri.

Jadilah diri yang bahagia, karena hanya orang-orang bahagia yang dapat menelurkan kebahagiaan-kebahagiaan selanjutnya dalam
 proses yang juga bahagia.




#JurnalTelur1
#KelasTelur-telur
#BundaCekatan 

No comments:

Post a Comment