Bahagia
melahirkan rasa yang menelurkan motivasi untuk berkembang tanpa rasa terpaksa.
Kenali diri sendiri dan biarkan dirimu bahagia!
Bismillahi...
Haloooo Bunda dan semua pembaca
yang mampir di blog saya, semoga dalam keadaan sehat dan selalu penuh
semangat.
Bersyukur alhamdulillah
akhirnya setelah proses panjang melewati kelas Bunda Sayang, kini saya sudah
masuk sebagai mahasiswa dalam kelas Bunda Cekatan. Untuk level pertama ini kami
semua ada di kelas telur-telur, sebelum bermetamorfosa menjadi kupu-kupu yang
cantik, kita semua harus melewati tahap demi tahap yang ada di kelas Bunda
Sayang ini. Tahap awal yang di representasikan dalam tugas Menemukan Kekuatan Diri.
Setelah mengikuti materi pertama yang
langsung dibawakan oleh Ibu Septi, kami semua mendapat tugas untuk menemukan
kekuatan diri masing-masing. Salah satu caranya adalah dengan mengelompokkan
aktivitas kita sebagai Ibu, Istri dan Perempuan dalam kuadran-kuadran. Hal ini
berfungsi untuk memetakan kelebihan dan kekurangan dari diri kita, bahkan kita
juga dapat mengembangkan keinginan dan fokus pada kemampuan yang paling
prioritas (suka dan bisa).
·
Kuadran
1: Suka dan Bisa
·
Kuadran
2: Suka dan Tidak Bisa
·
Kuadran
3: Tidak Suka dan Bisa
Jika kita sudah mengelompokkan berdasarkan
empat kuadran di atas, maka kita fokus pada kuadran 1 dan mulai mengurutkan ke
dalam lima skala prioritas. Lima aktivitas priorotas yang sudah kita urutkan
tersebut akan menjadi pijakan kekuatan kita. Seru sekali memetakan kekuatan
diri melalui kuadran-kuadran di atas, sehingga ada fokus aktivitas yang hanya
kita suka dan bisa saja.
v Kenapa
fokus pada aktivitas yang kita Suka dan Bisa saja?
Aktivitas yang kita suka dan bisa akan kita jalani dengan hati
yang bahagia. Sebagai seorang Ibu, Istri dan Perempuan kita wajib menjadi
wanita yang bahagia. Kebahagian tersebut akan menelurkan kebahagian-kebahagiaan
lain yang dapat dirasakan oleh anggota keluarga sehingga dalam perjalanannya
sebagai manajer keluarga kita bisa berperan secara maksimal, bahagia, tanpa
keluhan.
v Lalu
apa yang membuat kita Suka, Bisa dan Bahagia?
Setelah mengatur kembali milestone KM 0 pada 2017 lalu, ada
beberapa hal yang membuat saya Suka, Bisa dan Bahagia ketika melakukannya.
1. Mengajar (Teaching)
Merupakan passion saya sejak dulu, saya
bercita-cita menjadi seorang guru dan penulis. Sejauh ini saya fokus pada
aktivitas tersebut karena saya Suka, Bisa dan Bahagia saat melakukannya.
Sekalipun saya belum berkesempatan mengenyam pendidikan sebagai seorang guru,
banyak pengalaman yang saya lewati dalam menjalankan peran sebagai seorang
guru. Bahkan kini saat status saya sebagai Ibu, saya tetap berperan sebagai
guru yaitu guru bagi anak saya. Betapa senangnya beraktivitas mengajari anak
orang lain hingga ia mampu, bisa memahami apa yang menjadi kendalanya.
Kini tantangan
terbesar saya adalah, apakah mampu menjalani aktivitas sebagai madrasah pertama
anak saya? Kompetensi saya harus terus ditingkatkan, ilmu harus semakin diperluas
dan aplikasi dari ilmu tersebut harus semakin di perbanyak. Alhamdulillah saya
sudah bergabung dalam kelas Bunda Sayang, Smart Parents dari Komunitas Muslimah
Peduli Generasi (KMPG), beberapa kulwap yang saya butuhkan ilmunya pun saya
ikuti. InsyaAllah jika ada kesempatan di 2020 saya akan belajar lebih banyak
untuk memahirkan kemampuan saya dalam mengajar.
2. Sharing
Sharing bagi saya adalah kegiatan yang
membuat saya bahagia, selama saya suka dan bisa saya akan terus melakukannya.
Belum lama ini saya membuka Teras Baca Mahira, sebagai wadah atau komunitas
untuk anak-anak di sekitar rumah saya agar mereka dalam memanfaatkan waktunya
untuk kegiatan positif. Melalui teras baca inilah saya bisa melakukan semua
kegiatan yang saya suka, bisa dan membuat saya bahagia. Mengajar, sharing itu
sendiri, bermain, belajar, menulis dan juga memotivasi.
3. Menulis
Menulis itu luas sekali, tak hanya menulis
jurnal atau blog. Bahkan kegiatan menulis daftar belanjapun saya kategorikan
dalam kegiatan menulis. Begitupula menulis laporan aktivitas anggota TBM Club.
Ya.. sejak Teras Baca Mahira di buka, banyak sekali siswa yang belajar di
rumah. Saya sendiri langsung turun tangan dalam mengajari mereka sesuai jadwal.
Menuliskan kembali di buku dan di laporan apa saja materi yang sudah dipelajari
dan tingkat pencapaian siswa. Hal itu membuat saya bahagia, tentunya saya suka
dan bisa.
4. Belajar
Tak memungkiri, dengan mengajar otak saya
terus dapat digunakan. Istilahnya terpakai, terasah sehingga semoganya dapat
terus memiliki daya ingat yang baik. Tak jarang saya juga terus belajar,
menemukan metode belajar yang cocok untuk masing-masing anggota TBM Club,
belajar kembali menciptakan bonding yang baik, belajar sabar,belajar
materi-materi mereka dll. Belajar banyak hal yang membuat saya sangat bahagia,
suka dan bisa.
5. Memotivasi
Banyak kendala yang dihadapi oleh Ibu-ibu
sekitar, mengenai anaknya yang susah belajar, main gadget, nilai hancur, bahkan
parahnya kelas 4 SD pun masih belum lancar membaca. Saya sangat mudah termotivasi
dengan keadaan-keadaan seperti itu. Sehingga tak khayal, saya juga dengan
bahagia memotivasi siswa-siswa yang kesulitan dalam belajar.
Alhamdulillah,
saya sangat bersyukur dalam mengisi kuadran-kuadran tersebut sekalipun belum
maksimal dalam mengisi kuadran ke empat. Semoga seiring berjalannya waktu, akan
banyak hal yang membuat saja semakin mengenali diri sendiri.
Jadilah
diri yang bahagia, karena hanya orang-orang bahagia yang dapat menelurkan
kebahagiaan-kebahagiaan selanjutnya dalam
proses yang juga bahagia.
#JurnalTelur1
#KelasTelur-telur
#BundaCekatan
No comments:
Post a Comment