March 29, 2020

Bunda Cekatan Kelas Kepompong Minggu 1


Bismillahi…

Halo Bunda Cekatan dimanapun berada yang sedang membaca tulisan ini, semoga Allah senantiasa merahmati Bunda semua dalam kesehatan dan juga kebaikan-kebaikan dari sisiNya.

Saya senang sekali dan bersyukur masih dapat melanjutkan perjalanan menjadi seekor kupu-kupu yang cantik. Dalam tahap kelas kepompong ini, saatnya saya berpuasa dari menelan ilmu di luar mindmap. Tahap kepompong ini merupakan tahap puasa atau kita lebih fokus terhadap amal atau aplikasi dari ilmu yang kita dapat. Tentunya ilmu tersebut sesuai dalam makanan yang ada di mind map kita.

Fokus saya saat ini adalah manajemen gawai. Berpuasa dari melihat konten yang tidak manfaat, membuat update status yang lebih bagus lagi dari sebelumnya jadi perlu adanya pause dan prepare lebih baik lagi. Saya fokus membuat konten di IG anak saya @halomyhira dan mengemasnya dengan baik agar dapat menjadi inspirasi kegiatan di rumah bersama parents.

Menggunakan smartphone dengan bijak adalah hal yang penting sebab, kita akan tergerus waktu jika menggunakannya tanpa pembatasan. Ada berita yang kita butuhkan, ada juga berita yang tidak kita butuhkan. Adanya aplikasi yang kita butuhkan dan tidak jadi semua harus dipilah.

Ada informasi yang begitu banyak masuk dan membuat akal sehat mencuat di tengah peningkatan jumlah pasien positif Covid-19, sehingga salah satu caranya adalah berpuasa dari informasi yang membuat kita justru terkungkung dalam negative vibes. So waspada dan ikhtiar tetap dilakukan namun kita tetap harus melakukan aktivitas positif dari rumah dan membuat kita lebih bijaksana dalam menggunakan smartphone.

Berikut tips yang saya dapat untuk bijak dalam menggunakan smartphone:
1. Gunakan aplikasi yang menunjang aktivitasmu
Dalam layanan playstore pada smartphone, terdapat banyak sekali aplikasi menarik yang ditawarkan. Mulai dari aplikasi media sosial, fotografi, hingga aplikasi penunjang performa smartphone. Dari banyaknya aplikasi yang ditawarkan, kita harus pandai memilih mana saja yang sebenarnya kita butuhkan. Ini bertujuan untuk memaksimalkan pemanfaatan dari smartphone tersebut.

2. Hapus aplikasi yang tidak terlalu penting
Banyaknya aplikasi menarik yang ditawarkan, terkadang membuat pengguna smartphone asal mengunduh aplikasi. Padahal, terlalu banyak aplikasi dapat mengakibatkan performa smartphone menjadi lelet. So, hapuslah aplikasi yang tidak terlalu penting.

3. Gunakan ketika kamu membutuhkan
Banyak sekali orang yang menggunakan smartphone-nya ketika berkendara. Ini sangat tidak aman bagi keselamatan pengguna kendaraan di jalan. Selain itu, ketika berkumpul bersama kawan ada-ada saja yang masih terfokus pada smartphone-nya. Sebagai pengguna smartphone yang smart, seharusnya kamu tahu kapan harus menggunakan alat itu dan kapan harus meninggalkannya sejenak untuk sesuatu yang lebih penting.

4. Manfaaatkan pada waktu senggang
Ketika menunggu kereta datang dan kamu tidak membawa buku bacaan apa pun, kamu bisa memanfaatkan smartphone-mu untuk browsing informasi-informasi menarik lewat aplikasi browser. Daripada hanya untuk update sesuatu yang tidak penting di media sosial, lebih baik gunakan smartphone-mu untuk update berita terbaru sehingga wawasanmu bertambah.

5. Gunakan untuk berbagi
Berbagi bisa sangat mudah ketika kamu notice terhadap hal-hal kecil di sekitarmu. Ketika menemukan informasi menarik, kamu bisa membagikannya dengan kawan-kawanmu melalui aplikasi media sosial di smartphone-mu. Jadi, selain menjadi pengguna smartphone yang bijak, kamu juga bisa menjadi pengguna media sosial yang bijak.

6. Tinggalkan smartphone sebelum tidur
Salah satu sebab mengapa manusia sulit tidur adalah smartphone. Dengan adanya smartphone, manusia cenderung ingin selalu mengecek apa yang ada di sana. Padahal, waktu sebelum tidur itu seharusnya dimanfaatkan untuk membuat tubuh dan pikiran rileks, tanpa gangguan apapun. Selain itu, agar kualitas tidur tetap terjaga, terapkan mode silent pada smartphone-mu sebelum tidur sehingga tidak terganggu oleh suara notifikasi dari smartphone tersebut.

7.  Ingatlah bahwa smartphone itu hanya alat
Kehadiran teknologi dalam kehidupan manusia sesungguhnya adalah untuk memudahkan aktivitas manusia. Bukan malah mengubah pola hidup manusia menjadi kurang produktif dan hanya terfokus pada hal-hal yang kurang bermanfaat. Tidak jarang orang menggunakan smartphone-nya secara berlebihan dan seolah tidak mau terlepas darinya. Gunakanlah smartphone-mu sebagaimana fungsinya sebagai alat untuk memudahkan aktivitasmu.





Lanjut Baca yuk.. >>>

Aliran Rasa Kelas Ulat-Ulat

Lanjut Baca yuk.. >>>

March 10, 2020

Bunda Cekatan Kelas Ulat Minggu 8


Bismillahi..

Alhamdulillah.. masuk minggu kedelapan atau minggu terakhir dari kelas ulat-ulat. Tugas kali ini adalah mencari Buddy System. Sebagai persiapan menuju kelas kepompong atau tantangan 30 hari, kita semua harus mencari buddy system.
Siapakah Buddy?

“Orang yang dekat dengan kita, selalu bersama dalam suka dan duka dan akan menjadi teman seperjuangan dalam menghadapi tantangan.”

Setelah kita menemukan satu buddy, kita ngobrol bareng, saling mendengarkan aliran rasa buddy kita. Menapaki tiap tahap dalam kelas buncek yang sudah dilalui. Setelah kita:
1. Memaknai aliran rasa buddy kita
2. Membaca dengan hati

Selanjutnya adalah memikirkan aliran rasa tersebut dan memikirkan bekal apa nantinya yang diperlukan buddy kita? Apa sih yang kita dapatkan dengan perjumpaan dengan buddy kita, kemudian mendapat pencerahan apa saja? Dan ada usulan apa saja dalam proses ini?
Jelang tantangan 30 hari ini kita semua akan berpuasa, menjadi kepompong sudah tidak lagi makan makanan dengan banyak. Jadi fungsi kita mencari buddy adalah untuk saling menguatkan dan saling memberi bekal. Konsep Give and Given.

Alhamdulillah saya sudah mendapatkan buddy, buddy ini bukan teman dekat saya di dalam keseharian. Namun sejak pertama jumpa saya merasa klik karena beliau adalah founder duta baca cilik. Ada garis linier yang saya yakini bisa nyambung banyak hal jika ngobrol dengan buddyku ini. Mengingat saya suka baca, kami suka literasi dan masuk dalam komunitas lain dengan interest yang sama. InsyaAllah kami klik aja.
Namanya Desti Putri Hanifah, saya membuat panggilan sayang untuknya adalah My Des yang artinya My Destiny. Haha.. Mungkin karena pengaruh dari judul drakor yang pernah terpampang di media. Alhamdulillah senang sekali bisa mendapatkan buddy.
Kami bercerita banyak hal, terkait tahap demi tahap yang kami lalui di bunda cekatan. Ternyata setelah saya mengungkapkan apa yang menjadi kendala saya, My Des menyetujui hal tersebut sebagai kondisi yang ia alami juga.

Pada dasarnya beberapa di antara kami yang join dalam keluarga-keluarga tertentu bukan berkumpul berdasarkan kebutuhan ilmu yang prioritas. Melainkan berdasarkan passion. Indikasinya apa? Jika memang berdasarkan prioritas, tidak akan ada sosok ahli yang memang ternyata sudah mumpuni dalam bidang itu atau dalam hal ini berpengalaman. Harusnya semua nol ilmu yang mana butuh sosok ahli untuk memberikan kelengkapan atas sepenggal hal yang kita tahu.

Indikasi kedua adanya rasa minder karen akita tidak memiliki bekal apapun, tapi ternyata banyak yang berani menyampaikan layaknya sosok ahli. Saya rasa buncek ini memang trainingnya, untuk poin utama pembelajarannya masih disimpan rapi. Hehe..
Ibaratnya mereka sudah hadir dengan gelas yang terisi setengah, karena sudah saling terisi setengah kita tidak bisa berbagi lagi karena kita sendiri butuh untuk pemenuhan secara tuntas. So yang kita butuhkan bukan sekedar air di gallon lagi karena tidak cukup, melainkan sumber mata airnya langsung. Jika dikritisi dan diumpamakan hadis, “ini hadist shahih atau tidak?”

Menyinggung pembelajar mandiri, tidak semua yang ada di mind map kita bisa didapatkan di kelas ini. Kita bisa mendapatkannya di tempat yang sesuai atau langsung dari ahlinya. Jadi saya menganggap sejauh ini buncek merupakan tempat sharing asik para pencari ilmu, untuk ketuntasan belajarnya tetap harus didapatkan dari sumber ilmunya yang valid.

Justru banyak hal-hal kecil yang bisa kita peroleh di kelas ini seperti melatih konsistensi, menajemen waktu, kemudian menemukan teman-teman yang satu frekuensi, interest dan satu passion. Jadi banyak hal lain yang kecil namun justru memberikan dampak yang besar untuk perubahan diri. Mengenai keilmuannya kita bisa belajar lebih tuntas lagi dari ahlinya. Jadi bekal terpenting untuk kita semua adalah kesehatan, menyiapkan diri dalam manajemen waktu yang baik dan belajar untuk konsisten dan penuh semangat meraih manfaat.

Sejauh ini tetap seru dan kita selalu dibuat penasaran dengan tantangan-tantangan selanjutnya.

Selamat berkonsisten!
Selamat Berpuasa!
Selamat meraih amal sholih!
Salam Bunda Cekatan!

Lanjut Baca yuk.. >>>

March 4, 2020

Bunda Cekatan Kelas Ulat Minggu 7

Bismillahi...
Alhamdulillah Tugas Bunda Cekatan di Kelas ulat-ulat sudah memasuki pekan ketujuh. Rasanya perjalanan ini begitu panjang. Pada pekan ketujuh kami semua diminta untuk menepi dan merenung bagaimana proses perjalanan ini sudah berlangsung.
Pada minggu pertama, saya makan makanan terkait ilmu agama yaitu bagaimana belajar sholat sifat nabi. Karena saat itu makan makanan tersebut, maka saya memberikan ilmu yang saya peroleh (potluck) ke teman-teman sesuai ilmu yang saya makan pekan itu.

“Ulat akan memakan makanannya, daun terlezat, daun terenak
sesuai kebutuhannya”

Kebutuhan tersebut sesuai dengan apa yang kami tuliskan di mindmap. Saat saya melihat kembali mindmap saya, ternyata memang banyak kebutuhan ilmu yang saya ingin penuhi. Namun tidak semua harus dipenuhi secara online di kelas ini. Jadi saya makan sewajarnya saja, saya ingin tuntas atau maksimal dalam mencari ilmu tersebut dengan sistem belajar mandiri. Pada minggu kedua ini kami semua disuruh berbagi potluck dengan kemasan video ataupun audio. Dari sini saya merasa bahwa saya bukan apa-apa. Ilmu Allah begitu luasnya. MasyaAllah...

Banyak sekali ilmu yang dibagikan di kelas ini. Setiap dari kita memberikan ilmu, bahkan dalam satu ilmu pun banyak cabang yang masih bisa digali lagi dengan tema yang sangat variatif. Semakin kecil rasanya dimata Allah, semakin merasa takdzim atas keMaha BesaranNya.

“Andai lautan yang menjadi tintanya dan ranting-ranting pohon di seluruh bumi menjadi penanya, maka tak akan cukup untuk menuliskan ilmu Allah yang luas biasa banyaknya."

Saat saya merasa kecil tersebut saya sadar harus bagaimana menyikapi diri yang haus akan ilmu. Pada minggu ketiga kami semua mendapat tugas untuk menemukan anggota baru yang memiliki interest yang sama. Saya sedikit merasa ragu ketika saya harus berada dalam limit ilmu yang sedang saya cari di antara orang-orang yang mencari. Kiranya apa yang bisa saya tuntaskan untuk mencarinya di sini? Maka berbekal potluck yang saya bagikan ke teman-teman saya memutuskan untuk bergabung dalam keluarga yang memiliki interest yang sama namun didalamnya setidaknya saya sudah memiliki ilmu tersebut. Harapannya agar bisa semakin  mendalami dan mengembangkan proyek family yang sudah berlangsung. 

Akhirnya saya memilih keluarga bermain dengan anak. Dalam keluarga ini saya menemukan kenyamanan dan ghiroh belajar yang sama karena memang passion saya ada di situ. Tapi sayangnya ini melenceng dari kebutuhan ilmu utama saya. Merenungi keadaan ini saya sadar ada yang harus saya ubah dalam fokus mendapatkan ilmu. Saya harus membuat pengelompokan tempat memperoleh ilmu yang ada di mindmap saya. Alhamdulillah setelah saya koreksi, maka saya berkeliling mencari ilmu yang saya butuhkan. Ilmu tersebut tentu tidak jauh-jauh dari apa yang dibahas di dalam grup bermain dengan anak. Dua ilmu yang saya pelajari tersebut adalah Islamic Montessori dan Reggio Emilia. 

Di sini saya justru menemukan poin baru, apa yang menarik untuk bisa diaplikasikan dalam kehidupan saya membersamai ananda. Istilahnya saya belanja ide di sini dan menemukan banyak hal yang memang saya perlukan juga. Namun hal itu bagian kecil dari mindmap saya. Akhirnya pada minggu kelima kami melakukan camping ground, menemukan teman-teman baru dari berbagai regional untuk saling berkenalan dan menanyakan perjalanannya selama di kelas ini. Poin utamanya adalah menanyakan keluarga favoritnya. Alhamdulillah saya mendapatkan banyak teman yang bisa saling bersapa dan akhirnya pada minggu keenam kami bisa saling berbagi hadiah. Dari hal itu kami menjalin kedekatan lagi dan tentunya saling berdiskusi apa yang menjadi interst bagi kami.MasyaAllah...

Sejauh perjalanan ini, saya merenungi setiap hal yang saya peroleh dalam perjalanan ini. Ada ilmu, teman dan kebermanfaatan diri. Saya semakin semangat untuk terus menjadi pembelajar mandiri dan mencapai misi hidup saya selama di dunia. Semoga Allah ridhoi saya untuk mendulang pahala dalam goal kelas ulat ini nantinya. Aaamin ya Rabbal alamiin..



 
Lanjut Baca yuk.. >>>