May 15, 2019

Aliran Rasa Tantangan Game Level 8 (Melatih Kecerdasan Finansial)





#Aliran Rasa Tantangan Game 8

Alhamdulillah tantangan game level 8 dengan materi melatih anak cerdas finansial sudah kami selesaikan selama 17 hari berturut-turut. Terimakasih khususnya untuk suami sebagai partner saya dalam menyelesaikan tantangan ini. Terimakasih juga untuk Kak Hepi selaku Fasil, Mbak Ariyantika  selaku Koordi Grup dan teman-teman seperjuangan yang membuat saya terus termotivasi untuk bersemangat mempraktikan materi demi materi di perkuliahan Bunda Sayang ini.

Dalam tantangan game level 8 ini saya sudah membuat rencana kasar hasil diskusi dengan suami  terkait materi melatih anak cerdas finansial. Dalam praktiknya ada beberapa hal yang perlu disesuaikan kembali hingga menjadi urutan yang tepat menurut kami.

1. Pada hari pertama kami mengenalkan wujud uang itu sendiri dan juga pengenalan nominal.
2. kemudian kami mengenalkan konsep rezeki dengan melibatkan Mahira dalam interaksi dan percakapan pada bentuk rezeki hingga proses dapatnya uang, tentunya dengan diksi yang kami pikirkan agar dapat dipahami oleh logikanya.  
Hari ketiga hingga kelima kami megenalkan fungsi uang dalam tiga part sesuai konsep 3S. Part 1 fungsi uang sebagai alat tukar, part dua menabung itu seru dan part 3 indahnya berbagi.
Cek Link:
Hari keenam kami pengulangan proses belajar mengenal uang koin dengan permainan picture match dan pengenalan uang kertas dengan cash drawer dimana peraga tersebut kami bikin bersama dan dengan bahan bekas yang ada di rumah.
Cek Link:
8. Pada hari kedelapan semakin luar biasa ketika kami mengenalkan kebutuhan kepada Mahira, Cek Link:
Kemudian hari kesembilan, sepuluh dan sebelas adalah kegiatan dengan praktik dari konsep 3S itu sendiri. Diantaranya spend, autosharing, autosave. Cek Link:
Senangnya sudah melewati T10 dengan baik, kami masih menjalankan tantangan seru ini hingga hari ketujuhbelas.
Alhamdulillah kami dapat meyelesaikan rencana-rencana kami tersebut. Sekalipun ada satu hari kami harus menunda rencana karena Ayahnya Mahira tidak bisa ikut serta dan dokumentasi diambil pada hari berikutnya.  Ada satu rasa yang bisa disebut sebagai adrenalin rush untuk saya, ketika melihat Mahira dapat memahami apa yang saya sampaikan dan mempraktikkannya dengan respon yang baik. Masyaallah…



Tantangan ini memberi dampak yang luar biasa khususnya pada kami sebagai orangtuanya Mahira,tertuntut untuk lebih kreatif dan mampu mengemas tiap poin yang akan disampaikan dengan cara yang mudah dipahami oleh logika Mahira, tantangan lain adalah mengondisikan anggota keluarga lainnya untuk turut mensupport jalannya tantangan game level ini. Masyaallah. Yang kami dapatkan sangat banyak, ide-ide kedepannya, catatan-catatan untuk diri kami sendiri agar lebih bijaksana dalam mengelelola keuangan keluarga, melibatkan ia langsung dalam berbagai aktivitas sharing dan lainnya sehingga Mahira kelak dalam menauladani kami untuk spend her money pada porsi yang disukai oleh Allah. Bagi saya proses belajar terbaik adalah melalui teladan dan kami berusaha terus memberi tauladan-tauladan kebaikan yang bisa ditiru olehnya.


Mengelompokkan tabungan dalam bentuk 3S ini sangat berkesan sekali untuk saya dan suami. Apalagi kami membuat tabungan untuk Mahira dari bahan bekas kaleng snack, itu sangat berkesan karena kami saling membantu untuk membuat tabungan tersebut pada tampilan yang baru.
Pada hari ke 17 kami membongkar tabungan 3S nya. Uang Sharing kami gunakan untuk membeli buku yang di sumbangkan ke Taman Baca, Uang Saving kami setorkan ke Tabungan di lembaga keuangan dan uang Spend kami alokasikan untuk investasi. Dari sini saya dan suami juga ingin melakukan hal yang sama kedepannya untuk membuat alokasi dana agar lebih termanajemen dengan baik.
Overall, kegiatan ini sangat seru sekali untuk kami lakukan, kami jadi banyak belajar dan tentunya materi ini ke depannya akan kami lanjutkan sebagai pengulangan dalam proses belajar Mahira. Hingga goal dalam materi belajar ini bertambah untuk Mahira pahami dan praktikkan serta dengan harapan anak kami dapat tumbuh menjadi anak yang bermental kaya, bijak dalam menggunakan uang, dermawan serta cerdas finansial. Aamiin..



#AliranRasa
#Level8
#Cerdas Finansial
Lanjut Baca yuk.. >>>

May 11, 2019

Day 17- Investasi dan Tabungan



#Day17
#Final

Investasi dan Tabungan
Tujuan:
- Mengalokasikan tabungan spend untuk investasi
- Mengenalkan jenis investasi bernama Emas

Kegiatan:
Membongkar tabungan Mahira.
Saving untuk di masukkan ke Tabungan di Lembaga Keungan
Spend untuk di investasikan
Sharing untuk membelikan buku komik keluarga minim sampah dan diberikan ke Taman Baca

Tabungan Mahira yang terdiri dari tiga wadah itu cepat penuh, karena hampir semua anggota keluarga mensupportnya. Iapun sangat aktif memberikan info jika ia menabung. Sehingga wajar keluarga yang mendengar mensupport Mahira dengan memberinya uang untuk di tabung. Tabungannya cepat penuh. Ayah juga sering dimintai uang untuk menabung. Masyaallah...
Pada final tantangan kali ini, kami sepakat untuk membongkar tabungan dan mengalokasikannya sesuai arahan kami.

Mahira sudah memiliki tabungan di salah satu lembaga keuangan, tabungan itu adalah hadiah saat usianya 12 bulan. Kami membuatkan tabungan tersebut untuk keperluan Mahira kelak, baik sekolah maupun proses pembelajaran untuk cerdas finansial. Sejak ia lahir ke dunia, rizkinya begitu berlimpah. Kami sangat bersyukur Mahira dapat aqiqah dengan uangnya sendiri bahkan semua perlengkapannya sedikit saja kami beli. Alhamdulillah.

Untuk kedepannya kegiatan menabung tersebut akan kami konsistensikan. Insyaallah. Sederhana saja, dari menabung dalam tabungan save di rumah. Jika sudah penuh kita tukar di toko dan kita masukkan ke tabungan di Bank. Insyaallah.

Kemudian tabungan sharing bisa dialokasikan untuk sharing ke mana nanti disesuaikan kondisi. Misal seperti waktu lalu, santunan anak yatim ataupun membeli buku dan di sumbangkan ke taman baca, dll kegiatan sharing lainnya dan tidak selalu berbentuk uang. Insyaallah.

Pada tabungan spend ini, saya ingin mulai menanamkan kepada Mahira untuk investasi. Investasu dapat diartikan sebagai proses dimana kita menyimpan uang atau membelanjakan uang dengan harapan mendapat keuntungan di masa depan. Menabung yang sekilas sama dengan investasi tapi sebetulnya berbeda. Investasi ini menghasilkan nilai tambah sehingga poinnya belanja yang menguntungkan.

Investasi yang kami pilih adalah investasi emas. Mahira beberapa kali mendapat gift emas dari mbah, eyang dan ayahnya. Namun emas-emas ini tak nyaman di pakainya. Saya berdiskusi kepada suami terkait membelanjakan emas logam mulia suamipun setuju dan insyaallah kami akan tabungan spend dalam wadah 3S ini akan kami belikan logam mulia sebagai starting investasi emas untuk Mahira. Semoga Allah mampukan untuk selanjutnya. Aamiin.

Respon Mahira:

"Ibuk.. uangnya banyak-banyak sekali. Mau beli apa Hiyanya?" tanya ia saat itu.

"Nanti kita beli emas ya nak?"

"apa?"

Ia nampak asing mendengar kata emas dan saya pun mengatakan jika emas adalah bahan yang digunakan untuk membuat perhiasan. Seperti anting Mahira, gelang mahira, kalung Ibu, gelang Ibu, ia pun menganggukdan bilang tau. Sejak saat itu dia bilang anting malah menjadi emas. haha...
bilang gelang juga emas. Masyaallah..

Pesan untuk Mahira:
"Mahira anak Ibu yang sholiha, kelak Mahira harus rajin menabung. Mengalokasikan tabungan dalam tiga hal tersebut. Jangan lupa sharingnya dan bijaklah dalam menggunakan spendnya. Prioritaskan apa yang menjadi kebutuhan bukan keinginan. Mahira anak Ibu yang dirahmati Allah, semoga Mahira tumbuh menjadi anak yang sehat wal afiat, taat dengan Allah, yang baik akhlaknya, cerdas ilmunya dan dapat menjadi bermanfaat untuk banyak orang. Kelak semua yang Ayah dan Ibu ajarkan Mahira bisa lihat di tulisan-tulisan Ibu ini."


Lanjut Baca yuk.. >>>

May 10, 2019

Day 16- Pasar dan Supermarket (Mengenalkan kebutuhan part 2)



#Day 16
Pasar atau supermarket?

Tujuan: Mengenalkan kebutuhan part 2

Tidak terasa sudah memasuki hari keenam belas pada tantangan game level 8 ini. Satu hari sebelum final tantangan, saya mengajak Mahira untuk membuka galery fotonya saat berkunjung di pasar dan supermarket. Kami bercerita banyak mengenai beberapa perbedaan keduanya. Namun bukan untuk compare mana yang lebih baik, melainkan melihat tujuan pembelian dan kebutuhan.

Dua tempat ini merupakan tempat berbelanja namun memiliki perbedaan cukup jauh, pertama dari segi fasilitas, kenyamanan berbelanja dan juga harga. Kelak saya ingin Mahirapun bijak dalam membelanjakan uangnya. Ia harus tahu dimana tempat belanja yang cocok sesuai kebutuhan dan budgetingnya nanti.

Bagi seorang perempuan yang akan mengurus banyak hal, salah satunya mengurus keuangan. Entah itu keuangan pribadi, keluarga ataupun perusahaan. Sedari dini harus ada bekal yang baik untuk itu. Kami ingin Mahira memiliki pertimbangan-pertimbangan dalam memilih tempat belanja sesuai kebutuhan dan budgetingnya. Terlepas dari rasa prestise berbelanja di supermarket.

Membudayakan remen peken, saya lalukan dari Mahira baby untuk membiasakan dia dengan suasana hiruk pikuk pasar. Namun berbelanja di supermarketpun saya kenalkan sejak dini, agar Mahira juga terbiasa dengan suasana keteraturan dalam supermarket. Agar pengeluaran tidak membengkak, sebelum berbelanja ada baiknya membuat list belanja terlebih dahulu seperti yang sudah saya ajarkan ke Mahira sebelumnya. Mana kiranya bahan makanan yang sebaiknya beli di pasar dan mana yang beli di supermarket.

Bahan makanan kering seperti mie, kemiri, gula aren, beet, dll memang biasanya beli di supermarket dan bahan makanan segar seperti sayur, tempe, tahu dll biasanya beli di pasar karena lebih segar dan murah.


"Mahira... Ini saat dulu Mahira ke pasar. Mahira juga sering ke pasar sama Ibu, sama Mbah dan juga Eyang kan?" tanya saya.

"Iyaa.. beli-beli." Jawabnya

"Ingat tidak? Mahira beli apa saja kalau ke Pasar?" tanya saya lagi

"Donat Ibuk, timun, ikan,..." Jawabnya menyebut apa yang ia ingat saat belanja di pasar.

Sayapun mengajaknya berselancar di dunia maya, memperlihatkan aktivitas pasar dan supermarket dari sudut lain. Dengan ini Mahira dapat belajar melalukan pertimbangan saat memutuskan untuk berbelanja dimana. Saya berharap kelak ia  juga mempertimbangkan jarak dan ketersediaan kebutuhan. Tidak hanya harga saja.

Misal di beli barang di Pasar harganya lebih murah dua ribu, namun jaraknya jauh. Maka lebih baik membeli di supermarket dengan jarak lebih dekat dan harga selisih sedikit. Hal-hal seperti ini yang kelak perlu banyak di ajarkan agar anak kita benar dapar cerdas finansial.

#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8 
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari 
#CerdasFinansial
Lanjut Baca yuk.. >>>

May 9, 2019

Day 15- ATM Setor Tunai (Kemudahan Menabung)

#Day 15
ATM Setor Tunai
(Kemudahan Menabung)

Tujuan:
- Mengenalkan pada Mahira cara lain dalam menabung
- Stimulasi menabung dengan cara seru
- Mengenalkan Mahira lembaga keuangan bernama bank

Kegiatan:
Mengajak Mahira berkunjung ke ATM setor tunai, untuk mengenalkan ke Mahira ada cara lain dalam menabung. Menabung melalui mesin ATM.

Bahwa kita di rahmati oleh Allah dengan teknologi. Melalui teknologi ini kita harus update dan mampu mengoperasikan serta bijaksana dalam memanfaatkannya.

Sebelum nantinya saya akan juga menyampaikan sistem dalam bank, resiko-resikonya dll. Kali ini saya lebih kepada menstimulasi dia untuk gemar menabung. Bahwa ada banyak cara seru untuk menabung bagi anak-anak. Ortu bisa memberikan berbagai pengalaman, aktivitas dan kenanganan yang membuatnya tetap happy dalam menjalani kegiatan belajar.

Seperti sebelumnya Mahira dilibatkan dalam menggunakan mesin tersebut untuk pertama kalinya.

Respon Mahira:
Ia sangat happy sekali, mengikuti tiap tahap yang disampaikan Ayah. Ia senang dapat terlibat dalam kegiatan ini.

"Mahira, ada tempat didunia ini yang bernama bank. Kelak sekolah akan mengenalkan Mahira pada lembaga ini sebagai tempat menyimpan tabungan tentunya dengan bermacam jenis."  Ucap saya bersimulasi seolah Mahira sudah paham saja.

Masyaallah tabarakallah...
Semoga tiap pengalaman yang kami ajarkan dapat memberikan kenangan yang baik, yang dapat membuat Mahira terus bangga dan sayang ke Ayah dan Ibu. Aamiin...











Lanjut Baca yuk.. >>>

May 8, 2019

Day 14- Mengenalkan ATM (Anjungan Tunai Mandiri)





#Day 14
Mengenalkan ATM 
(Anjungan Tunai Mandiri)
Tujuan:
- Mengenalkan ATM
- Mengenalkan cara mengoperasikan mesin ATM

Kegiatan:
Hari ini saya mengajak Ayah Mahira berdiskusi mengenai aktivitas 4 hari terakhir dalam tantangan game level ini, Ayah Mahira menyampaikan ide-idenya tersebut dan alhamdulillah senada dengan pemikiran saya. Tidak butuh waktu lama untuk menyetujuinya dan hari ini kami bertiga berkesempatan melaksanakan aktivitas tersebut pada sore hari.

"Mahira ayooo kita ke ATM!" ajak Ayahnya.

"Apa?" tanyanya nampak sulit mengulang kata ATM.

Kemudian kamipun bergegas menuju ATM pada salah satu bank yang trade mark warnanya hampir senada dengan pakaian yang Mahira gunakan. Ini bank tempat Mahira menyimpan uang. Hari ini kita akan melakukan dua transaksi melalui mesin ATM.

1. Menarik uang tunai 
2. Mentransfer uang ke rekening lain dengan tujuan pembelian sejumlah buku yang rencana akan Mahira sumbangkan ke Taman Baca yang sudah kami tentukan.

Respon Mahira:
Saat sampai di lokasi, Ayah mempersiapkan ATM Card Mahira dan Ibu menyiapkan keperluan dokumentasi. Kamipun melakukan percakapan sederhana seputar nama lembaga keuangan dan memperlihatkan logonya. Kemudian kami berangsur mengantri di luar ATM room.

"Ibu kenapa ndak masuk?" tanya Mahira

"Di dalam masih ada orang, kita tunggu orangnya selesai baru kita masuk sesuai urutan antrian ya nak." Jelas saya.

"Kita antri dulu ya sayang." Sambung Ayah.

Mahirapun mengangguk.

Saat tiba giliran kami masuk, kami memulainya langsung. Mahira kami libatkan dari memasukkan ATM Card, menekan pin, menyentuh layar sesuai pilihan, mengambil uang dan cardnya. Rangkaian cara mengoperasikan ATM untuk transaksi tarik tunai, kami libatkan ia secara penuh. Iapun seperti menemukan feelnya. Ia berulang kali bilang,

"Ibu, lagi!" ucapnya polos.

Kamipun memberinya pengertian lagi, setidaknya ada proses melibatkan ia sebagai pengenalan terhadap ATM. Bagi kami proses belajar seperti ini memompa kebahagian tersendiri bagi anak, ia akan merasa bahagia dapat dilibatkan dalam pengalaman baru. Kebahagian tersebut yang menjadi kunci kemudahan dalam menyerap materi. Insyaallah..
Secara bertahap insyaallah kelak aktivitas ini akan ibu ulangi, hingga Mahira kelak bijak dalam mengambil uang dan menggunakan uangnya. Aaaminn..






#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8 
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari 
#CerdasFinansial
Lanjut Baca yuk.. >>>

May 7, 2019

Day 13-Rezeki itu tidak selalu uang

#Day 13
Rezeki Tidak Selalu Uang
Kejadian hari ini yang dijadikan cerita dengan tujuan pengenalan konsep rezeki part 2

Hari ini sebelum tarawih, Mahira bermain Puzzlim bersama Mbah dan Ayah. Ibu mencuci piring kotor makan buka. Sesempat saya membuka obrolan kepada Mahira mengenai mainannya tersebut ada orang yang berjasa membuat dan menjualnya untuk para konsumen. Kemudian penjual itu mendapat uang. Namun nampaknya obrolan saya mengenai pengenalan sumber pendapatan kurang di respon Mahira mengingat ia begitu antusias bermain bersama mbah dan Ayah.

Menjelang pukul 18.30 kami bersiap ke Masjid lagi untuk sholat isya dan tarawih. Ia merengek berkali-kali untuk membawa snack yg ada di toples kecilnya.

"Ibu, Hiya bawa ini boleh?" tanyanya

"Tidak sayang. Ntt kotor lantai Masjid karena crakersnya." Jawab saya menolak.

"Kalau bawa ini boleh?" ia mengambil sereal bergambar beruang itu sebagai opti lain.

Saya pun kembali menolaknya. Iapun menuruti karena tidak mendapat izin dari saya. Lalu kami pergi menuju Masjid.

Di Masjid, saya selalu memilih tempat yang kiranya save untuk Mahira. Save dan juga nampaknya PW untuk Mahira menurut penilaian saya.

Shaf terakhir bersama anak-anak SD yang mana mereka sholatnya bolong-bolong. Bukan tanpa alasan, namun Mahira lebih termonitor oleh banyak orang. Iapun cepat membaur dengan teman yang usianya jauh daripadanya.

Pada rakaat ke 6 jelang rakaat ke tujuh shalat tarawih. Mahira menarik-narik mukena saya dan bilang

"Laper..Makan Ibu."

Tak bisa saya pungkiri, dia memang cukup kuat makan walaupun badannya kecil. Sebelum ke Masjid ia sudah makan nasi sayur, kolak, buah dan minum. Tapi nampaknya aktivitas sholat membuatnya lapar.

Kejutan terjadi ketika anak SD tersebut, salah satunya namanya Dea melakukan percakapan dengan Mahira. Jelas sekali terdengar dan iapun membelikan jajan untuk Mahira.

"Mahira sini aja. Ibu lagi sholat." ucapnya terdengar.

Sayapun kembali mencoba fokus karena Mahira duduk tenang. Lepas saya salam, ia baru meminta izin, apakah boleh menerima jajan tersebut?

Saya meminta untuk mengganti biskuit yang barusan Dea beli di toko depan Masjid. Tapi ia menolaknya. Ia bilang saya memang beli untuk Mahira dan Akela. Ia begitu nampak sayang kepada Mahira dan Akela yang sedang duduk di atas sajadahnya.

Bagi saya ini rezeki luar biasa, Mahira biasanya sangat sulit terkendali alias harus makan segera jika sudah lapar. Hihi..
Saya sangat menyesal tadi tidak membawa snack yang ia minta bawa waktu di rumah. Tapi Allah ganti dengan rizki untuk Mahira melalui Dea.

Terimakasih Ka Dea, Ucap Mahira lirih dan malu-malu. Iapun menikmati crakersnya dengan lahap. Plastik bungkusnya ia masukkan kedalam tempat sampah yang ada di ujung teras Masjid. Sekalipun beberapa anak lain membuang sampah mak berrr di lantai Masjid. Alhamdulillah Mahira tetap menyadari sesuai valuenya.
Masyaallah.

Rizki tidak selalu berupa Uang Mahira, kesehatan, kebaikan orang lain, teman yang baik, keselamatan, bahkan rasa sakit yang kita terima bisa jadi rezeki karena artinya Allah memberi kesempatan untuk menggugurkan dosa-dosa kita melaluinya. Masyaallah...



#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8 
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari 
#CerdasFinansial
Lanjut Baca yuk.. >>>

May 6, 2019

Day 12- Tabungan Haji Mahira



#Day 12
Tabungan Haji Mahira
Tujuan:
- Memperkenalkan ibadah Haji
- Menanamkan semangat beribadah sesuai rukun islam yg kelima
- Membagi saving menjadi 4 part. Satu part khusus untuk ibadah Haji/Umrah

Kegiatan:
Saat Teman saya posting stok tabungan kabahnya, saya cukup tertarik untuk membeli. Saya pikir ukuran kecil dengan harga terjangkau akan memberi keputusan final menghadiahi para keponakan saya nanti saat lebaran bukan dengan uang melainkan dengan tabungan.

Uang yang mereka terima jangan sampai full untuk Spend, tapi dari diri saya sendiri ingin juga menyampaikan ke saudara saya bahwa anak-anak perlu diajari cerdas finansial karena itu berdampak sangat positif.

Sayangnya ini bukan jadi keputusan final, karena tabungan kabah tersebut harganya diatas 50k, sedangkan budgeting kami dibawah 20k. Mengingat jumlah ponakan yang superrrr banyak saya hanya membeli satu pcs untuk Mahira. Baru saja kirim alamat, beberapa menit kemudian saya dapat pesan dari POS jika barang pesanan saya sedang dalam perjalanan. Pagi harinya Ayah Mahira belum sempat transfer dan barang sudah sampai. Beginilah sistem kepercayaan terhadap teman, setelah itu langsung kami bayarkan

Jadi rasanya kehadiran benda tersebut di rumah kami, begitu dipermudah oleh Allah. Tabungan tersebut bentuknya kabah, dengan bahan yang cukup kuat. Ada lubang untuk memasukkan uang pada bagian atas.

Respon Mahira:

"Mahira ayo kita unboxing paket ini!" ajak saya

"Yeyyyyyy... Ayoook Ibuk!" ia sangat riang.

"Ini apa Ibuk?" ia mulai penasaran

Setelah dibuka iapun begitu semakin bahagia.

"Uwaaaaaaaaaaw... Masyaallah. Ini tabungan Ibuk." Terkejutnya ia.

"Iya sayang, ini tabungan berbentuk kabah. MAhira mau jika dapat uang tabung juga ke sini?"

"Mauuu Ibuk!" Ia pun semangat sekali mmperlihatkan pada simbahnya.

Sebentar lagi mbah mau berangkat haji. Mahira suatu saat juga mau berangkat haji kan? Sama Ayah dan Ibu atau mungkin sendiri. Bagaimana nanti Allah mengaturnya, kita berusaha dlu dengan menabung. Saya pun bercerita sedikit mrngenai ibadah haji melalui puzzlim milik Mahira. Ia begitu senang dan menunggu waktu untuk segera mengisinya.

"Ini uang dari Uti untuk Mahira. Ditabung ya..untuk daftar haji jika sudah cukup." Kata Utinya saat ia berkunjung ke rumah Uti.

Mahira sangat senang dan terburu untuk memasukkan uangnya. Iapun kesulitan melipat kertas agar bisa masuk. Lucu sekali. Masyaallah...



#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
 #CerdasFinansial



Lanjut Baca yuk.. >>>

May 5, 2019

Day 11- AUTOSAVE



#Day 11

AUTOSAVE
Tujuan:
- Menumbuhkan kesadaran menabung tanpa perintah
- Memanfaatkan tabungan sesuai alokasi dana



Kegiatan:
Hari ini saya begitu sibuk packing mempersiapkan beberapa hal. Mahira lalu lalang mengikuti aktivitas yang ada. Ia juga ikut saya berbuka, mengikuti kegiatan tarawih pertamanya di tahun ini. Saat melihat koin ia refleks ingin memasukkan ke dalam kotak amal masjid dan sebagian dia masukkan dalam tabungan.

Respon Mahira:
Mahira sangat senang dengan kegiatan yaitu menabung. Kami mengarahkan kegemarannya ini untuk mengisi tabungan lainnya agar ada progress dan target yang terarah. Seperti tabungan emas dan haji. Insyaallah.




#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
 #CerdasFinansial

Lanjut Baca yuk.. >>>

May 4, 2019

Day-10 AUTO SHARING






#Day10

Hari ini Mahira melengkapi praktik tantangan game level 8 untuk hari kesembilan. Walaupun praktiknya kemarin gagal, namun hari ini ia tetap kami ajak untuk berbelanja sesuai list yang sudah di print. Kami sebetulnya sudah datang ke pusat perbelanjaan, namun karena antriannya yang sangat mengular kami putuskan untuk berbelanja di store dengan logo lebah itu.

Tujuan dari pembelajaran kemarin alhamdulillah dapat tercapai dan hari ini Mahira berlanjut menerima pembelajaran baru mengenai sharing. Sharing tidak selalu berupa bentuk uang. Saya menanamkan habit ini dengan banyak cara, baik berbagi dengan makanan, berbagi bantuan, berbagi senyum ataupun berbagi hadiah. Hampir semua kegiatan berbagi Mahira saya libatkan, namun seperti pada pembahasan hari kemarin harus ada prinsip pengulangan dalam proses pembelajaran.

Hari ini kami menunaikan sholat ashar di Masjid, saat tiba di Masjid Mahira nampak mencari=cari sesuatu.

"Kotak Masjidnya mana, Ibuk?" tanyanya penasaran.

"Itu banyak, ada di sana, di sana juga ada. Mahira mau infak?"

"Iya, Mahira mau infak." Jawabnya dengan mata berbinar

Selepas saya memberi uang, iapun menghabur menuju kotak amal yang letaknya agak jauh dari tempat saya masuk. Membuat beberapa pasang mata melihat aksi Mahira. Dalam hati saya terus mengucap Masyaallah, melihat responnya yang autosharing tersebut.



Selepas sholat kami duduk diteras Masjid, sekadar melepas lelah setelah berburu beberapa barang keperluan milik adik saya. Mahirapun berbagi makanan dengan tantenya, ia selalu menawarkan bahkan sedikit memaksa saya atau ayahnya untuk menerima pemberiannya tersebut. Susahnya pas kami lagi puasa, dia belum tahu dan kadang bad mood. Perlahan kami akan coba memberi tahunya apalagi sudah dekat waktu puasa. Jika autosharingnya tersebut mengenai makanan, kami punya PR khusus untuk memberi pemahaman ini.

"Mahira, Ibu boleh foto Mahira dekat jam besar di sana?" saya meminta izinnya.

"Boleh kok." Jawabnya sambil berjalan menuju jam besar yang saya maksud.

"Ibu bagi....."

Belum selesai permintaan saya, ia sudah membagi senyumnya untuk saya. Masyaallah.
Kemudian dengan pose senyum tulusnya itu, saya langsung menjepretnya berulang, mumpung dia masih mode. Karena beberapa menit sebelum minta izin, saya sangat kesulitan mengambil gambarnya. Ia berlari ke sana kemari. Masyaallah.

Setelah selesai dari Masjid, kami berbelanja kebutuhan Mahira yang habis. Kemudian menuju alun-alun. Ada spot yang ingin tante kunjungi untuk sekadar mengambil foto bersama ponakannya itu. Katanya cahaya senja sangat mendukung. Pencahayaan yang begitu bagus.

Saat kami tengah berfoto, ada seorang dengan cacat kaki berjalan menggunakan tangannya sambil ngesot mendekat ke arah Mahira dan saya. Ayah menyiapkan uang di tangannya, dengan sigap Mahira meraih uang tersebut dan memberikannya kepada orang tersebut.

."Ibuk, Hiya aja. Hiya aja!" Ucapnya.

"Iya sayang, ambil saja dan berikan." Jawab saya

Setelah itu iapun sangat senang dapat memberikan sedekah kepada orang tersebut. Masyaallah...

AUTOSHARING
Tujuan:
-Kesadaran berbagi tanpa perintah
-Berbagi tidak selalu harus bentuk uang

Kegiatan:
Kegiatan natural saja dan melihat respon dari Mahira terhadap praktik dari sharing.

Respon Mahira:
Alhamdulillah, dalam beberapa keadaan ia selalu sigap dalam memahami praktik berbagi. Perlahan semoga Autosharing tersebut hidup dan kelak ia memiliki habit menabung khusus untuk sharing. Entah dalam bentuk uang ataupun barang.

Pesan untuk Mahira:
Mahira sayang. terimakasih sudah kooperatif sekali hari ini seperti hari-hari sebelumnya. Tetaplah menjadi anak Ibu dan Ayah yang gemar berbagi. Kelak Ibu dan Ayah berharap Mahira mampu mengalokasikan sebagian dana tabungan untuk berbagi kepada saudara yang membutuhkan. Insyaallah selalu berkah hidupmu. Ibu dan Ayah sayang Mahira karena Allah.




#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
 #Level8 #RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari #CerdasFinansial
Lanjut Baca yuk.. >>>

May 3, 2019

Day 09- SPEND (Berbelanja kebutuhan jelang Ramadan)








#Day 09

Alhamdulillah sudah memasuki hari kesembilan dalam tantangan game level 8 ini. Hari ini agenda saya adalah membahas mengenai SPEND itu sendiri kepada Mahira. Spend di sini adalah membelanjakan uang sesuai dengan kebutuhan. Qadarullah ada beberapa kebutuhan di rumah dan kebutuhan Mahira yang sudah habis dan kami berencana membelinya sebagai belanja kebutuhan jelang Ramadan.

Saat saya membuat print list kebutuhan yang akan dibeli Mahira pagi harinya, ia begitu sangat senang. Saya menyampaikan jika kami akan berbelanja saat Ayah sudah tiba di rumah sepulang dari kantor. Namun Qadarullah ada pekerjaan tambahan yang membuat Ayah harus pulang hingga malam hari.

Sempat terpikir jika saya akan mengajak Mahira pergi berbelanja ke salah satu store terdekat dari rumah. Tapi Ayahnya ingin sekali terlibat setiap aktivitas Mahira, sehingga saya membatalkannya. Insyaallah kegiatan ini akan diganti hari sabtu besok karena Ayah libur kerja.

Sementara itu di rumah, saya kembali melakukan prinsip pengulangan dalam pembelajaran.Menurut teori daya, belajar adalah melatih berbagai kemampuan yang dimiliki manusia antara lain mengamati, menanggapi, mengingat, menghayal, merasakan dan berpikir. Dengan melakukan latihan-latihan yang bersifat mengulang, berbagai kemampuan yang dimiliki manusia tersebut akan berkembang.

Pembentukan pengalaman karena latihan akan memperbesar peluang timbulnya 
respon yang benar (Thorndike)

Mahira kembali mengisi tabungan warna-warninya dengan uang koin dan Mahira kembali belajar mengenal uang koin seribu dan lima ratusan.  Dalam percakapan saya kembali sampaikan ke Mahira, tabungan spend untuk apa, save untuk apa dan sharing untuk apa. Semoga dengan pengulangan ini membuat ia semakin memahami proses belajar finansial.

SPEND
(Berbelanja sesuai kebutuhan)

Tujuan:
- Membiasakan membuat list saat berbelanja
- Membeli sesuai kebutuhan yang prioritas




Kegiatan
Mahira berbelanja kebutuhan sehari-harinya yang sudah habis dengan bantuan list bergambar dari Ibu. Namun sayangnya hari ini cancel karena Ayah ada pekerjaan tambahan sehingga pulang terlambat. Saya mengganti kegiatan hari ini dengan pengulangan materi sebelumnya. Setiap pembelajaran dalam game level 8, selalu saya repeat sebagai bahan evaluasi. evaluasi terutama ke diri saya "Apakah yang saya sampaikan dapat dipahami oleh anak?"

Respon Mahira:
Dalam proses pengulangan Mahira tetap happy melakukan aktivitasnya bersama saya, responnya benar dan berarti menunjukkan ia dapat memahami apa yang saya sampaikan.




#KuliahBunsayIIP
#Tantang10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari

#CerdasFinansial




Lanjut Baca yuk.. >>>

May 2, 2019

Day 08- What Do You Need? (Mengenalkan Kebutuhan pada anak)



#HARDIKNAS
#Day 08

Ing Ngarso Sung Tuladha. Ing Madya Mangun Karsa. Tut Wuri Handayani 
(Di depan menjadi teladan, di tengah membangun semangat, di belakang memberikan dorongan)


Tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional, mengawali  report tantangan game ke 8 kelas Bunsay yang bertepatan dengan Hardiknas, saya teringat kutipan populer di atas yang memiliki makna luar biasa bagi saya. Sebagai home educator Mahira saya punya peran yang sangat penting bagi pendidikannya, utamanya adalah sebagai tauladan, membangun semangat dan memberikan dorongan. Persis seperti kutipan milik Ki Hajar Dewantara tersebut. 

Dari kutipan tersebut saya memaknai lebih dalam lagi, hingga saya berpikir apakah esensi dari peringatan Hari Pendidikan Nasional tersebut? Saya tidak ingin mengkritisi bagaimana sistem pendidikan yang sudah berlangsung, walaupun sempat menjadi kelinci percobaan kurikulum KBK. Namun pada era sekarang setiap orangtua memegang kewajiban dalam proses pendidikan paling dasar di dalam rumah. Bahkan seorang Ibu sudah menjadi madrasah pertama bagi anaknya sejak dalam kandungan. 

Sebelum Mahira mendapat pendidikan dari luar, saya pribadi berfokus pada kualitas value yang saya sampaikan kepada Mahira.  Saya yakin di era sekarang, setiap orangtua sudah sangat cerdas menentukan value apa yang cocok dan apa yang akan disampaikan ke anaknya. Menjadikan rumah yang ramah sebagai sekolah bagi anak. Para orangtua dalam keluarga berfungsi membentuk individu yang memiliki karakter dan sifat yang ideal agar mereka siap hidup dalam masyarakat.

Saat berbicara pendidikan tidak bisa hanya sekedar menyalurkan ilmu pengetahuan tetapi juga pembentukan kepribadian dan juga karakter. Dan tanggung jawab utama ini dilakukan oleh orangtua di dalam rumah, seiring dengan tanggung jawab yang sinergi dilakukan oleh masyarakat dan juga pemerintah. Di rumah, setiap orangtua mendidik anaknya dengan value yang baik, masyarakatnya menjadikan lingkungan kondusif untuk anak menerima pendidikan lebih lanjut dan pemerintah memfasilitasi pendidikan tersebut hingga ketiganya begitu sinergi. Jika ketiganya memang bisa bersinergi dengan baik, insyaallah Indonesia memiliki generasi-generasi luar biasa. 


Setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah. Pendidikan tak berhenti di bangunan sekolah saja, tapi juga di rumah, di jalan, dan di mana-mana.



Dengan semangat Hari Pendidikan Nasional, saya ingin berusaha memberikan pendidikan yang terbaik untuk Mahira dan menjadikan rumah ramah sebagai tempat Mahira bersekolah untuk saat ini.
Semangat itu saya aplikasikan salah satunya melalui materi dari kelas Bunsay, memasuki hari kedelapan Mahira saya kenalkan kepada "Kebutuhan". Terlepas dari teori kebutuhan primer, sekunder dan tersier serta pembagiannya menurut sifat, waktu ataupun subjek saya mengenalkannya dengan sangat sederhana. Melalui sebuah cara yang saya pikirkan dengan baik, agar mudah di pahami Mahira.

What do you need?

Tujuan: 
-Mengenalkan kebutuhan kepada anak melalui lembar kerja sederhana
-Setiap barang memiliki harga
-Belajar Nominal

Kegiatan:
Saya membuat lembar kerja sederhana dengan menggunakan bahan-bahan bekas yang ada di dalam rumah. Diantaranya karton bekas oleh-oleh dan  kertas warna bekas. Bahan lain yang digunakan adalah saya mencari apa saja yang Mahira butuhkan sebagai prioritas terdekat kemudian saya print dan saya tempel pada karton dengan ukuran yang sesuai. Setelah itu saya pasang pada kertas warna bekas sebagai lembar kerja. Di bawahnya saya  letakkan kisaran harga kebutuhan tersebut dan berbincang santai dengan Mahira agar ia memahami maksud saya.

Saya juga menunjukan katalog dari barang-barang yang menjadi kebutuhan rumah tangga. Ada pengelompokan barang di sana yang sudah rapi dan memudahkan kita mengenalkannya pada anak. Hanya saja kebetulan yang Mahira butuhkan tidak ada di sana. Sehingga saya harus print gambar dari internet.

Selepas perbincangan mengenai kebutuhan, iapun mengikuti saya untuk meletakkan uang sesuai kisaran harga yang saya sudah letakkan dibawah gambar kebutuhan. 
Kamipun kembali belajar nominal sebagai pengayaan general. 

"Ini kebutuhan Mahira yang nanti akan di beli."
"Mahira bisa sebutkan?"

Iapun menyebutkannya dengan jelas dan memahami, jika kebutuhan adalah barang yang katanya harus di beli dulu dan nanti di bayar pakai uang.

Baiklah, masyaallah...

Respon Mahira:
Ia dapat menyelesaikan setengah dari yang saya contohkan, untuk ukuran usianya itu sudah luar biasa. Masyaallah. Ia begitu happy sekali sekalipun tidak terlalu fokus karena tergoda nasi goreng yang di makan Ibunya. Haha... 
Alhamdulillah saya tetap bersyukur, proses belajar masih berlangsung dengan baik.




#KuliahBunsayIIP
#Tantang10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial


Lanjut Baca yuk.. >>>

May 1, 2019

Day 07-Mengenal Nominal Uang Kertas (Cash Drawer)




'Happy Labor Day 2019! Hopefully Indonesian workers will be more productive, innovative, competitive to live more prosperously.'

#May Day
#Day 07

Alhamdulillah memasuki hari ketujuh, saya masih bersemangat untuk membersamai Mahira dalam menuntaskan tantangan game level 8 ini. Dengan semangat yang tak ingin kalah dari para buruh Pabrik Candi Mekar di desa kami tinggal, mereka dengan stelan seragam biru sudah berjejer menunggu jemputan bis karyawan di malam hari. Menjadi pemandangan yang syahdu,  ketika istri salah satu karyawan mengantar hingga pertigaan jalan raya, kondisinya tengah hamil dan mereka harus berpisah tidur karena sang suami harus bekerja. 

Hal itu menjadi stimulan jitu bagi saya ketika server saya lagi down. Ketika saya mulai low batt. Formula jitu ini saya jadikan semangat juga untuk menyelesaikan tantangan-tangan baru yang saya hadapi saat membersamai Mahira.

Keikhlasan mereka mengganti jam tidur, terjaga dalam malam, demi menafkahi keluarga pada shift malam. Masyaallah, semoga setiap langkah kebaikan kita selalu diniatkan ibadah sehingga bernilai ibadah. Apapun pekerjaannya, ayo raih kemuliaan bersama! Semangat para bunda sayang di seluruh Indonesia. 

Mengenalkan Nominal Uang Kertas 
(Melalui permainan Cash Drawer)

Tujuan: 
- Mengenalkan Nominal Uang Kertas Seratus ribu, lima ribu dan dua ribu rupiah.
- Pengelompokan berdasarkan nominal

Kegiatan:
Saat kami berbelanja baju Mahira di sebuah store, mesin kasirnya mengalami hang sehingga mereka harus melakukan perhitungan by manual atau offline. Cukup lama di store tersebut membuat saya terinspirasi dari Cash Drawer yang di miliki kasir. Saya memanfaatkan laci susun plastik yang ada di rumah untuk mengenalkan nominal uang kertas. 

Caranya cukup mudah, saya meletakkan beberapa nominal uang pada laci tertentu dan memberi Mahira stok uang yang sama, secara bertahap saya memberi nominal uang ke Mahira dengan acak, sambil menyebutkannya berulang dan ia harus meletakkannya di laci yang sesuai dengan nominal yang saya maksud.



Respon Mahira:
Ia sangat antusias, sekalipun agendanya hari ini sangat padat, jam 10-17 pergi silaturahmi, berbelanja, quality time dengan Mbah dan Onty, dilanjut ke Masjid Agung untuk sholat magrib dan di susul ke RSUD mengantar saya dan Eyangnya menjenguk kerabat yang melahirkan, selesai agenda ia masih bersemangat untuk belajar bersama dan ajakan bermain lainnya. Masyaallah tabarakallah...
Ia dapat menyelesaikannya dengan baik. Pada akhir sesi, ia meminta tisue basah dan menggunakannya untuk lap tangan, namun setelahnya ia meminta untuk membersihkan diri lagi di kamar mandi. Well done Mahira!!

Spesial Doa di hari ketujuh:
Anak ibu yang super aktif, Ibu sayang sekali dengan Mahira karena hari ini seeperti biasa selalu kooperatif dan mencintai kegiatan belajar dan bermain bersama Ibu dan Ayah. Tumbuhlah sehat, smart dan soliha ya nak, semoga Mahira kelak cerdas dalam mengelola finansial. Aaamiin...


#KuliahBunsayIIP
#Tantang10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial


Lanjut Baca yuk.. >>>