February 20, 2019

Day 14- Shape (Mengenal Lingkaran)







Hari ini kami belajar shape dengan memanfaatkan barang yang ada di rumah. Barang yang saya pilihkan untuk belajar shape adalah cup bekas dan isolatif besar. Kami membuat bentuk lingkaran dalam drawing book. 

Awalnya saya membuat dan kemudian diikuti Mahira sambil membantunya. Ia mengucapkan berkali kali shape tersebut dengan suaranya yang comel tersebut. Masyaallah..

"Lintaran." (Lingkaran)

Banyak benda di sekitar kita yang berbentuk lingkaran, karena Mahira anak yang cenderung dengan modal belajar AVK maka saya membantunya belajar mengenal lingkaran baik secara visual, audio dengan terus menyebutkannya serta kinestetik dengan mengajaknya membuat lingkaran tersebut. Tentunya masih banyak ide lain untuk mengenalkan anak pada konsep bangun sederhana ini dan saya bersyukur ia begitu semangat belajar mengenal lingkaran. Masyaallah. 







#harike14
#Tantangan10hari
#Level6
#BundaSayangIip
#ILoveMath
#MathAroundUs
#Thinklogic
Lanjut Baca yuk.. >>>

Day 13- Math at Hotel (Use room property)




Kami berjalan dari tempat kami menginap  ke arah Taman Indonesia Kaya hingga Simpang Lima, eksplore Semarang yang cukup bold karena kami menemukan banyak hal yang tentunya merupakan perkembangan kota Semarang yang semakin pesat. Ada taman warak, banyak jalan searah, renovasi tri lomba juang, taman Indonesia Kaya dan juga simpang lima yang lebih bagus lagi. Semua menghadirkan arena permainan rakyat yang terbilang cukup terjangkau. 

Di samping work out ala Ibu Mahira, kami juga ingin memperkenalkan spot tersebut kepadanya. Ia nampak begitu senang dan excited menanyakan semua hal. MasyaAllah...
Dengan antusiasnya tersebut, kami mencoba memberikan beberapa materi terkait math logis dari semua hal yang ada di sekitar. 

Kemudian kami kembali ke hotel untuk beristirahat. Pagi harinya Mahira aktif mode on, mengekplore room hotel dan menggunakan properti yang ada sebagai mainannya diiringi imajinya tersebut. Seperti telpon, sugar dish, pintu, gordyn, meja, kursi dan juga tempat sampah serta lemari. Kami membiarkannya untuk berekplorasi namun tetap kami sampaikan resiko-resikonya hingga terusa mengawasinya. 

Saat ia bermain telpon di kamar, kami melepas kabel nir agar tidak terkoneksi jikalau Mahira memencet nomor dengan asal. 

"Ini satu Ibu!"
"Ini Dua." Sambil ia menekan tombol yang ada di telepon.

Ia menyadari keberadaan angka-angka di sana dan menekannya satu persatu. Kemudian mencoba menirukan dengan menuliskannya di sebuah note menggunakan pensil. Masyaallah.
Kamipun hanya mengikuti aktivitas yang dipilihnya sendiri sambil sesekali mengarahkan untuk sesuai materi. 

Saat ia bermain properti lain seperti sugar dish, kamipun membiarkannya sambil mengarahkannya untuk menghitung jumlah sugar yang ada dalam kemasan. Ia ingin mengisi semua kotaknya dengan jumlah yang sama, sekalian kami mengenalkan konsep isi dan kosong serta jumlah. Alhamdulillah Mahira begitu have fun. Masyaallah.

Saya tidak menyadari, bahwa ia semakin mampu meniru bentuk angka tersebut selama proses stimulasi ini dan berinisiatif mengisi bagian sugar dish yang kosong dengan benda yang sama. Memang saya menekankan materi ini kepada angka, bentuk, klasifikasi dan juga ukuran dengan stimulasi yang masih sangat sederhana. Bahkan hanya introducing saja, tp mengingat antusiasnya terhadap angka cukup tinggi, ke depannya insyaallah ingin saya masukkan dalam FamPro kami. 








#harike13
#Tantangan10hari
#Level6
#BundaSayangIip
#ILoveMath
#MathAroundUs
#Thinklogic
Lanjut Baca yuk.. >>>

February 18, 2019

Day 12- Math at Taman Indonesia Kaya



Di ciduk suami untuk ikut ke luar kota, maka saya menggunakan waktu untuk silaturahmi ke rumah teman saat beliau sedang menyelesaikan urusannya. Kebetulan teman saya ini juga teman di kelas bunsay, namanya Mbak Ria. Mbak Ria belum lama ini baru saja melahirkan baby tampan bernama Haidar. Saya dan Mahira serta Ka Saras yang juga teman saya di kelas matrik IIP berkumpul di Ngaliyan. Pertemuan singkat namun luar biasa, karena kami berdiskusi banyak hal mengenai teori Gardner. Baik saya, Ka Saras dan juga Mbak Ria kami bersemangat sekali mendiskusikan ini dan berbagi cerita mengenai pengalaman masing-masing. Alhamdulillah...

Selepas itu, saya, Mahira dan Ayahnya quality time bersama dengan melangsungkan beberapa agenda. Salah satunya adalah work out ala kami. Kami berjalan berkeliling dari beberapa spot di sepanjang jalan pandanaran hingga simpang lima, sebelumnya kami berbelok dengan mengambil rute melewati taman Indonesia Kaya yang semakin bagus.

Di taman ini Mahira nampak happy sekali, karena banyak anak-anak, kemudian banyak spot yang mungkin menarik baginya. Ia pun berlarian, naik turun tangga taman seperti tidak ada lelahnya. Kami sengaja membiarkannya sebagai bentuk adrenalin rush ataupun healing Mahira terhadap tantrumnya, karena ia sangat emosional sekali jika kurang kegiatan. Jadi dengan dipadatkannya kegiatan, gerak dan aktivitas ia dalam berpikir. Mahira cenderung happy sekali dan itu membuat kami senang dan bersyukur. Alhamdulillah..
Hanya saja take risk nya adalah, power kami harus siap sedia. Masyaallah...

Ayahnya mengikuti gerak kakinya yang sibuk naik turun jalan menanjak di dekat tangga. Dengan design tegel yang out door yang sama seperti di Monas, Mahirapun berceletuk,
"Ibu, ini monas."

Apalagi nampak tugu jalan Pahlawan nampak bewarna warni seperti di monas, sehingga memorinya mengarah ke sana. Masyaallah... kemudian kami menjelaskan tempat tersebut dan mengikuti kegiatannya yang terus naik turun hingga lebih dari 20 kali. Masyaallah.. ia begitu antusias berhitung, namun karen fokusnya terpecah dengan gerakan fisiknya, ia mengulangnya sesekali teracak. Namun tak sedikit juga benar hingga angka maksimal yang ia sudah bisa sebutkan. Alhamdulillah...

Mahira sangat happy sekali. Masyaallah...



#harike12
#Tantangan10hari
#Level6
#BundaSayangIip
#ILoveMath
#MathAroundUs
#Thinklogic


Lanjut Baca yuk.. >>>

Day 11-Slime Number




Hari ini cukup busy, karena saya packing prepare ke luar kota dan mengurus beberapa keperluan. Rasanya akan lelah sekali jika tidak mensiasati semua pekerjaan ini dengan semangat, niat ibadah dan strategi berbagi tugas dengan pasangan. Oleh karena itu, saya dan suami berbagi tugas dan mengkomunikasikan segala hal agar tidak ada yang merasa paling repot dan Mahira tetap dibersamai dengan maksimal. Alhamdulillah. Alhamdulillah.

Memasuki hari kesebelas, kami masih berkomitmen untuk menyelesaikannya hingga H17. Insyaallah. Hanya saja memang beberapa waktu ini, saya terkendala dalam menulis reportnya yang need a focus. sleep routine Mahira nyaris geser lagi dan itu sangat berpengaruh dengan aktivitas saya. Alhamdulillah jika ada kesempatan saya menggunakan one bite at the time untuk menyelesaikan ini dan tidak menjadikan beban melainkan arsip yang kelak menjadi evaluasi bagi saya dan suami. 

Hari ini Mahira di ajak Ayah berbelanja ke sebuah toko pernak pernik, di sana kami menemukan beberapa media yang bisa di jadikan sebagai stimulasi math logis. Lebih tepatnya belajar math dengan fun. Seperti halnya hari ini, sebelum kami berangkat ke stasiun, kami bermain slime bersama. Mahira sangat suka slime, namun beberapa kali cepat ganti karena broke (tekstur berubah) dan dirty. Namanya bocah ya.. haha..

Karena pengalaman tersebut, akhirnya kami membeli slime dengan grade biasa harganyapun tidak lebih dari 5000 rupiah. Namun positifnya dengan tekstur tersebut, Mahira lebih comfy saat bermain di atas sprei. Sedangkan dengan slime yang "bagus" tentu saya akan repot untuk cleaning karena begitu soft dan mudah transfering. 

Hari ini karena ia begitu asyik bermain slime, maka kami menjadikan slime sebagai media mengenalkan number. Alhamdulillah Mahira cepat belajar. Saya melakukan repetation dalam materi numbering karena Mahira sangat antusias dengan counting. Pun saya berpikir dengan demikian, ia akan lebih cepat mengenal bentuk angka tersebut lebih dari sekedar menyebutkan. 

Serunya bermain angka menggunakan slime. Masyaallah...






#harike11
#Tantangan10hari
#Level6
#BundaSayangIip
#ILoveMath
#MathAroundUs
#Thinklogic
Lanjut Baca yuk.. >>>

February 16, 2019

Day 10- Math with wooden toys 2 (Stimulasi 7 with puzzle key)



Alhamdulillah memasuki Day 10, Mahira masih penuh dengan semangat mempelajari hal terkait math logis. Beberapa stimulasi saya ulang kembali dengan metode yang berbeda namun kontennya kurang lebih sama.

Stimulasi hari ini masih dengan wooden toys, saya menggunakan puzzle key.
Seperti pembahasan saya dalam posing sebelumnya terkait wooden toys. Banyak sekali manfaat dari edutoys dengan wooden toys.

Pada puzzle key ini, saya dapat memberikan materi terkait bangun datar seperti persegi, lingkaran, segitiga dan juga persegi panjang. Saya juga dapat repeatation warna primer dan juga konsep jumlah. Permainannya sederhana, ada beberapa versi.

1. Saya membebaskan Mahira untuk memasang semua puzzle ke dalam keynya masing-masing
2. Mahira dengan mengikuti instruksi verbal dari saya, memasang puzzle yang sesuai. Misal Puzzle warna kuning. Puzle bentuk segitiga. dua puzzle warna biru dst...

Dengan begitu Mahira mengenal shape, colour dan jumlah ini dapat menstimulasi juga kemampuan berpikirnya, logikanya dalam mencocokan instruksi verbal dengan key yang sesuai.



#harike10
#Tantangan10hari
#Level6
#BundaSayangIip
#ILoveMath
#MathAroundUs
#Thinklogic
Lanjut Baca yuk.. >>>

February 15, 2019

Day 09- Math with wooden toys (Stimulasi 7 with box clasification)


Saya begitu excited dengan wooden toys, maka media meningkatkan kecerdasan matematika logis anak, kami menggunakan salah satu edu toys berbahan dasar kayu. Salah satunya adalah Box Clasification.

Edu toys dengan bahan kayu ini terdiri dari 8 slot dengan 10 item gambar, 1 box dengan sekat, penutup box yang di design khusus untuk entry puzzlenya. Terdiri dari 80 puzzle yang semuanya high quality dengan design dan finishing bagus.

Ada beberapa alasan mengapa saya memilih box clasification sebagai stimulan math logis Mahira: 


  •        Berbehan dasar kayu sehingga tahan banting dan awet.
  •        Menjalin bonding time yang seru dengan Ananda
  •        Melatih mengelola emosi anak dan melatih fokus
  •        Mengenalkan aneka shape, colour, number, vegie, fruits, wearing, things and transportation.
  •     Melatih Ananda menemukan problem solvenya dan kemampuan mengklasifikasi\membuat match antara item di slot dengan puzzle
  •      Melatih motorik halus ananda
  •     Melatih koordinasi tangan, mata dan otak anak

Dan tentunya bisa dijadikan sebagai media apik untuk meningkatkan kecerdasan matematika logis ananda dengan cara yang fun. Alhamdulillah Mahira sangat menyukai edu toys yang ini, hanya sekali di beri contoh, ia sudah mampu memahami. Tingga memperlancar vocab yang ada dalam kosakata bahasa Inggris. Masyaallah tabarakallah...

Hari ini Mahira bermain dengan Ayah, Ayah begitu penuh semangat membersamai Mahira. Masyaallah...




#harike9
#Tantangan10hari
#Level6
#BundaSayangIip
#ILoveMath
#MathAroundUs
#Thinklogic

Lanjut Baca yuk.. >>>

Day 08- Math at Station (Stimulasi 6 with Pretend Play)



Yeeeeeey.... Hari ini Mahira mengantar onty ke station. Ada banyak hal yang bisa kita temui di sana dan dapat dijadikan sebagai materi seru belajar apapun, but kali ini saya fokus untuk mengenalkan math logis pada Mahira melalui stimulasi berikutnya yaitu, Permainan Pura-Pura atau Pretend Play. 

Permainan pura-pura atau pretend play, merupakan permainan anak-anak yang bermanfaat untuk mengajarkan berbagai macam ketrampilan dan kecerdasan bagi anak. Termasuk, mengajarkan
kecerdasan matematika dan logika. Berbeda dengan permainan spontan, permainan pura-pura merupakan permainan yang dapat direncanakan dan disepakati bersama. 

Misalkan, peran apa yang akan dimainkan, bermain apa dan sebagainya. Orang tua pun dapat membuat skenario pendek, untuk mencapai tujuan pengajaran. Contoh permainan pura-pura atau pretend play, untuk mengembangkan kecerdasan matematika dan logika anak adalah jual beli Orang tua dapat membuat ruangan bermain menjadi toko atau supermarket. Dimana mainan anak, buku-buku, baju, sepatu dan sebagainya dijadikan barang-barang yang akan dijual. Orang tua dapat menggunakan meja yang berfungsi sebagai tempat untuk membayar atau kasir, dan kakulator digunakan untuk menghitung. Kemudian, orang dan anak dapat bertukar peran sebagai pembeli dan penjual.

Kami sudah sering bermain ini di rumah dan rasanya ada pretend play yang lebih seru saat kami ada di station. Mahira sangat suka naik kereta, pulang antar onty kami naik KRL jurusan bogor untuk berhenti di UI station. Saat menunggu KRL tiba. Mahira saya ajak untuk pretend play, ia berperan menjadi kereta api yang sedang melintasi jalur yang panjang. Betapa ide imaji saya ini di sambut baik dengan Mahira sehingga tujuan materi belajar kali ini dapat diterima olehnya dengan baik. Masyaallah.

Saya ingin memperkenalkan konsep panjang dan pendek. Dalam matematika konsep ini tidak asing lagi, bahkan ada satuan panjang yang kita kenal dari kilometer hingga millimeter. Semua itu akan memudahkan kita memahami suatu ukuran panjang dan pendek. Dengan menggunakan halt yang ada di peron, Mahira berperan seolah menjadi sebuah kereta yang sedang melaju perlahan di atas rel. Kata panjang saya perkenalkan dengan tampilan halt yang panjang, sedangkan kata pendek saya perkenalkan pada langkah kaki Mahira yang sedikit-sedikit. Next akan saya perkuat lagi di rumah dengan menggunakan handle mop ataupun sedotan.

Setidaknya pretend play ini, saya dapat memenuhi antusias gaya belajar kinestetiknya. Bahkan beberapa burung yang hinggap pada pembatas rel, ia hitung dengan serius. Seray amengikuti gerakannya. Masyaallah tabarakallah.

Mahira…pura-pura jadi kereta. Jalan di tas rel yang panjaaaaaaaaaaaaang sekali.
Tuuuutttt…..Tuuuutttttt….Tuuuuttttt…..




#harike8
#Tantangan10hari
#Level6
#BundaSayangIip
#ILoveMath
#MathAroundUs
#Thinklogic

Lanjut Baca yuk.. >>>

February 13, 2019

Day 07- Watching Channel\video\Film (Stimulasi 5)



Oke.. Masuk hari ketujuh, saya mencoba stimulasi math logis Mahira taitu dengan menonton, baik TV Channel\ video\ Film. Tentunya kita bisa melakukan filter dulu terhadap tontonan tersebut atau menskip beberapa hal yang tidak perlu dilihat.

Untuk anak usia dua tahun, sebetulnya saya tidak rekomendasi menggunakan stumulasi menonton karena mungkin stimulasi ini memberikan dampak yang berbeda kepada setiap anak. Misal saja pada anak yang sudah ketergantungan menonton. Butuh prepare khusus dan cara yang berbeda pada setiap karakter anak dan usia anak. Namun Mahira kategori yang bisa terkondisi dengan ini, sehingga tetap saya tontonkan dengan durasi.

Untuk film sendiri saya belum menemukan yang klik banget untuk Mahira. Saya hanya tahu upin ipin, hutos namun memang Mahira hanya bisa di hitung jadi menonton kartun. Ia lebih sering menonton channel animal planet, asian food channel dengan beberapa program TV yang saya pilih. Jadi lebih kepada hal-hal yang nyata, kegiatan life skill yang nyata dengan figurenya adalah manusia.

Saat baby dulu, saya sempat menontonkan dia channel Baby TV dengan program charlie and the number. Terpikir banyak episode sesuai tingkatan usia, maka saya cobakan lagi untuk memberikannya pada Mahira.

Charlie and the number, adalah program TV yang ada di channel Baby TV. Silahkan bisa berkunjung ke webnya dan juga kontak jika ingin berlangganan https://www.babytv.com/charlie.aspx
Produksi FOX USA sebuah studio film ternama. Karena memang produksi Amerika, saya jujur tidak merekomendasikan secara kesuluruhan bahwa konten tersebut aman atau bagus karena tentu berbeda dengan budaya kita. namun sejauh ini saya belum menemukan keanehan. hehe..

Ilustrasi pada number yang unik, mereka memiliki perannya masing-masing. Tentunya disertai lagu dan banyak suku kata dalam bahasa Inggris yang bisa menjadi penambahan vocab untuk anak. Dalam beberapa sesi, misal saja number one dengan judul "One Hour" maka dalam film tersebut akan bercerita kegiatan charlie dengan angka satu. Di samping penyebutan angka "One" dalam setiap adegan yang banyak, Charlie and the number juga memberikan visualisasi yang baik untuk membangun daya imaji anak dalam memahami apa itu satu. Sehingga bagi saya, sangat cocok untuk menstimulasi matematika logis anak.

Pada film lain juga bisa, kondisional saja yang penting orangtua dapat dengan baik menangkap objek yang dapat dijadikan materi belajar menstimulasi kecerdasan math logis anak. Beberapa film anak-anak, juga ada yang dibuat untuk memberikan pengajaran, termasuk mengajar berhitung, mengenal bentuk kepada anak melalui beberapa bagian objek seperti gelas, piring, dinding, dll yang ada dalam film.




#harike7
#Tantangan10hari
#Level6
#BundaSayangIip
#ILoveMath
#MathAroundUs
#Thinklogic
Lanjut Baca yuk.. >>>

February 12, 2019

Day06-Shopping time (Stimulasi 4)



Stimulasi berikutnya adalah berbelanja atau shopping time. Mengajak anak berbelanja merupakan pengalaman langsung, anak dapat mempraktekan apa yang dipelajari secara langsung. Anak dapat memilih apa yang akan dibeli, menghitung jumlahnya, ukuran besar atau kecil, warna dan bentuk, harga, kegiatan menarik mendorong dan sebagainya. Belanja juga merupakan kesempatan untuk anak belajar berinteraksi dan bersosialisasi. 

Kali ini Mahira diajak berbelanja. Masyaallah tabarakkallah, ia begitu anusias sekali dalam membantu saya mengambilkan beberapa keperluan. Hal ini selalu saya jadikan moment untuk praktik langsung apa yang sudah ia pelajari. Serunya lagi, ternyata kegiatan seperti ini saya sadari bisa dijadikan sebagai stimulasi peningkatan kecerdasan math logic.

Mahira, coba tolong ambilkan cheesenya dua ya?

Mahira roti yang besar ini diganti yang kecil saja ya?

Ayo dorong yang kuat, ayo tarik saja. Begitulah saat saya membimbingnya untuk praktik about math around us.








#harike6
#Tantangan10hari
#Level6
#BundaSayangIip
#ILoveMath
#MathAroundUs

#Thinklogic
Lanjut Baca yuk.. >>>

Day05-Membacakan Buku (Stimulasi 3)





Alhamdulillah memasuki hari kelima kali ini, saya memberikan kegiatan yang tidak asing lagi yaitu membaca buku. Bagi saya membaca buku adalah media yang memiliki pengaruh cukup besar pada anak. Apalagi buku tersebut di dukung dengan ilustrasi yang bagus. Sehingga visualisasi dari buku tersebut dapat diimajikan oleh anak dengan baik dan benar.
Misal saja kita ke book store banyak sekali buku bertajuk math yang memiliki kemasan bermacam-macam. Bahkan ada tower book, soft book, taouch book, sound book dan banyak lagi lainnya. 
Mahira dari awal memang saya kenalkan pada hijaiyah. Jadi seringnya saat melihat angka, dia dengan spontan menyebutnya sebagai a ba ta tsa dst. Kini diusianya yang menginjak 25 bulan ia sudah dapat menyebutkan angkat hingga 17. Masyaallah. Namun ia belum mengenali dengan baik bentuk angka yang di maksud. Bukan berarti saya mengabaikan itu, ataupun memaksanya memahami bentuk angka yang saya maksud. Dalam periode ini, saya hanya mengenalkan konsep jumlah secara sederhana, dengan melakukan perhitungan tersebut.
Softbook mengenal angka dengan jumlah objek
berbahasa Inggris dan Indonesia. Buku Mengenal angka
dengan bantuan daya imaji. Misal dua diibaratkan
seperti bebek.
Satu,
Dua,
Tiga,
Empat,
Lima,
Enam,
dst.
Kemudian menjadikan buku sebagai media untuk menemani penyebutannya itu. Tak jarang juga banyak buku yang sebenarnya tidak ada unsur mathnya namun bisa kita maksimalkan untuk memperkenalkan math dalam buku tersebut. Misal saja, jika ilustrasinya penuh dengan konsistensi gambar suatu benda atau apa. Kita bisa menyuruh anak untuk menghitung jumlah benda tersebut dan kembali merangkai cerita, diiringi lagu yang berkaitan dengan math.
Saya yakin sekalipun tidak dipaksa, anak-anak akan bisa dengan sendirinya. Tugas kita hanya menstimulasi agar kemampuan berpikir logisnya berkembang terus lebih baik. Salah satunya adalah dengan membacakan buku.



Saat membacakan buku, kita bisa libatkan anak-anak dengan pengajuan pertanyaan terkait objek.
Bisa ajukan pertanyaan terkait jumlah dan konsep math lainnya.



#harike5
#Tantangan10hari
#Level6
#BundaSayangIip
#ILoveMath
#MathAroundUs
#Thinklogic
Lanjut Baca yuk.. >>>

February 10, 2019

Day 04- Gerak dan Lagu (Stimulasi 2)




Selain bermain spontan, untuk menstimulasi kecerdasan matematika logisnya adalah dengan Gerak dan Lagu
Gerak dan lagu adalah cara sederhana mengembangkan kecerdasan matematika dan logika Balita. Beberapa syair lagu anak-anak yang diciptakan, juga berisi konsep angka dan berhitung. Seperti, lagu satu dua tiga empat…, lagu satu-satu aku sayang Ibu…, satu ditambah satu sama dengan dua…, dan kita bisa membuat lirik sendiri yang begitu mengasyikkan.
Seperti halnya hari ini, kami mengajak Mahira berpetualang. Dalam petualangan kami, kami melakukan banyak aktivitas yang tentunya tidak terlepas dari Matematika di sekitar kita. Sangat menyenangkan sekali, tinggal bagaimana kita mengemas dan menyajikannya untuk Mahira. 
Misal saat kami dalam mobil, setelah berdoa biasanya saya mengajaknya bernyanyi. Lagu yang saya pilihkan pun tidak terlepas dari konsep math logis seperti wheels on the bus, mommy finger, little monkey jumping on the bed, five little friend, five little duck dll bahkan lagu seperti balonku, pelangi, bisa kita jadikan cara untuk menstimulasi math logic. 
Saat dalam area wisata, saya seringnya kondisional membuat lagu yang mana Mahira akan ikut berdendang dan seringnya ikut membuat lagu juga. Ia akan bergerak dan saya akan mengarahkannya untuk melompat, menghitung langkah, berjalan maju mundur, dsb kita bisa sesuaikan dengan apa yang ingin kita sampaikan. Selama anaknya sehat, happy, kooperatif Insyaallah semua materi yang kita sampaikan akan sennag untuk ia terima. 
Mahira sedang naik kereta gantung
tuuuut...tuuut...tuuut...
ayo coba kita hitung....
Satuuuu...
Duaaaaa...
Tigaa...
Begitulah kurang lebih penggalan lagu yang kadang saya mengarang secara spontan.Mahira tetap menikmatinya bahkan ia suka menagihnya. Ayooo Ibu nyanyi. Masyaallah...
Seru sekali kita bisa bermain dengan fun namun juga belajar. Melalui hal sederhana yang ada di sekitar kita. Banyak cara lain untuk menstimulus kecerdasan matematika logis anak. Nantikan besok yaa....

#harike4
#Tantangan10hari
#Level6
#BundaSayangIip
#ILoveMath
#MathAroundUs
#Thinklogic

Lanjut Baca yuk.. >>>

February 9, 2019

Day03-Bermain Spontan (Stimulasi 1)



Ada banyak cara sederhana dalam mengembangkan kecerdasan Matematika dan Logika Balita. Insyaallah setiap harinya akan saya share satu per satu ya. Berikut merupakan latihan atau cara menstimulasinya:
Pertama, Bermain Spontan. Ketika anak sedang bermain, juga merupakan kesempatan untuk menemani dan mengajak anak berhitung secara spontan. Contohnya, seperti hari ini Mahira melakukan perjalanan ke Kota tua dengan commuter. Saat melihat Commuter tujuan lain melintas, dengan refleks ia menghitung gerbong yang ada. Sekalipun itu masih membutuhkan bimbingan agar jumlahnya tepat, namun Mahira sudah mulai memahami konsep  jumlah. Bahwa gerbong commuter terdiri dari sekian gerbong. Masyaallah. 
Kesempatan itu saya gunakan untuk menstimulasi matematika logisnya, misal menghitung jumlah pagar pencil yang ada di area tunggu. Kebetulan ada banyak warna pencil yang bisa diajarkan kepada Mahira. Seperti halnya Math Around Us, dalam perjalanan kali ini banyak hal bermain spontan yang begitu seru dan mengasyikkan. 
Misal saat melihat tiang listrik, pohon, sepeda di kota tua Mahira dengan pemahaman konsep jumlahpun reflek menghitung. Saya jadi sangat bersemangat untuk mulai mengenalkan Mahira pada konsep lain dalam game level ini. 


#harike3
#Tantangan10hari
#Level6
#BundaSayangIip
#ILoveMath
#MathAroundUs

#Thinklogic

Lanjut Baca yuk.. >>>

February 8, 2019

Day 2- Mathematics is the key to opportunity



Matematika adalah kunci ke arah peluang-peluang.

Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja sama. Dengan belajar matematika, kita akan belajar bernalar secara kritis, kreatif dan aktif. 

Ada banyak manfaat Matematika untuk ilmu pengetahuan lain dan juga untuk kehidupan, misalnya:
  • Kombinasi (Statistika) bisa digunakan untuk mengetahui banyaknya formasi tim bola voli yang bisa dibentuk.
  • Aritmatika hampir digunakan setiap hari, yaitu untuk hitung-menghitung.
  • Geometri bisa digunakan para ahli sipil karena geometri salah satunya adalah membahas tentang bangun dan keruangan.
  • Aljabar bisa digunakan untuk memecahkan masalah bagaimana memperoleh laba sebanyak mungkin dengan biaya sesedikit mungkin.

Mungkin dengan logika Matematika juga bisa membantu untuk berpikir logis, tapi tentu saja bukan hanya Matematika saja yang bisa membantu dalam berpikir logis.
Pentingnya matematika memberi perhatian khusus kepada banyak orang untuk terus belajar dan berusaha memahami matematika baik secara teoritis ataupun logis. Dalam game level ini saya hanya bertugas untuk menstimulus Mahira dalam matematika logis. Dengan harapan kelak ia dapat mengembangkan pola pikirnya dengan logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif untuk dapat menyelesaikan setiap problem yang ia temukan.
Stimulus tersebut pada hari pertama saya mulai dengan menggunakan media menggambar jari untuk membantu ia mengkorelasikan jari dengan cara berhitung sekaligus mengenalkan warna, lagu yang semuanya dikorelasikan dengan math. Hari ini masih dengan tema yang sama, mengenalkan warna yang dikorelasikan pada Math, namun lebih pada gaya belajar kinestetik. Seru sekali.
Kami belajar di kids station, di track interior toko. Mahira mengikuti tiap strip yang mirip seperti angka satu dan ia pun mengikuti tiap strip tersebut. Saya membantunya menyebutkan warna dan ia begitu sangat senang.
Pada area playdoh, saya membantunya untuk mengenal kegiatan sensori yang menyenangkan. Kami bisa membentuk playdoh menjadi berbagai bentuk makanan dan juga angka-angka. Seperti mie yang panjang seperti angka satu. Tidak banyak angka dulu, sedikit dan berulang akan memudahkan ia mengingat dengan kuat. 
Alhamdulillah Mahira happy sekali dan karena respon Mahira yang antusias jika bermain math dengan gaya belajar kinestetik. Maka saya akan lebih mengenalkan Math Around Us. Untuk menyemangati diri saya sendiri, saya pegang kunci yang juga pernah disampaikan oleh NRC (National Research Council) that Mathematics is the key to opportunity.
SEMANGAAATTT!!!






#harike2
#Tantangan10hari
#Level6
#BundaSayangIip
#ILoveMath
#MathAroundUs
#Thinklogic

Lanjut Baca yuk.. >>>

February 7, 2019

Day 01- High Five


Rasanya ingin melakukan High Five dengan Howard Gardner.
Siapa sih Howard Gardner itu? 
Jika kita searching mengenai Matematika Logis makan tak sedikit muncul tokoh pendidikan dan psikologi terkenal yang mencetuskan teori tentang kecerdasan majemuk atau multiple intelligences. Ya bukan lain adalah Howard Gardner atau Antony Wilker.

Lalu apa korelasinya?
Baca terus tulisan saya hingga selesai ya... :)

Memasuki Tantangan Game Level #6 rasanya begitu penuh syukur. Artinya sudah memasuki setengah tahun saya berperan sebagai pelaksana materi kelas Bunda Sayang. Semua adalah peran serta Allah dalam memampukan saya untuk terus konsisten hingga tangga ke enam ini bersama Ibu-ibu hebat lainnya di luar sana. Semoga Allah selalu mampukan saya. Doakan ya!

Pada tangga keenam ini, saya memasuki materi game level #6 yaitu Menstimulasi Matematika Logis pada Anak. Mungkin banyak yang bertanya.
Lalu apa sih Matematika Logis itu? 
Apa pula pentingnya?

Baiklah... Saya akan coba menjelaskan dengan semudah mungkin dan sebisa saya. Haha..
Mungkin saja anak kita sangat bersemangat ketika melakukan permainan yang berhubungan dengan angka, urutan dan perbandingan tetapi sangat mudah bosan saat belajar? Atau bisa jadi anak kita akan sangat bersemangat saat melakukan pembelajaran sambil bermain?
Nah...Hal tersebut sangat memungkinkan terjadi pada anak-anak dan ada opsi lain dalam mempelajari Matematika. Inilah yang sering disebut dengan Matematika Logis. Karena anak yang demikian bersemangat dalam permainan yang berhubungan dengan math namun kurang mampu memahami melalui proses belajar maka bisa jadi anak tersebut memiliki kecerdasan logis matematika yang tinggi, ia akan lebih senang melakukan pembelajaran sambil bermain.
Gardener sendiri membagi kecerdasan anak dalam 8 aspek kecerdasan, antara lain:
  1. Linguistik, 
  2. Logika matematik, 
  3. Visual dan spasial, 
  4. Musik, 
  5. Interpersonal, 
  6. Intrapersonal, 
  7. Kinestetik, 
  8. Naturalis.    
Salah satunya, kecerdasan logis matematik ini adalah seseorang memiliki kemampuan dalam memecahkan masalah. Ia mampu memikirkan dan menyusun solusi jalan keluar dengan urutan yang logis masuk akal. Mulai dari menghitung, mengukur, dan menyelesaikan hal-hal yang bersifat matematis. Daaannn... kecerdasan logika matematika lah yang sering dipandang dan dihargai lebih tinggi dari jenis-jenis kecerdasan lainnya. 



Mengingat pentingnya Matematika dalam kehidupan sehari-hari, saya dulu di nasihati Papa saya. beliau menuturkan, "Matematika sangat lekat dengan kehidupan kita, bahkan tiap aspek kehidupan selalu terkait dengan Matematika. Contoh saja bentuk meja, bentuk cermin, bentuk ubin, pintu, jendela, semua memiliki ukuran, jika tidak ada Matematika bagaimana seorang tukang dapat mengukur kayu agar pas saat menjadi pintu." 
Dan banyak lagi contoh lain yang Papa sebutkan sebagai motivasi saya kala itu agar bersemangat dalam belajar Matematika. 
Terlepas dari bagaimana proses saya mengenal  Math yang begitu panjang ceritanya. Saya ingin sedini mungkin menstimulus Mahira dalam kemampuan Matematika Logisnya. Melalui banyak hal yang seru yang mengantarkan ia pada cara berpikir yang logis, sistematis, kreatif, analitis, kritis sehingga kelak akan memberi manfaat untuk kemudahan hidupnya untuk menemui solusi dalam menghadapi berbagai masalah. InsyaAllah. 
Menstimulasi Matematika Logis pada anak 
Pada Day 01 saya memilih membuat DIY sederhana hasil dari ide Mahira sendiri. Awalnya ia ingin mewarnai, namun tiba-tiba ia ingin mengecap jarinya di buku. Langsung saja saya menampung idenya tersebut sebagai sebuah stimulus pengenalan matematika logis yang tidak jauh dari dirinya. Bahkan menggunakan anggota tubuhnya yaitu: Jari
Jari-jari ini alat bantu berhitung yang tidak bisa dipandang remeh, tentu Allah sudah mendesign sebaik  mungkin beserta kegunaannya yang luar biasa. Bahkan tak jarang hingga sekarang orang dewasa menggunakannya untuk membantu berhitung.
Berawal dari jari tersebut, saya melakukan high five dengan Mahira dan Ayahnya, kemudian bernyanyi:
Daddy finger, daddy finger, where are you?
Here I am, here i am. How do you do?
Mommy finger, mommy finger, where are you?
Here I am, here i am. How do you do?
Kamipun menyanyikannya hingga selesai. Kemudian High Five lagi dan kembali membuat kerangka jemarinya dalam drawing book. Mahira sangat bersemangat. 
Ibu bertugas mewarnai, Ayah menggunting, Mahira membantu Ibu menempel potongan finger ke dinding. Dengan cekatan Mahira mengambil pensil warnanya dan mencocokkan warna sesuai gambar finger yang ada di dinding. MasyaAllah Tabarakallah..
Dengan mudah ia mencocokkan warna dna kemudian menghitung jumlah jari Ayah dan Ibu serta jarinya dan juga jari pada gambar. Mahira terus belajar menyebutkan angka, kini ia sudah bisa memasuki angka tujuh belas. MasyaAllah Tabarakallah..
Sesekali saya menyanyi mengenalkan warna. Mahira dengan semangat menyebutkan warna-warna yang disebutkan saya dalam nyanyian. Ia begitu happy sekali. Alhamdulillah.



#harike1
#Tantangan10hari
#Level6
#BundaSayangIip
#ILoveMath
#MathAroundUs
#Thinklogic

Lanjut Baca yuk.. >>>