February 25, 2020

Bunda Cekatan Kelas Ulat Minggu 6


"Hendaklah kalian saling memberi hadiah, Niscaya kalian akan saling mencintai
(HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad)

Alhamdulillah... Kelas Ulat di Bunda Cekatan sudah masuk minggu keenam. Bersyukur rasanya saya masih bisa berada dalam kelas yang super aktif ini. Konsep apik setelah camping ground kemarin adalah saatnya berbagi hadiah. Berbagi hadiah sesuai kesukaan masing-masing teman yang akan kita beri hadiah. 

Alhamdulillah tsuma Alhamdulillah sesaat setelah Bu Septi mendongeng, saya langsung dapat hadiah dari beberapa teman. 
1. Hadiah ide bermain 
2. Hadiah Lesson Plan
3. Hadiah all about montessori plus list aparatus dan juga worksheetnya yang begitu lengkap. 
4. Hadiah tips-tips saat membawa anak berpergian
5. Hadiah cara membuat ecobrick.
6. Hadiah berupa pdf buku yang ilmunya sedang saya pelajari juga. dll
MasyaAllah.. 

Senang sekali rasanya ada teman-teman dari regional lain yang ingat saya dan memberikan hadiah untuk saya. Sayapun mengemas hadiah untuk mereka sebagai balasan dan juga sebagai hadiah serta merta ke teman-teman yang saya pilih. Tentunya dengan racikan sendiri dan bertujuan mempermudah mereka dalam memahami.


Assalamu'alaikum..

Mbak..... (Nama teman)
Izinkan saya mengirimkan makanan lezat dan spesial yang saya dapat dari kelas parenting. Ini saya racik kembali dg citarasa tersendiri. 😁
Ilmunya insyaAllah sangat bermanfaat untuk kita dalam menjalankan peran sebagai istri. Semoga bermanfaat dan disantap dengan nikmat. 
(Link yang gdrive untuk hadiah)


Begitulah saya menuliskan pembuka tulisan untuk mengirimkan hadiah ke teman. Alhamdulillah respon teman- teman baik. Semoga hadiah saya bisa bermanfaat utk teman-teman semua. Aamiin....


Lanjut Baca yuk.. >>>

February 18, 2020

Bunda Cekatan Kelas Ulat Minggu 5




“Memperbanyak teman, menambah wawasan, dengan wawasan yang luas akan meningkatkan rasa percaya diri”

Alhamdulillah.. masuk pekan kelima. Artinya ini adalah jurnal saya yang kelima di kelas Bunda Cekatan. Setelah berkeliling memungut ilmu di hutan pengetahuan dengan modal mindmap. Kami semua ditugaskan dalam “Camping Ground”.

Apa itu Camping Ground?
Camping Ground / Berkemah adalah sebuah kegiatan rekreasi di luar ruangan yang dilaksanakan pada malam hari. Kegiatan ini pada umumnya dilakukan untuk rekreasi atau refreshing untuk lepas dari rasa stress dan bosan yang berhari-hari tertumpuk. 
Anggap saja Camping Ground kali ini adalah refreshing kami dari kelelahan saat berkeliling dalam hutan ilmu pada pekan lalu. Hehe..

Lalu apa saja tugasnya?

Kami diarahkan kembali untuk berkeliling namun kali ini berkeliling untuk mencari teman. Minimal kami harus menemukan lima orang untuk mengadakan Camping Ground ini. Kami akan saling bertukar sapa dan membicarakan perihal perjalanan selama di Kelas Bunda Cekatan. Ada pertanyaan dominan meliputi:
1.     Apa saja keluarga yang dipilih?
2.    Apa saja ilmu yang dipelajari?
3.    Apa keluarga favoritnya? dan
4.    Apa alasannya?
Kemudian setelah menemukan teman-teman dan melakukan camping ground, selanjutnya adalah membuat list jejaring pertemanan kita dan mengemasnya dalam sebuah diagram yang menunjukkan kelas favorit.

Cara menemukan teman untuk camping ground?

Saya mengamati terlebih dahulu beberapa cara yang dilakukan teman-teman.
1.     Ada yang membuat posting tulisan di FB secara terbuka untuk melakukan camping ground dalam tugas bunda cekatan. Mereka saling berkenalan melalui kolom komentar. Berlanjut ke inbox dan juga WA.
2.    Ada juga yang mengirimkan chat dengan format tertentu ke DM di IG atau inbox FB teman-teman di kelas Bunda Cekatan. Kemudian berlanjut menunggu respon untuk bisa chatting dan melakukan pendataan.
3.    Ada juga teman-teman yang membuat link gform dengan listnya masing-masing, membuat format tulisan tertentu dan mengirimnya kesejumlah teman-teman di Keluarganya.
4.    Dan tentunya banyak lagi cara yang lainnya saya berhenti dalam pengamatan lain terhadap cara orang dalam membuka komunikasi.

Jujur saya tidak tertarik dengan ketiga cara di atas. Saya lebih suka menjapri teman-teman di grup dan melakukan obrolan mengalir tanpa tekanan dengan alasan membuat jurnal. Natural saja, memang karena ingin chatting, ngobrol ringan sehingga ada komunikasi dua arah. Senang rasanya jika chat saya mendapat feedback, ada diskusi ringan, ada sharing hangat yang saya nilai sebagai keramahan diri. Semacam itu saya lebih suka.

Inginnya saya juga menjapri teman-teman yang saya pilih di FB dan meminta no WA mereka. Sayangnya cara saya kurang efesien dan saya tidak ingin mendapati diri kecewa saat tidak mendapatkan respon yang hangat dari mereka. Go A Head!
Akhirnya terpaksa saya coba dengan membuat Gform namun hanya berisi Nama Lengkap dan pilihan Keluarga Favorit. Dua poin saja. Link ini kemudian saya drop di WAG HIMA. Memang tak banyak yang merespon terkait tingkat kepedulian, kesibukan dll. Baiklah…

Link tersebut saya minta tolong isi di sela-sela obrolan japri saya dengan teman-teman dari berbagai regional. Jadi sekalipun saya sudah dapat rekam secara tekstual, namun saya juga ada backing dari link gform. Seru!! Sekalipun ini sebagai refreshing namun sama tetap merasa masih belajar. Belajar apa?

1.  Bagaimana membangun komunikasi dengan orang baru?
2.  Bagaimana membangun jejaring teman?





Our Camping Ground

N0
NAMA
REGIONAL
KELUARGA
1
Raisa
Sukabumi
Temanda Family
2
Restu
Banten
Temanda Family
3
Nani
Tangerang Selatan
Manajemen Emosi
4
Windar
Malang
Temanda Family
5
Lisa
Kalimantan Tengah

6
Fatima
Sulawesi
Manajemen Waktu
7
Maul
Kediri
Temanda Family
8
Qiqi
Malang

9
Nita
Bandung
Temanda Family
10
Nurya
Surabaya Madura
Pecinta Quran
11
Maya
Malang
Temanda Family
12
Fifi
Sidoarjo
Portofolio Anak
13
Evita
Yogyakarta
Finansial
14
Revika
Aceh
Homeschoolling
15
Aini
Sumatra Utara

16
Kidung
Yogyakarta
Temanda Family
17
Trias
Tangerang Kota
Manajamen Waktu
18
Selly
Non Asia (Jerman)
Homeschoolling
19
Ririn
Surabaya
Keuangan
20
Rayi
Yogyakarta
Temanda Family
21
Aryani
Non Asia (Qatar)
Temanda Family
22
Azmi
Kerawang
Manajemen Gadget

Daftar lainnya ada yang langsung mengisi link sehingga belum saya rekap detail. Namun dari daftar ini, saya mengambil kesimpulan bahwa Regionalnya random, namun peruntukan kelas favoritnya masih dalam lingkungan Temanda Family saja. Saya belum menjangkau lebih luas lagi karena memang mendayung dari sisi yang ada.



Alhamdulillah dengan kesibukan kami masing-masing, kami meluangkan waktu  untuk melaksanakan camping ground kami. Terimakasih untuk semuanya. Sejauh ini saya merasa cukup refreshing dan bersiap melakukan perjalanan selanjutnya. Bismillah…





Lanjut Baca yuk.. >>>

February 11, 2020

Bunda Cekatan Kelas Ulat Minggu 4




“Lebih banyak orang yang mengerti ilmu, lebih mudah bagi
masyarakat menemukan solusi

Alhamdulillah sudah memasuki minggu keempat dalam proses menjelajah hutan pengetahuan kali ini. Konsep yang saya akui sangat apik karena minggu ini kita semua diperkenankan memetik buah apel atau panen apel (ilmu) dari teman-teman semua melalui go live dan juga-melalui sharing dan diskusi dalam WAG room masing-masing keluarga.
Pada minggu ini kami dipersilahkan berkeliling menuju keluarga lain dan memanen ilmu dari keluarga yang kita pilih. Kita di sarankan fokus pada ilmu yang ingin dipelajari dan sudah dituliskan dalam mindmap.

“Jangan sampai kita menjadi FOMO (Fear of missing out)”

Takut ketinggalan berita di sosial media, takut nggak update. FOMO adalah "penyakit" para penggila media sosial. Karena memang wadah belajar kita sekarang adalah media sosial, maka kita harus bijak dalam menggunakannya. Sehingga mindmap tadi menjadi panduan kita dalam melahap ilmu tertentu. Untuk minggu ini saya putuskan fokus di Temanda Family, saya akan memperdalam pengetahuan saya terkait salah satu ragam metode yang pernah dibahas dalam grup.
Alasannya kenapa saya belum berkeliling adalah menghindari FOMO tadi dan juga saya meras belum tuntas atas apa yang saya perlu dapatkan dengan bergabungkan dalam keluarga ini. Bu Septi juga pernah menyampaikan bahwa:

“Pembelajar Mandiri:
 Tidak bergantung pada orang lain, mencari ilmu sampai tuntas.”

Kata Tuntas di sini saya garis bawahi sebagai bentuk kematangan saya dalam menguasa ilmu tersebut. Oke.. Lalu keranjang ilmu apa saya yang saya pelajari? Simak yuuk…
1.     Keranjang Islamic Montessori
Pada dasarnya, pendidikan model ini bertujuan membentuk kemandirian anak dan mendekatkan anak-anak kepada Allah SWT. Semua dimulai dari anak-anak di bawah 6 tahun. Caranya dengan memberikan benda-benda yang konkret atau nyata dan berinteraksi dengan makhluk ciptaan Allah. Pendidikan Montessori merupakan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan tahap perkembangan anak yang justru membantu anak untuk memudahkan ia dalam belajar dan memahami konsep membaca, berhitung, menulis secara lebih mudah.

Namun ada beberapa poin salah kaprah memahami montessori. Jadi setelah bergabung dalam keluarga ini, saya dapat mengambil benang merah dan juga menyesuaikan ragam metode apa yang sesuai dengan kami. Salah kaprah tersebut salah satunya adalah bahwa Montessori tidak sesuai dengan Fitrah. Sebelum saya mengulas bagaimana benang merahnya. Saya akan memaparkan sedikit mengenai Fitrah Anak.

Metode Montessori dikenal juga sebagai metode yang mengakomodasi gaya belajar anak yang berbeda-beda. Anak diberikan kesempatan untuk berkembang sesuai –fitrahnya. Baiknya setiap aplikasi pembelajaran Montessori mendekatkan anak-anak kepada Allah Ta’ala. Melalui:
1.     Fitrah Iman
2.    Fitrah Fisik
3.    Fitrah Akhlak dan Moral
4.    Fitrah Akal

Dalam hal ini senada dengan metode Montessori bahwa Fitrah belajar anak usia dini adalah mengenalkan konsep konkret ke abstrak dan dari hal yang mudah kemudian yang sulit.

Montessori tidak sesuai dengan Fitrah
Fitrah anak-anak adalah bermain dan belajar sesuai dengan tahap perkembangan usianya. Jika kita menggunakan metode belajar tidak sesuai dengan kemampuannya maka kita bisa membunuh fitrah anak-anak.
Pada Motode Montessori mendukung fitrah anak dari berbagai aspek. Pada fitrah fisik anak yang suka bergerak, membuat dirinya dapat memilih dan mengambil mainannya sendiri. Anak-anak tidak harus terus menerus duduk di kursi atau mengerjakan aktivitas di atas meja. Dalm lingkungan Montessori konsep mengenalkan hal konkrit ke abstrak menyediakan berbagai varian aktivitas anak dengan tujuan untuk memenuhi rasa ingin tahunya.
Didiklah anakmu sesuai zamannya. Sungguh mereka akan menghadapi masa yang berbeda dari masamu. –Ali bin Abi Thalib-
10 Filosofi Montessori
1.     Absorbent Mind
2.    Sensitive Periodes
3.    Prepared environment
4.    Follow The Child
5.    Individual Different
6.    Concrete to Abstract
7.    Hand on Learning
8.    Control Of Error
9.    Fredoom With Limits
10.  Respect The Child

Lalu enam area stimulasi bertahap: Islamic studies, kehidupan sehari-hari, sensori, bahasa, matematika dan alam semesta.

2.    Keranjang Reggio Emilia Approach (REA)
Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada anak, sains, dan berbasis budaya setempat. Menganut kurikulum emergent, yang dibentuk berdasarkan ide dan minat yang muncul dalam diri anak.

Jika REA memang biasanya "membebaskan" anak untuk memahami suatu ide sesuai dengan caranya. Jadi kalau tema "Bola Basket" maka penilaian di rapot tiap anak pasti beda, karena cara anak belajar ttg bola ya sesuai kemampuannya
yang penting goalsnya adalah bagaimana anak tersebut dapat bermain bola basket.

Secara praktik, anak memunculkan ketertarikan pada tema tertentu. Selanjutnya diolah menjadi sebuah penelitian/riset yang terdokumentasi dalam jangka waktu yang disepakati anak dengan fasilitator.

Orangtua sebagai fasilitator membimbing proses belajar anak, peka terhadap kebutuhan dan minat belajar anak.





Sumber: Montessori Islam Zahra Zahira, Diskusi Temanda Family
Lanjut Baca yuk.. >>>