November 30, 2018

Day 02-Kegiatan bersama kakak-kakak di Asrama Mizan






Day02- Tema: Unboxing wooden toys


Pada hari kedua Family Project game level 3, kami kondisional memilih tema tersebut karena memang paket harus kami buka. Paket tersebut berisi rocking horse milik Mahira hasil custom saya ke pada ownwer. Saya dibantu owner untuk mendesignkan permintaan saya dan setalah kami buka memang sesuai ekspektasi. First Impression adalah like it, finising rapi banget dan alus.

Reaksi awal Mahira adalah melihat dengan seksama apa yang sedang ada di hadapan Ayahnya. Ia menanti Ayah membukanya dan terus menanyakan “Apa itu?” hingga sayapun mengajaknya berdialog. Mahira sangat senang, jika perhatian kami tertuju padanya dengan di ajak berdialog. 

Sayapun akhirnya mengenalkan beberapa kosa kata untuknya dan ia menirukan apa yang saya ucapkan. Mahira dengan mudah mengingat sesuatu jika ia melihat bendanya dan saya menyebutnya berulang. Misal dalam satu waktu saya repeat tiga hingga lima kali sambil memegang bendanya, ia akan langsung mengingatnya dengan lebih cepat. Masyaallah… 

Saat berdialog tersebut,  Mahira juga saya arahkan untuk mengambil gunting, ia dapat memahami instruksi verbal dari saya dan segera memberikannya pada Ayahnya.  Ia memperhatikan dengan baik, bagaimana Ayahnya menggunakan gunting. Sambil sesekali ia mengambil cemilan dan terus menerus bergerak menunggu Ayahnya selesai membuka. 

Terkadang ia begitu empati untuk membantu, namun terkadang ia hanya menunggu saja sambil sibuk dengan kegiatannya sendiri. Saat kardus telah terbuka, ia mendekat ke arah Ayahnya, wajahnya begitu ceria mendapati rocking horse yang dikeluarkan dari dalam kardus. Namun ia tidak menunjukkan keinginanya untuk menaiki rocking horse tersebut, akhirnya saya mencoba menawarkannya. Mahira dibantu Ayahnya menaiki rocking horse tersebut, hanya sebentar saja ia ingin turun. 

Dipegangnya berkali-kali, dilihat dengan baik sambil terus berkata “Ibuk, ini kuda”, iapun menggoyang-goyangkan dengan takut-takut. Selang beberapa menit, ia ingin kardusnya di singkirkan dan tanpa di duga ia mendorong kudanya berkeliling ruangan dengan gerakan yang semakin kuat dan cepat. Mahira begitu senang ia terus mendorongnya dan sesekali berdialog dengan rocking horse. 

Entah apa dalam imajinya, terkadang ia memberi makan rocking horsenya. Mahira hingga sekarang ia tidak suka menaiki rocking horse tersebut dan anehnya ia lebih suka menaiki sepedanya yang lebih tinggi. Dari sini kami mengamati, jika Mahira masih dengan modalitas gaya belajar VAK. Ketiganya sama besar. Namun hari ini, kami mencoba memadatkan kegiatan dan melibatkan Mahira dalam kegiatan tersebut. Kami ingin mengamati secara langsung, apakah ketiganya masih sama kuat dengan kegiatan lain?

Day 02- Kegiatan bersama kakak-kakak di Asrama Mizan Hari ini Mahira ada agenda dengan kakak-kakak di Mizan Amanah. Saat bertemu ia menunjukkan reaksi malu dan takut. Beberapa kali push-push away namun setelah Ayah menyodorkan donat, ia dengan cepat meraih kardus lain berisi donat dan menyuruh Ayah untuk membaginya ke kakak-kakak. Namun saya memberikan instruksi padanya untuk berdoa lebih dulu bersama kakak-kakak baru boleh makan donat, saya mengulangnya hingga beberapa kali dan Mahira dapat memahaminya. 

Iapun berdoa dan sesekali melihat ke arah donat, kemudian selang beberapa menit saat kami masih berdoa, ia membuka kardus donat miliknya dan memakannya dengan lahap. Sesekali ia melihat kakak-kakak dan perlahan mendekat dan menawarkan donat. 

Ia kembali meminta tolong Ayahnya untuk memberikan donatnya ke pada kakak-kakak.“Ayah..Donat kakak! Donat Kakak!” Ia terus merengek hingga akhirnya Ayah menyerahkan makanan ke pengurus agar segera dibagikan. 

Interaksi yang terjadi adalah kontak Mata, Mahira begitu protect terhadap orang baru. Ia membutuhkan bonding cukup lama, jika lawan bicaranya tidak mengajaknya berdialog. 

Maka saat saya terus berdialog dengan kakak-kakak dan ada salah satu anak yang terus bergelayut manja di pangkuan saya, iapun mendekat dan menunjukan reaksi tidak setuju. Hingga acara berakhir, Mahira masih cukup malu-malu dan meminta saya untuk menggendongnya. Dari sini kami melihat Mahira masih dengan modalitas ketiganya, namun kinestetiknya tidak terlalu kuat. Kami belum bisa memberikan project yang sesuai, namun rencana kami akan melakukan pendekatan dengan stimulus. Agar kami lebih  mengetahui kencenderungan gaya belajar Mahira.






#harike2
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIP  





 


Lanjut Baca yuk.. >>>

November 29, 2018

Day 01- Pengamatan gaya belajar Mahira





Alhamdulillah.. Tidak terasa sudah memasuki #TantanganGameLevel4, Insyaallah 16 hari kedepan saya akan mengikuti Game Level materi memahami gaya belajar anak.


  • Apa sih pentingnya memahami gaya belajar anak?
  • Apa saja gaya belajar tersebut?


Sebelum kita jawab pertanyaan di atas, kita pahami terlebih dahulu empat hal yang menjadi tujuan anak belajar.

1. Meningkatkan rasa ingin tahu (Intellectual Curiosity)
2. Meningkatkan daya imaji dan kreativitas anak (Creative Imagination)
3. Mengasah seni atau cara anak agar sellau bergairah untuk menemukan sesuatu 
    (Art of discovery and invention)
4. Meningkatkan akhlak mulia anak (Noble Attitude)

Apa sih pentingnya memahami gaya belajar anak? Setelah kita memahami tujuan anak belajar, maka penting bagi kita untuk mengetahui gaya belajar anak. Gregorius Tjai Ven Lie Humanize Psychology Consultant percaya betul bahwa memahami gaya belajar masing-masing peserta ajar akan memudahkan proses belajar itu sendiri. 

"Kalau setiap tenaga pengajar memahami ini dan mau mengimplementasikannya, proses belajar mengajar tentu akan lebih efektif" (Rius)

Apa saja gaya belajar tersebut? Gaya belajar tersebut ada tiga yaitu, Visual, Auditorial dan Kinestetik. Orang Visual akan lebih mudah menangkap pelajaran dengan gambar, grafik, simbol atau hal-hal lain yang mengandalkan visualisasi. Orang yang memiliki gaya belajar dominan auditorial, membutuhkan diskusi untuk mempermudah memahami sesuatu. Sementara orang dengan gaya belajar kinestetik, harus melakukan suatu ekperimen untuk menstimulus pemahamannya. 

Contoh: Ketika belajar memasak, 
Orang Visual akan mengikuti resep yang telah dituliskan.
Orang Auditorial akan lebih senang untuk menelpon seseorang dan menanyakan resepnya.
sedangkan Orang Kinestetik akan langsung berekperimen mencoba resep yang ada.  

Masing-masing orang memiliki gaya belajar yang berbeda, bahkan kombinasi VAK yang berbeda pula. Ada yang satu atau dua gaya yang dominan ada pula yang porsi ketiganya sama besar. 

Gaya belajar Ibu Mahira memiliki porsi ketiganya sama besar, dengan urutan visual kemudian auditori dan kinestetik. 
Gaya belajar Ayah Mahira visual kinestetik. 


Kini menjadi PR besar bagi kami untuk mengetahui gaya belajar Mahira. Kami berdua akan  melakukan pengamatan gaya belajar Mahira melalui narasi dan juga dokumentasi yang sudah terlaksana pada Family Project game level 3. Namun tidak memungkiri kami akan membuat Project lagi, setelah pengamatan kami sudah menemui kesimpulan atau menemukan gaya belajar Mahira.

Day 01-Tema: Akmala's Salon

Pada hari itu Mahira mengamati dengan baik semua peralatan yang kami sediakan, ada sisir, karet rambut warna, hair lotion dan juga uang mainan. Mahira dengan cekatan langsung mengambil sisir dan menyisir rambut Ibu. Namun saat saya memberi instruksi verbal kepadanya untuk duduk, memberikan sisir dan membuka botol hair lotion serta menjadi pelanggan ia pun dengan segera duduk di depan saya. Merelakan rambutnya saya sisir dengan karet rambut yang ia pilih sendiri. Belajar warna dengan cepat ia menirukan warna yang karet rambut yang saya sebutkan. Sesekali Mahira bertanya,

"Ini apa Ibuk?"

"Ini tuk apa?"

Ia selalu menanyakan terlebih dahulu, walaupun terkadang langsung terjun dengan ekperimennya. Ia begitu semangat saat saya bilang untuk membayar, dengan cekatan ia tahu jika uang mainan tersebut adalah alat pembayaran. Kami sering visualisasikan kegiatan membayar saat berbelanja sehingga ia tak asing dengan kegiatan membayar. Dari sini kami melihat ada modalitas gaya belajar Mahira pada porsi ketiganya yang sama besar, saya belum melihat ada kecnderungan pada salah satu gaya belajar.





#harike1
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIP  


Lanjut Baca yuk.. >>>

Aliran Rasa MAteri Meningkatkan Kecerdasan Anak







Alhamdulillah... Tantangan Game Level 3 sudah dapat kami selesaikan. Bersyukur tidak terhingga atas seluruh hari yang berusaha Suami dan Mama berikan dalam bentuk support secara langsung kepada saya agar Family Project dapat berlangsung dengan baik.

Saat game level ini diberikan, saya sedang proses menyapih Mahira. Jauh diluar dugaan, proses ini begitu menguras jiwa dan raga. Perpisahan Mahira dengan ASI membuat kami banyak menjalani hari dengan tenaga yang ekstra. Hampir setiap malam Mahira tantrum dan meminta untuk di gendong, ia menangis sejadinya hingga membuat hati saya ikut teriris. 
Menggendong hingga pagi menjelang,  merelakan bahu dan punggung saya mati rasa asalkan Mahira tertidur nyaman dalam dekapan saya. Tiap malam moment KomPro berlangsung dengan hasil yang terus gagal, mengganti KomPro dengan mengajaknya bershalawat, bercerita, mengaji, hingga suara saya begitu serak terdengar dari biasanya, bahkan saya lupa bagaimana rasanya tidur nyenyak satu jam saja. 

Disisi lain saya begitu semangat untuk mengerjakan Game Level ini, sebisa mungkin setiap materi ingin saya lakukan dengan sungguh-sungguh. Jauh sebelum materi ini diberikan kami sudah melakukan Family Project sebagai bentuk warming Up dan InsyaAllah akan kami jadikan agenda rutin kedepannya. Banyak hal haru, banyak rasa yang sepertinya sulit saya ungkapkan disini. Namun saya sangat bersyukur bahwa proses membersamai Mahira dalam game level kali ini dapat berjalan dengan baik, saya dapat menyelesaikan laporan sesuai konsep yang saya dan suami tetapkan. Menjalankan FamPro baik yang sudah terencana dan juga kondisional dengan begitu seru dan menyenangkan.

Jika malam kami harus beradu dengan tantrum Mahira yang cukup membuat kami dalam tegangan tinggi, maka  Game Level ini kami jadikan sebagai hiburan yang begitu menyenangkan kala pagi hingga malam menjelang.  Melihat Mahira kami dalam kondisi yang happy, aktif, sehat dan sellau bersemangat dalam belajar. Rasanya bulan ini, adalah bulan yang tak terlupakan.

Pada hari pertama kami memilih Tema: Akmala's Salon
Kegiatan sehari-hari yang simple seperti menyisir rambut begitu menjadi menyenangkan dan seru. It's Fun!

Pada hari kedua kami memilih Tema: Unboxing Wooden Toy
Kegiatan kondisional yang mungkin terlupa jika ternyata penuh dengan materi belajar menarik untuk si kecil. Amaze!

Pada hari ketiga kami memilih Tema: Mahira eksplore taman ayodya
Berkunjung ke Taman untuk sekedar refreshing ataupun finding inspiration begitu mengasyikkan, banyak hal yang dapat kita lakukan bersama si kecil. Wonderful!

Pada hari keempat kami memilih Tema: Mural at the floor
Kegiatan yang simple ini bisa dijadikan sebagai penyaluran emosi untuk si kecil yang sedang masa tantrum, disamping itu banyak manfaat belajar disana. Seru sekali. 

Pada hari kelima kami memilih Tema: Berkunjung ke kantor pelayanan publik
Sekalipun ada agenda diluar, tidak ada salahnya melibatkan si kecil untuk tetap belajar asyik dan colleting memory serta history yang begitu menyenangkan. Awesome!

Pada hari keenam kami memilih Tema: Snacking time with Grandma
Bahkan kegiatan ngemilpun bisa menjadi proses belajar yang begitu seru. It's Fun!

Pada hari ketujuh kami memilih Tema: Membeli Sandal Jepit di Pasar
Waktu itu listrik mati, saya harus menyelesaikan khimar yang sedang saya buat. Maka mengajaknya ke tempat neci di pasar sekaligus bikin agenda seru dengan belajar bertransaksi begitu menyenangkan. Full Spirit!

Pada hari kedelapan kami memilih Tema: Naik Transportasi Umum
Kami harus melakukan perjalanan ke Jakarta, tentunya bukan menjadi alasan kami untuk melewati game level di hari ini. Namun justru menjadikan perjalanan kami ini adalah Family Project yang menyuguhkan banyak poin plus untuk si kecil. Try it! It's really Fun!

Pada hari kesembilan kami memilih Tema: Cutting the yasmine plant
Garden tidak terurus selama kami di rumah Grandma, hari ini saya di bantu Mama mengurus plant yang ada di bagian depan tempat tinggal kami di Jakarta. Tanpa diminta, Mahira begitu responsif ia langsung mengambil sapu untuk membantu kami dan tentunya kami tidak melewatkannya untuk menjadikan kegiatan ini FamPro yang begitu menyenangkan. Well Done Mahira!

Pada hari kesepuluh kami memilih Tema: Visit to book store
Berkunjung ke toko buku adalah agenda rutin kami. Ini dapat di jadikan FamPro yang begitu penuh semangat. Ada bagian dimana kami harus mendokumentasi aktivitas sikecil yang biasanya hanya kami nikmati berdua. Great Job!

Pada hari kesebelas kami memilih Tema: Playing wooden Toys
Disamping banyak hal yang dapat dipelajari si kecil saya menganggap kegiatan kami adalalah pemandangan yang indah. Beautiful Scenery!

Pada hari kedua belas dan tiga belas kami memilih Tema: Masjid Hunter
Menanamkan kecintaan Anak terhadap Allah sedari kecil adalah tugas wajib bagi orangtua. Agar sejauh apapun ia mencintai dunia, kecintaannya tersebut tidak boleh melebihi kecintaannya terhadap Allah. Salah satunya perlahan kami ingin membentuk habit salat dan jam biologis Mahira untuk salat, agar kami sebagai ortu juga belajar memunuhi perintahNya adalah salah satu bentuk kecintaan kita terhadapNya. MasyaAllah.

Pada hari keempat belas kami memilih Tema: Being Morning Person
Early Bird vs Owl Ningt, which one? :)

Pada hari kelima belas kami memilih Tema: Daily Activities
Hari ini saya blank dengan family project apa yang cocok, namun ternyata daily activities ini seru sekali. Hingga rasanya justru begitu banyak hal yang dapat di pelajari oleh Mahira. Awesome day!!

Pada hari keenam belas kami memilih Tema: DIY Ondel-ondel with Ayah dan Ibu
Memenggal rasa takut demi membersamai Mahira mengerjakan Family Project membuat Ondel-ondel. Daya Imaji Mahira meningkat, begitu mengangumkan dan di luar dugaan kami pada usianya yang belum genap 2 tahun. Ia membuat ondel-ondel karyanya dengan daya imajinya menggunakan bahan yang ada, bahakan pada lain hari ia mengganti ijuk rambut ondel dengan pinclothes warna warni yang menurutnya serupa. MasyaAllah. Love you, Mahira!

Pada hari ketujuh belas atau hari terakhir  kami memilih Tema: Shopping with Ayah dan Ibu
Ini menjadi Family Project yang begitu mengasyikkan karena kondisional kami mendiskusikan poin apa yang akan di pelajari Mahira dalam sebuah resto dengan waktu yang juga singkat. Alhamdulillahnya target FamPro berhasil dilakukan. Perfect!



Family Project yang kami lakukan adalah hal yang sederhana saja, kunci yang kami pegang adalah Komunikasi yang baik  dan  Konsistensi melaksanakan Fampro. Beberapa poin yang menjadi review alhamdulillah dapat melengkapi pertanyaan hingga dapat dikatakan Fun, Values, Unique dan Reason. Memaksimalkan media dalam Fampro juga merupakan hal yang penting sehingga dapat mendukung konten yang kita angkat untuk tema. Dokumentasi kami jadikan sebagai evaluasi dan juga koreksi ke depannya dalam membersamai Mahira.

Disisi lain, Family Project ini saya jadikan bounding time yang quality dari hari biasanya, saya setuju sekali jika FamPro juga dapat kita jadikan sebagai Chek Temperature. Bagaimana kondisi hubungan kita dengan pasangan? semakin solid berarti semakin available menuju Family Team. Saya juga semakin memahami bagaimana kecerdasan saya sendiri dan juga suami saya dalam mendidik Mahira. dalam fam Pro kali ini banyak hal yang membuat kami terus semangat untuk memantaskan diri.

Dari semua hari, rasanya begitu mengharukan sekaligus menyenangkan karena di tengah low energy karena proses WWS dan virus menular saat anggota lain juga low energy, saya mendapat support luar biasa dari anggota keluarga dan juga teman-teman di luar kelas bunda sayang. Sehingga keberhasilan saya menyelesaikan T17 adalah karena cinta yang menopang saya dengan kuatnya.  Bulan ini menjadi bulan yang tak terlupa dan begitu banyak rasa di dalamnya. Semoga Allah selalu memampukan saya membersamai Mahira dan menjadikan saya dan suami saya serta Mahira Family Team yang solid. InsyaAllah...



#AliranRasa
#TantanganGameLevel2
#MelatihKemandirian
#InstitutIbuProfesional
#BundaSayang

Lanjut Baca yuk.. >>>

November 17, 2018

T17-LAMPU HAZARD 3







Alhamdulillah… Hari ketujuh belas. T17. Hari ini adalah final tantangan game level 3 yang bertepatan dengan week end. Pada week end kali ini kami mengajak Mahira berkunjung ke Super Market yang baru saja opening di dekat tempat tinggal kami.

Ada beberapa kebutuhan yang habis dan kami harus membelinya. Melibatkan Mahira dalam sesi belanja kali ini sangat menyenangkan, karena ia begitu antusias maka kami mempersiapkan materi belajar untuk meningkatkan kecerdasannya.

Jadi kami survey terlebih dahulu lokasi belanja tersebut dengan berjalan cepat mengelilingi area super market, kemudian setelah survey selesai kami makan di sebuah resto dan membicarakan mengenai materi yang akan di sampaikan serta pembagian tugas untuk Family project kali ini.

Setelah makan kamipun melangsungkan Family Project yang seru yaitu Shopping at Super market with Ayah dan Ibu.

Persiapan:
-      Survey lokasi
-      Menyusun Materi belajar
-      Pembagian tugas
-      Komunikasi dan kerjasama yang baik

Tujuan:
-      Mengenalkan banyak kosakata
-      Review kebutuhan rumah tangga (Mahira menyebutkan beberapa hal yang kami lewati)
-      Melatih Mahira bertransaksi (Membayar di kasir)
-      Melatih Mahira terbiasa dengan suasana super market
-      Melatih kemampuan motoriknya (Aktif bergerak dan mendorong keranjang)
-      Be brave
-      Melatih Mahira untuk budaya antri
-      Meletakkan barang kembali pada tempatnya
-      Mengambil barang pada raknya
-      Mengucapkan please dan terimakasih

Tugas:
-      Ayah: Menyampaikan materi pada bagian All Fresh dari buah, ikan, udang, cumi, belut, daging dll.
-      Ibu: Menyampaikan materi pada bagian detergent, pasta gigi, sikat gigi, sabun, cotoon bud, susu, dll
-      Mahira: Fun learning

Saat Family Project berlangsung:

Kami masuk kebagian All Fresh, Mahira menyebutkan beberapa buah yang ia tahu seperti manga, jeruk, anggur, pear, berries, Ayah mengenalkan buah naga, duren, melon, semangka dll

Saat itu Ibu belanja sambil sesekali take picture, kemudian Ayah menuju tempat bahan makanan laut. Disana ada aquarium untuk beberapa ikan air tawar seperti ikan mas, nila, mujahir, gurame, belut, ada juga ikan laut segar seperti salmon. Mahira dikenalkan Ayah nama-nama ikan, udang, cumi bangka dll

Mahira masih sangat antusias mengulang kata yang Ayah sampaikan, sesekali ia bercerita dengan bahasa yang terkadang kami belum mengerti. MasyaAllah.

Masuk pada kebutuhan rumah tangga, kami membuat daftar belanja di handphone. Next saat Mahira sudah masuk usia sekolah, kami akan kembali mengajaknya shopping dengan beberapa gambar yang menjadi daftar belanjaannya, meningkat saat sudah masuk usia membaca daftar belanjaannya akan kami ubah dalam bentuk tulisan. It’s will be fun.

Alhamdulillah Mahira sangat Happy, hingga sampai rumah ia begitu Happy dan bercerita banyak hal. MasyaAllah Tabarakallah.




#KelasBundaSayang
#GameLevel3
#MyFamilyProject
#MyFamilyMyTeam

Lanjut Baca yuk.. >>>

November 16, 2018

Day16-Tema: DIY Ondel-ondel With Ayah dan Ibu


Alhamdulillah.. hari ini sudah masuk hari ke enam belas, kami memilih Family Project yang seru bahkan benar-benar tantangan tersendiri untuk saya.

Mahira sangat menyukai ondel-ondel, berbeda dengan saya yang begitu takut dari kecil hingga sekarang. Namun keinginannya yang terus-terusan melihat ondel-ondel lewat maka kami berinisiatif membeli di teman Ayah yang jualan ondel-ondel.

“Emang kalau bikin sendiri kita nggak bisa mas?” Tanya saya ke pada suami.

“Boleh, pakai botol bekas aja. Teman Ayah biasanya kumpulin botol pucuk harum untuk ondel-ondel yang ia jual.”

Berbekal dari informasi yang Suami berikan, saya browsing di buka lapak. Bagaimana wujud dari boneka ondel-ondel dengan bahan botol plastik tersebut. Maka kami membeli beberapa bahan yang diperlukan. Saat ondel sudah jadi saya baru menyadari jika di youtobe kan ada tutorialnya kenapa saya mikir susah-susah dengan imaji sendiri. Haha...

*Bahan-bahan:
1. Botol bekas (Kami Botol Teh Pucuk Harum)
2. Lem
3. Double tape
4. Cat warna\spidol permanent (Hitam, Merah dan Putih)
5. Kertas kado batik
6. Aksesoris (Kertas Krep warna warni yg sudah potongan)
(Kebetulan kami menggunakan bahan yang sudah ada di rumah)

*Alat:
1. Gunting Kertas
2. Cutter

*Tujuan:
1. Bonding Time with Ayah Ibu
2. Memahami makna proses
3. Mengenal warna
4. Mengenal fungsi alat
5. Melatih motorik halus Ananda
6. Meningkatkan kreativitas Ayah dan Bunda
7. Sebagai Media mendongeng
8. Mengenal warisan budaya Betawi
9. Meningkatkan imajinasi
10. Mengenalkan DIY
11. Kosakata

*Tugas:
Ayah: Menyiapkan alat dan Cutting Botol
Ibu: Menghias ondel
Mahira: Membantu mengambilkan bahan-bahan dan alat serta membeli lem pada krep untuk ijuk .

Saat Family Project berlangsung:

Kami membeli bahan-bahan yang tidak ada hari sebelumnya. Kemudian memulai membuatnya saat sore hari. Mahira begitu antusias membantu.

Kami mengenalkan berbagai alat dan bahan-bahan seperti botol, double tape, kertas kado, batik, gold, krep, cutter, dll. Mahira mengulangnya dengan penuh semangat, ia membantu kami memberi lem pada kertas krep yang dijadikan ijuk di kepala ondel-ondel. Saat kami fokus dengan finishing ondel-ondel, kami dikejutkan dengan hasil imaji Mahira.

Ondel-ondel karyanya dari mainan silinder milik Ibu saat kecil yang ditumpuk dan diberi spidol. MasyaAllah…

It’s really fun… berDIY Ondel-ondel dengan Ayah dan Ibu.




#KelasBundaSayang
#GameLevel3
#MyFamilyProject
#MyFamilyMyTeam

Lanjut Baca yuk.. >>>

November 15, 2018

Day15-Tema: Daily Activities with Ayah dan Ibu



Alhamdulillah.. hari ini memasuki hari ke lima belas tantangan game level 3. Pada hari ini kami hanya melakukan aktivitas seperti biasanya, namun bisa menjadi Family Project karena kami membuat tujuan dari aktivitas kami bersama Mahira.

Daily activity schedule:

1. Clean House 

Mahira sarapan agak terlambat, ia menyantap nasinya di ruang tengah agar dekat Ibu. Mumpung dia fokus dengan makanannya, saya menyambinya dengan beberapa pekerjaan ringan. Yaitu menata bagian ruangan. Mahira nampak memperhatikan saya, begitu pula saya yang selalu bolak-balik menatapnya menyantap makanan.

Saya izin ke belakang untuk menyelesaikan bilasan cucian yang tinggal sedikit. Saat saya kembali Mahira sudah menata piring dan gelasnya di meja depan.

"Hiya udah bu." (Mahira makannya sudah bu) Begitu jelasnya dan ia kembali ingin bermain.

"Masyaallah Mahira, ini mejanya ditata Mahira ya?" Saya terkagum dengan inisiatifnya membantu saya. Peletakannya persis seperti kemauan saya. Masyaallah.

Mahira memang terbiasa dengan mengembalikan sesuatu pada tempatnya baik handuk, sepatu, baju, skin care, buku mainan dll. Masyaallah.. hal ini ingin sekali saya jaga agar menjadi kebiasaan hingga ia dewasa.

2. Menjemur Baju 

"Mahira, Ibu mau menjemur baju dulu." Ucap saya.

"Hiya itut Ibuk! ate atu duyu." (Mahira ikut Ibu, Pakai sepatu dulu.)

Ia mengenakan sepatu pocoyonya dan membawa keranjang hijau yang biasa saya gunakan untuk meletakkan jepit jemuran. Saat itu saya tidak terpikir untuk mengambilnya. MasyaAllah, Mahira dapat mengingatnya jika jepit itu selalu saya gunakan untuk menjemur pakaian kecil. Masyaallah Tabarakallah..

"Ini Ibuk! Hita antu yaa..." (Ini Ibu Mahira bantu ya..)

Pada tahap ini saya mencoba mereview beberapa hal mengenai materi mengenal warna. Kemudian mengenal aneka jenis pakaian dari celana dalam, kaos dalam, kaos kaki, kaos, celana, bra dsb. Bahkan saat melipat pakaian, kita bisa mengenalkan aneka jenis pakaian dan warnanya, MasyaAllah. setiap aktivitas kita sebetulnya bisa dijadikan proses pembelajaran untuk ananda.

Mahira memang tidak banyak memiliki mainan, hampir semua edu toysnya milik saya saat kecil dulu. Ia banyak terlibat dengan benda-benda riil yang saya anggap akan lebih memudahkan ia mengenal langsung apa yang menjadi tujuan dari pembelajaran.





3. Memasak 

Menjelang makan siang, kami memasak bersama di dapur. Menu kali ini adalah sayur bayem, ikan goreng dan perkedel tahu wortel. Mahira membantu saya menyuci beberapa sayur, kemudian menghancurkan tahu untuk perkedel dan mengaduknya hingga halus.

Di dapur banyak hal yang bisa Mahira pelajari, ia menyentuh tekstur tahu dan ia merasa geli.

"Ibuk deli, Hiya deli buk. Ini Apa?"

"Ini namanya Tahu." Jawab saya.

"Tahu ya?"

"Ini Tahu, Ini wortel parut, ini irisan daun bawang." Jelas saya.



Mahira saat baby sudah terbiasa saya ajak ke dapur, bahkan saya meletakannya di nest dania bubling sambil melihat saya memasak. Tanpa peduli saya terus menyampaikan semua hal yang saya masak. Hingga tidak terasa kini Mahira hampir 2 tahun dan ia sudah bisa mengucapkan banyak kata. MasyaAllah.. saya sangat terharu saat menuliskan ini.

Ia banyak terlibat dengan benda-benda riil yang saya anggap akan lebih memudahkan ia mengenal langsung apa yang menjadi tujuan dari pembelajaran.
Mahira saya beri contoh dan ia pun mengerjakannya dengan baik. Saat menuang wortel yang sudah saya siapkan, ia inisiatif menuangnya langsung secara keseluruhan. MasyaAllah Tabarakallah...

Setelah makan siang, ia pun tertidur dan bangun cukup sore. Kami bermain bersama Kak Saka dan beraktivitas seperti biasanya. Saat hendak ke Masjid, hujan turun begitu lebat hingga isya menjelang Ayah pulang dan kami makan malam bersama di luar.

"Ayah ingin makan Mie Ayam Bakso." Ucap Ayah

"Hiya mauuuu basoooo." Jawab Mahira antusias.







4. Ke Kantor Ayah

Setelah selesai makan malam, kami menemani Ayah untuk lembur tugas di kantor. Mahira menonton channel youtobe yang dipilihkan Ayah. Ibu menyelesaikan tugas mengetik dan Ayah membimbing Mahira sambil sesekali mengerjakan tugas.

Di kantor Ayah, Mahira menaiki tangga di pegangi Ayah dan berjalan sambil menghitung anak tangga. Ia melihat jejeran monitor dan kembali menghitungnya. Beberapa warna saya bantu review, hiasan bunga dan properti lain tak lupa saya kenalkan pada Mahira.

"Ini apa namanya Mahira?" tanya saya sambil memegang kursi.

"Tusiii." (Kursi)

dan semua benda saya coba review kembali. Masyaallah...
Alhamdulillah hari ini Mahira happy sekali dan belajar banyak hal. Kami juga turut happy dan bersyukur sekali atas perkembangan kecerdasan Mahira dari hari ke hari. MasyaAllah Tabarakallah...





#KelasBundaSayang
#GameLevel3
#MyFamilyProject
#MyFamilyMyTeam
Lanjut Baca yuk.. >>>

November 14, 2018

Day14-Tema: Being Morning Person







Alhamdulillah... hari ini masuk hari ke empat belas tantangan game level tiga di kelas Bunda Sayang. MasyaAllah.. Hari ini kami punya Family Project yang seru, tema yang kami pilih adalah being morning person.

Kami memilih tema ini bukan tanpa alasan, mengingat sebelumnya kami berjuang memperbaiki sleep routine Mahira yang berantakan. Padahal sebelumya Mahira adalah morning baby yang selalu membuat kami bersemangat di pagi hari. Namun sejak Ramadan lalu, Mahira menjadi owl night yang membuat saya turut serta mengikuti jam tidurnya yang kacau. Tentunya tidak bisa saya biarkan, akhirnya dengan menyapih Mahira alhamdulillah sleeping routinenya kembali membaik, ia selalu tidur sebelum pukul dua belas malam dan qailullah di siang hari. 

Sleep routine Mahira sangat penting untuk kebaikan pertumbuhannya dan juga  berhubungan dengan aktivitas saya, saya akan lebih mudah menjalankan aktivitas saya jika Mahira bagus sleep routinenya.

Ada dua jenis jam biologis yang berbeda (dikenal sebagai chronotype) dalam hal tidur dan bangun: early bird (juga dikenal sebagai larks) dan night owlEarly bird atau morning personadalah orang yang suka tidur malam lebih  cepat, dan suka bangun pagi-pagi. Night owl, di sisi lain, adalah seseorang yang justru sebaliknya: tidurnya larut malam, dan bangun lebih siang.

Terlepas dari jenis jam biologis tidur, saya lebih cenderung mempercayai bahwa semua hal akan menjadi habit melalui proses pembiasaan. Jika hal tersebut dilakukan secara rutin dan berulang makan akan menjadi suatu kebiasaan atau habit.

Pagi ini seperti biasa, Mahira bangun saat subuh, terkadang ia mau di ajak ke Masjid, namun terkadang ia tidak mau. Saat matahari mulai nampak, sekitar pukul 6.00 kami keluar untuk membeli makanan kecil entah itu jajanan basah atau sarapan. Kami berjalan kaki untuk menghirup udara segar di pagi hari menuju lokasi, sepanjang perjalanan kami dapat melihat banyak hal dan kami menyampaikannya ke pada Mahira. Ia begitu senang di gendong, dekapan kami secara bergantian membuatnya begitu nyaman. 

Persiapan:
- Agendakan jalan pagi setiap hari, sebagai bentuk olah gerak paling murah dan sederhana. Agar sirkulasi darah lancar dan otot semakin kuat. Oksigen pagi baik sekali untuk paru.
- Pastikan cuaca mendukung
- Pilih rute yang pas untuk  target awal

Tujuan:
-      Olah gerak untuk Ayah dan Ibu
-      Refreshing udara segar
-      Memperlihatkan suasana dan aktivitas orang pada pagi hari ke Mahira
-      Memperbanyak kosa kata untuk Mahira
-      Bonding time with Mahira
-      Membangun romantisme dan kooperatif antar pasangan
Saat Family Project berlangsung:

Saat keluar rumah kami sudah dihadapkan dengan lingkungan yang penuh dengan banyak aktivitas di pagi hari, para dagang makanan, ikan, burung, pet shop, sayuran bahkan samping tempat tinggal kami adalah internasional school yang sudah mulai lalu lalang mobil antar siswa.

Ayah menggendong Mahira dan memperkenalkan banyak kosa kata baru, Ibu mendokumentasi. Karena kami tidak menggunakan hipseat maka kami bergantian menggendong Mahira. Ini adalah Fampro seru, mengisi pagi dengan banyak rasa syukur untuk memulai hari.

Kami bertiga begitu happy, MasyaAllah.. Alhamdulillah…



#KelasBundaSayang
#Gamelevel3
#MyFamilyProject
#MyFamilyMyTeam


Lanjut Baca yuk.. >>>

November 13, 2018

Day13- Tema: Masjid Hunter 2







Alhamdulillah... hari ini sudah memasuki hari ke tigabelas tantangan game level 3, hari ini kami masih memilih tema yang sama namun berbeda setting. Namanya Masjid Hunter ya kita berburu ke masjid-masjid di sekitar daerah kami tinggal. InsyaAllah suatu saat menambah ke Masjid-masjid ternama di Jakarta.

Persiapan:
-Pastikan kita sebagai Fasilitator sudah siap dan menentukan masjid yang mjd target kunjungan
-Sounding dan koordinasi dengan anak agar saat sholat berlangsung ia dapat menghargai jamaah lain
(Kesepakatan)
- Afirmasi positif terhadap value sholat.
- Persiapkan baju yang nyaman untuk ananda sholat (Menutup aurat)
- Pilih Masjid yang support kondisi dan karakter anak. (Aman, nyaman dan mudah terpantau)
(Baiknya lakukan observasi terlebih dahulu seperti kami menentukan dimana masjid yang pas untuk proses belajar sholat Mahira)

Tujuan:
-Membangun Habit sholat tepat waktu
- Menyadari panggilan sholat melalui adzan yang berkumandang
- Membangun Jam biologis sholat
- Adab saat di Masjid
- Belajar proses mengambil wudu
- Bonding time with Allah, dimana kita dapat kenalkan lebih dekat ananda agar tumbuh kecintaannya terhadap Allah dan nikmat Islam.
- Mengajarkan infaq dll

Tugas:
Ayah: Membantu Mahira berwudu
Ibu: Sholat bergantian untuk memantau Mahira.
Mahira: Be happy

Saat family project berlangsung:
Ayah menjemput kami di jalan untuk sedikit menghemat waktu. Dari Kantor Ayah langsung menuju tmpt kami dan kami makan sore bersama. Setelah itu lanjut menuju Masjid besar daerah kami tinggal.
Tepat pukul 17.50 Adzan berkumandang.

Kami menikmati suara adzan dari tmpt parkir. Kemudian saat selesai adzan kami langsung melepas sandal, dan berdoa masuk masjid kemudian Mahira mengikuti Ayah ke ruang wudu.

Mahira sangat happy, be nice, ia tak berhenti menyunggingkan senyum manisnya. MasyaAllah Tabarakallah...



#KelasBundaSayang
#GameLevel3
#MyFamilyProject
#MyFamilyMyTeam
Lanjut Baca yuk.. >>>