December 24, 2019

Telur-telur kebahagiaan tahap 2 (Menguatkan Keterampilan)




Bismillahi...

“Untuk menggoreng kerupuk saja, kita harus tahu ilmunya. Jika tidak, bisa jadi gosong kerupuk tersebut.” - My Daddy-

Alhamdulillah… Pekan satu kelas telur-telur sudah berlangsung. Saya terus belajar beradaptasi dalam kelas ini. Bagaimana mengoperasikan Facebook yang baru pertama kali saya gunakan lagi sejak bertahun-tahun lamannya. Haha… Alhamdulillah sekalipun masih kurang terampil saya bersyukur masih bisa memahami jalannya kelas dengan pembelajaran melalui media FB.

Pada pekan kedua ini, materi diberikan langsung oleh Pak Pandu Kartika Putra. Beliau menyampaikan beberapa hal terkait belajar cara belajar, poin yang saya bold adalah metakognisi dan komponen pembelajaran mandiri.

Metakognisi merupakan pengetahuan dan kesadaran seseorang tentang kognisinya sendiri-sendiri dan mempunyai tiga macam fungsi esensial, yaitu merencanakan, memonitor dan mengevaluasi proses kognisi agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kalau pakai bahasanya Pak Pandu adalah Bagaimana kita aware terhadap proses belajar kita sendiri? Pak Pandu menyarankan dengan membuat peta belajar, akan memudahkan kita untuk mencapai tujuan dari belajar itu. Dalam tugas pekan kedua kali ini, saya menganggapnya sebagai intisari dari peta belajar yang dikemas dalam telur merah. Tentu lebih simple untuk kita buat. Alhamdulillah…




v  Lalu apa tugasnya?
Jika pekan satu kita sudah diajak untuk menemukan kekuatan diri, maka pada pekan kedua ini, kita diajak untuk Menguatkan Keterampilan. Keterampilan tersebutlah yang akan kita gunakan untuk mendukung kekuatan diri yang sudah kita tentukan pada pekan pertama. Kurang lebih seperti itu. Seru sekaliii yaa…

Sebagaimana kalimat awal pembuka jurnal ini yaitu mengenai menggoreng kerupuk yang membutuhkan ilmu, jika kita tahu ilmunya maka kita akan lebih terampil dalam menggoreng kerupuk. Saya pakai contoh kerupuk karena ini makanan paling sederhana, tidak bergizi namun disukai banyak orang bahkan anak-anak. Hehe.. Berarti poinnya adalah bahwa dalam menjalani segala lini kehidupan kita harus tahu ilmunya. Jika tidak tahu ilmunya, tentu akan kesulitan untuk dapat mencapai terampil.

Jika dalam pekerjaan sederhana saja kita tidak mampu memberikan yang terbaik, maka jangan berhaharap kita akan mampu menjalankan hal yang lebih besar.

v  Apa saja keterampilan yang perlu saya kuatkan?
Saat sebelum mengerjakan tugas ini, saya baru saja menyelesaikan road map visi dan misi sebagai istri dan juga menuliskan kembali road map visi dan misi keluarga saya. Dari hal itu saya semakin memahami, keterampilan apa saja sih yang saya perlukan dan harus dikuatkan. Saat ini saya berperan menjadi hamba Allah, istri, ibu, anak dan seorang pekerja freelance. Sebagai seorang muslimah saya berkewajiban menjalankan semua hal berdasarkan Quran dan Hadist, dalam peran yang saya jalankan paling banyak dibahas dalam Quran adalah peran sebagai istri. Tentu Allah memiliki alasan kenapa banyak dibahas mengenai peran sebagai istri? karena dengan menjalankan peran sebagai istri yang baik, bahagia, sesuai maka kita akan lebih terampil dalam menjalankan peran sebagai seorang Ibu. Iya bukan?

Dalam menjalankan peran tersebut kita harus tahu ilmunya. Sebagai hamba Allah harusnya seperti apa? Sebagai istri harusnya seperti apa? sebagai ibu harusnya seperti apa? dst, kemudian apa saja yang harus dipelajari sebagai ilmu dalam menjalankan peran tersebut? Sehingga kita bisa terampil dengan terampil kita bisa mencapai tujuan dari masing-masing peran yang kita jalani.
Saya membaginya dalam dua hal pokok yaitu:
1.     Belajar semua hal yang berkaitan dengan Ad-Diin (urusan agama)
2.    Belajar semua hal yang berkaitan dengan Ad-Dunya (urusan dunia)

Poin satu dan poin dua ini saya rinci lagi dalam beberapa ilmu yang mendukung untuk kuatnya keterampilan saya dalam menjalankan semua peran yang saya sebutkan di atas. Dalam kelas telur-telur pekan kedua kali ini, kami ditugaskan untuk mengkelompokkan keterampilan yang perlu dikuatkan dalam empat  kuadran. Kuadran-kuadran tersebut adalah:
1.     Penting Mendesak
2.    Tidak Penting dan Mendesak
3.    Penting dan Tidak Mendesak
4.    Tidak Penting dan Tidak Mendesak





Setelah saya menuliskannya dalam telur-telur merah, maka terlihatlah apa saja poin penting mendesak yang menjadi fokus terdekat saya. Kemudian saya Tarik lagi dalam lima poin yang harus saya kuasai dalam wakyu dekat ini.






1. Keterampilan Ibadah Shalat yang sesuai tuntunan nabi
Kenapa Ibadah shalat ini harus belajar dan harus terampil?

Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnta rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi.” (HR.Tirmidzi no 413)

Kaitan dalam peran di luar peran sebagai hamba Allah adalah saya dan suami mengajarkan anak saya shalat secara langsung. Bagaimana kami harus terampil mengajarkan anak tata cara shalat yang sesuai tuntunan nabi. Tentu ini bukan masalah sepele tapi sangat penting sekali.  Banyak ilmu yang harus dipelajari, paham ilmunya, praktik hingga terampil sehingg akita mampu mengajarkan ke anak. Ada tata cara wudhu, doa-doanya, bacaan shalat yang sesuai nabi ajarkan, gerakannya, sunnah-sunnah dalam shalat, dan banyak lagi lainnya.

2. Keterampilan membaca Quran yang sesuai
Ini juga poin penting terkait hukum membaca Al-Fatihah dalam shalat, karena rukun atau di atasnya wajib. Maka untuk mendukung shalat kita wajib belajar membaca Quran. Dalam menjalankan peran sebagai Ibu saya tentu ingin anak saya bisa belajar membaca Quran dari saya langsung bukan dari ustadah atau ustadnya. Maka bagaimana bisa saja mengajarkan jika say atidak tahu ilmunya? Jika saya tidak terampil dalam membacanya? Maka saya sangat membutuhkan ilmu ini untuk bekal saya pribad dan juga bekal mengajarkan ke anak saya. Mulai dari belajar makhrojitul huruf, ilmu tajwid hingga pembahasan melalui tahsin, bahkan serunya belajar maqam-maqam untuk memperindah bacaan Quran saya.

3. Keterampilan dalam berperan menjadi istri dan juga ibu.
Ada kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang  Istri dan Ibu, saya ingin dapat terampil menjalankan peran ini. Apa saja kompetensinya:
1)    Mempunyai gudang kesabaran (Belajar meregulasi emosi, memanajemen diri agar lebih solutif jika menemui kendala yang memicu amarah, training sabar dengan berbagai cara, dll)
2)   Mencintai anak dan pasangan dengan tulus (Belajar bahasa cinta pasangan dan anak, ilmu seputar psikologi, belajar karakter pasangan dan anak, belajar munakahat dll)
3)   Memberikan perhatian utuh terutama pada suami dan anak-anak (Belajar memasak, kreasi menu enak, belajar pengelolaan finance, dll)
4)   Senantiasa memuliakan suami dan anak (Belajar memanajemen waktu, dll)
5)   Siap menjadi guru terbaik (guru pertama dna utama) bagi anak-anak (Belajar ilmu parenting, belajar ilmu pendidikan anak, montessori islam, metode tahfid, STPPA, dll )
6)   Memfasilitasi anak dalam proses belajarnya (Belajar budgeting dalam rekreasi, belajar membuat itinerary perjalanan belajar packing-unpacking cepat dan efesien, belajar cara penyelamatan diri saat perjalanan, belajar membuat kurikulum belajar di rumah, dll)
7)   Selalu mendoakan anak-anak. (Belajar memperbanyak hafalan doa-doa dalam Quran,dll)

Tentu banyak, tidak bisa sedikit. Namun semua itu punya prioritas bahkan jika kita lakukan berulang akan menjadi semakin terampil. Karena semua kompetensi ini digunakan sehari-hari dan sewaktu-waktu.

4. Keterampilan mengajar dan menulis
Sebagai passion saya, saya juga perlu mengembangkan bakat dan minat saya sehingga harus paham ilmunya untuk bis amenjadi professional. Ketika sudah paham ilmunya maka saya akan semakin mantap menjalankan peran saya dalam mengajar dan menulis. Belajar PUEBI, EYD, aktif dalam menggunakan KBBI, latihan kepenulisan, metode belajar untuk anak auditori, visual dan kinestetik, cara menyusun jurnal belajar dan semua hal yang berkaitan dengan kepenulisan dan mengajar).

5. Keterampilan memotivasi
Ini juga perlu belajar lebih banyak dengan mengikuti pelatihan khusus terkait public speaking, manajemen konflik dan diri, serta semua hal yang berkaitan dengan keterampilan ini.
Alhamdulillah saya sudah selesai menyusunnya, saya mengevaluasi lebih dalam apa yang menjadi prioritas kebutuhan belajar saya hingga dapat mendukung saya untuk lebih terampil dalam menjalankan berbagai peran selama hidup di dunia.

Jangan jadi anak muda yang labil, banyak maunya tapi hasilnya nihil. Tapi jadilah anak muda yang terampil, haus untuk belajar, upgrading knowledge and skill. (Merry Riana)


Lanjut Baca yuk.. >>>

December 16, 2019

Telur-telur kebahagiaan (Menemukan Kekuatan Diri)




Bahagia melahirkan rasa yang menelurkan motivasi untuk berkembang tanpa rasa terpaksa. Kenali diri sendiri dan biarkan dirimu bahagia!

Bismillahi...

Haloooo Bunda dan semua pembaca yang mampir di blog saya, semoga dalam keadaan sehat dan selalu penuh semangat. 

Bersyukur alhamdulillah akhirnya setelah proses panjang melewati kelas Bunda Sayang, kini saya sudah masuk sebagai mahasiswa dalam kelas Bunda Cekatan. Untuk level pertama ini kami semua ada di kelas telur-telur, sebelum bermetamorfosa menjadi kupu-kupu yang cantik, kita semua harus melewati tahap demi tahap yang ada di kelas Bunda Sayang ini. Tahap awal yang di representasikan dalam tugas Menemukan Kekuatan Diri.

Setelah mengikuti materi pertama yang langsung dibawakan oleh Ibu Septi, kami semua mendapat tugas untuk menemukan kekuatan diri masing-masing. Salah satu caranya adalah dengan mengelompokkan aktivitas kita sebagai Ibu, Istri dan Perempuan dalam kuadran-kuadran. Hal ini berfungsi untuk memetakan kelebihan dan kekurangan dari diri kita, bahkan kita juga dapat mengembangkan keinginan dan fokus pada kemampuan yang paling prioritas (suka dan bisa).

·        Kuadran 1: Suka dan Bisa
·        Kuadran 2: Suka dan Tidak Bisa
·        Kuadran 3: Tidak Suka dan Bisa
·        Kuadran 4: Tidak Suka dan Tidak Bisa




Jika kita sudah mengelompokkan berdasarkan empat kuadran di atas, maka kita fokus pada kuadran 1 dan mulai mengurutkan ke dalam lima skala prioritas. Lima aktivitas priorotas yang sudah kita urutkan tersebut akan menjadi pijakan kekuatan kita. Seru sekali memetakan kekuatan diri melalui kuadran-kuadran di atas, sehingga ada fokus aktivitas yang hanya kita suka dan bisa saja.




v Kenapa fokus pada aktivitas yang kita Suka dan Bisa saja?

Aktivitas yang kita suka dan bisa akan kita jalani dengan hati yang bahagia. Sebagai seorang Ibu, Istri dan Perempuan kita wajib menjadi wanita yang bahagia. Kebahagian tersebut akan menelurkan kebahagian-kebahagiaan lain yang dapat dirasakan oleh anggota keluarga sehingga dalam perjalanannya sebagai manajer keluarga kita bisa berperan secara maksimal, bahagia, tanpa keluhan.

v Lalu apa yang membuat kita Suka, Bisa dan Bahagia?

Setelah mengatur kembali milestone KM 0 pada 2017 lalu, ada beberapa hal yang membuat saya Suka, Bisa dan Bahagia ketika melakukannya.

1. Mengajar (Teaching)
          Merupakan passion saya sejak dulu, saya bercita-cita menjadi seorang guru dan penulis. Sejauh ini saya fokus pada aktivitas tersebut karena saya Suka, Bisa dan Bahagia saat melakukannya. Sekalipun saya belum berkesempatan mengenyam pendidikan sebagai seorang guru, banyak pengalaman yang saya lewati dalam menjalankan peran sebagai seorang guru. Bahkan kini saat status saya sebagai Ibu, saya tetap berperan sebagai guru yaitu guru bagi anak saya. Betapa senangnya beraktivitas mengajari anak orang lain hingga ia mampu, bisa memahami apa yang menjadi kendalanya.
          Kini tantangan terbesar saya adalah, apakah mampu menjalani aktivitas sebagai madrasah pertama anak saya? Kompetensi saya harus terus ditingkatkan, ilmu harus semakin diperluas dan aplikasi dari ilmu tersebut harus semakin di perbanyak. Alhamdulillah saya sudah bergabung dalam kelas Bunda Sayang, Smart Parents dari Komunitas Muslimah Peduli Generasi (KMPG), beberapa kulwap yang saya butuhkan ilmunya pun saya ikuti. InsyaAllah jika ada kesempatan di 2020 saya akan belajar lebih banyak untuk memahirkan kemampuan saya dalam mengajar.


2. Sharing

Sharing bagi saya adalah kegiatan yang membuat saya bahagia, selama saya suka dan bisa saya akan terus melakukannya. Belum lama ini saya membuka Teras Baca Mahira, sebagai wadah atau komunitas untuk anak-anak di sekitar rumah saya agar mereka dalam memanfaatkan waktunya untuk kegiatan positif. Melalui teras baca inilah saya bisa melakukan semua kegiatan yang saya suka, bisa dan membuat saya bahagia. Mengajar, sharing itu sendiri, bermain, belajar, menulis dan juga memotivasi.

          3. Menulis
Menulis itu luas sekali, tak hanya menulis jurnal atau blog. Bahkan kegiatan menulis daftar belanjapun saya kategorikan dalam kegiatan menulis. Begitupula menulis laporan aktivitas anggota TBM Club. Ya.. sejak Teras Baca Mahira di buka, banyak sekali siswa yang belajar di rumah. Saya sendiri langsung turun tangan dalam mengajari mereka sesuai jadwal. Menuliskan kembali di buku dan di laporan apa saja materi yang sudah dipelajari dan tingkat pencapaian siswa. Hal itu membuat saya bahagia, tentunya saya suka dan bisa.

          4. Belajar
Tak memungkiri, dengan mengajar otak saya terus dapat digunakan. Istilahnya terpakai, terasah sehingga semoganya dapat terus memiliki daya ingat yang baik. Tak jarang saya juga terus belajar, menemukan metode belajar yang cocok untuk masing-masing anggota TBM Club, belajar kembali menciptakan bonding yang baik, belajar sabar,belajar materi-materi mereka dll. Belajar banyak hal yang membuat saya sangat bahagia, suka dan bisa.

          5. Memotivasi
Banyak kendala yang dihadapi oleh Ibu-ibu sekitar, mengenai anaknya yang susah belajar, main gadget, nilai hancur, bahkan parahnya kelas 4 SD pun masih belum lancar membaca. Saya sangat mudah termotivasi dengan keadaan-keadaan seperti itu. Sehingga tak khayal, saya juga dengan bahagia memotivasi siswa-siswa yang kesulitan dalam belajar.

          Alhamdulillah, saya sangat bersyukur dalam mengisi kuadran-kuadran tersebut sekalipun belum maksimal dalam mengisi kuadran ke empat. Semoga seiring berjalannya waktu, akan banyak hal yang membuat saja semakin mengenali diri sendiri.

Jadilah diri yang bahagia, karena hanya orang-orang bahagia yang dapat menelurkan kebahagiaan-kebahagiaan selanjutnya dalam
 proses yang juga bahagia.




#JurnalTelur1
#KelasTelur-telur
#BundaCekatan 

Lanjut Baca yuk.. >>>

November 10, 2019

Belajar seru di Kafe TBM kupu-kupu





“Ikhlas itu saat letihmu tak berharap disanjung, tidak ingin dijunjung. Ikhlas itu ketika upayamu bukan mengejar ukiran medali penghargaan, bukan pula mengincar deretan lencana pangkat bertabur bintang. Karena ikhlas itu sejatinya kemenangan hati, saat kebaikanmu cukup menjadikan Allah sebagai saksi.”
(Yoza Fitriadi)

Matahari mulai meninggi, udara panas menyusup dengan cepat ke dalam rumah. Tanpa Air Conditioner, keringat akan cepat berkucuran walaupun masih pagi. Pagi ini saya dan Mahira bersiap menuju TBM Kupu-kupu yang ada di Desa Sikentung Kecamatan Petarukan, tak lupa kami menggunakan sunscreen walaupun hanya menempuh perjalanan kurang dari 15 menit.
Sun Protector Factor bekerja cukup ekstra saat menemani kami, tak ingin kalah semangat dengan kinerja spf kamipun tetap melaju hingga tiba di TBM dengan selamat. Alhamdulillah..



Costumer yang mana masyarakat sekitar TBM menanti pesanan mereka datang.

Suasana riuh sudah terdengar oleh kami dari pelataran TBM tempat kami memarkir kendaraan. MasyaAllah… TBM Kupu-Kupu hari ini ramai sekali!
Bertepatan dengan hari pahlawan, TBM Kupu-kupu mengadakan agenda seru bersama anak-anak, yaitu Open Kafe Kupu-kupu. Amaze! Saat mendengarnya saja saya sangat interest, keseruan seperti apa yang disuguhkan oleh anak-anak? Dan apa saja yang dapat mereka pelajari dengan membuka Kafe sederhana seperti ini?
Tentu bukan tanpa alasan, pengelola sekaligus pemilik TBM Kupu-kupu mengadakan kegiatan ini bersama anak-anak.  Ada tujuan positif untuk mengajarkan anak-anak memahami makna kehidupan. Apa saja yang bisa mereka pelajari?
1. Belajar menjalankan profesi
Anak-anak dibagi dalam berbagai kelompok untuk menjalankan perannya dengan baik. Ada yang menjadi koki, waiter/waitress, kasir, petugas kebersihan dll Mereka akan belajar bagaimana menjalankan profesi tersebut melalui praktik langsung dalam Kafe TBM Kupu-kupu.
·         Koki akan memasak menu yang dipesan oleh pembeli. Siapa pembelinya? Ya.. Masyarakat sekitar yang hadir turut ngelarisi kafe sederhana yang menjadi agenda TBM hari ini.



Makan di kafe ataupun bungkus bisa. Waiters siap mengantar makanan ke meja costumer, suasana dapur dengan para koki yang sibuk memasak pesanan menu. MasyaAllah...

·         Kemudian ada waiter atau pelayan, yang akan melayani pembeli yang datang. Pembeli duduk di bangku yang alih fungsi menjadi meja dan mereka duduk beralaskan karpet spons plastik berukuran 120 cm x 150 cm. Waiter menawarkan menu kafe yang sudah terkemas dalam daftar menu dengan kertas karton aneka warna. Banyak ibu-ibu pulang senam yang mampir ke kafe dan memesan aneka menu makanan dan minuman yang ada di menu. Bermodalkan kertas buku tulis, waiter mencatat menu pesanan costumer dan memfowardnya ke koki. Menjadi tugas luar biasa bagi koki saat pesanan menu membludak. Tak pelak lagi, kekacauan terjadi di dapur. Antar waiters dan koki mereka harus berkoordinasi dengan baik dalam memberikan pelayanan untuk costumer.


 Mas Iyan piawai menulis menu pesanan costumer. "Jelly Kuah"

·         Tugas lain yang diemban oleh kasir adalah menerima pembayaran atas pesanan menu setelah costumer selesai menikmatinya. Mereka belajar menghitung total pembayaran dan juga menghitung kembalian untuk costumer. Tak jarang ibu-ibu membantu mereka berhitung jika kasir kebingungan. Melalui wadah kardus seadanya, mereka nampak handal perperan sebagai kasir dengan cash drawer ala-ala.



Nia dan Endang saat bertugas menjadi kasir



2. Belajar berkoordinasi sebagai team work
            Menjalankan transaksi di kafe bagi anak-anak tentu bukan hal yang mudah,
Mereka masih berjalan berdasarkan kata hatinya bukan sesuai dengan briefing yang sudah di sepakati sebelum kafe di buka. Bagaimana memahamkan mereka dalam sebuah team work menjadi PR tersendiri bagi Mbak Widya dan Suami. Antar anak harus maksimal dalam menjalankan perannya dalam mengambil profesi dan belajar berkoordinasi sebagai team work. Sekalipun terlihat kacau, namun mereka memiliki pengalaman yang tak terlupakan. MasyaAllah…
3. Belajar Wirausaha
Anak-anak mampu menghabiskan uang orangtuanya untuk jajan, tanpa memikirkan bagaimana orangtua memperoleh pendapatannya sehari-hari hanya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka terhadap jajan atau mainan. Melalui kafe ini, mereka belajar berwirausaha, belajar jual beli dengan berbagai transaksinya. Ini simulasi apik karena dilakukan dengan proses nyata. Anak-anak dapat merasakan pengalamannya secara langsung. Bagaimana memperoleh pendapatan dari hasil jerih payah mereka selama bekerja.
“Gimana rasanya bekerja di kafe?” tanya sang founder TBM Kupu-kupu
“Capek Pakk…. Capek sekali,” jawab mereka kompak dengan lelah yang berhias di wajah mereka.
“Nah… itu juga yang dirasakan orangtua kalian saat bekerja. Mereka susah payah bekerja agar mendapatkan uang. Maka dari itu kalian harus menghargai orangtua kalian yang susah payah bekerja. Jangan minta uang seenaknya.” Timpal Bu Widya dengan begitu sabarnya.
4. Meningkatkan Kreativitas dalam berbagai keterampilan.
Anak-anak dengan kreativitasnya yang tak terbatas belajar menggunakan perkakas dapur seperti alat parut keju, gelas kaca, kompor dsb. Keterampilan mereka dalam memasak harus maksimal di sini, bahkan dalam menyajikan menu mereka juga belajar food plating ala-ala. MasyaAllah…
            5. Belajar bertanggung jawab dan kepemimpinan
Tanggung jawab merupakan perwujudan dari kesadaran akan kewajiban, dalam menjalankan berbagai perannya di kafe ini, apakah anak-anak mampu memimpin dirinya untuk bekerja secara jujur dan bertanggung jawab. Akan banyak ibrah tersendiri dari kegiatan kali ini, tidak hanya untuk mengisi weekend belaka melainkan mereka belajar banyak hal, mengkoleksi banyak pengalaman. MasyaAllah.. Tabarakallah..


Saat Mahira ditawarkan menu dalam kafe

Mahira memesan makanan 
Mahira menunggu pesanan datang sambil baca buku. Setelah selesai makan, Mahira membayar ke kasir. 

Setelah semua menu habis terjual, mereka bersama-sama membersihkan semua peralatan dapur, mereka juga mengepel semua lantai TBM yang dipergunakan sebagai kafe. Mereka menunggu Bu Widya menggaji mereka dengan membagi rata semua hasil penjualan milik kafe.  Saya dan Mahira datang sebagai costumer dengan memesan menu yang dipilih Mahira, yaitu siomay. Di atas mainan milik Sa’id, Mahira menikmati siomay dengan malu-malu karena beberapa pasang mata terus menatapnya. Sang waiter bernama Kak Salsa dan teman-temannya sangai piawai dalam mencatat pesanan, terutama Mas Iyan, ia begitu terlihat professional dalam menjalani profesinya sebagai waiter. Nampan disingkapnya dengan tangan kanan, tangan kirinya membawa menu, kertas pesanan dan pulpen. That’s cool!!!
Tak kalah professional Kak Nia dan Kak Endang berperan sebagai kasir, mereka duduk di dekat pintu keluar. Menarik keluar dan ke dalam kardus yang seolah cash drawer ala kasir. That’s beautiful imagine!
Saya hanya berulang mengucap MasyaAllah.. mengingat tiap detail fakta terindera yang saya terima hari ini. Saya belajar bagaimana Bu Widya dan suami yang luar biasa sabar menghadapi tingkah anak-anak yang unpredictable, belum lagi ikhlasnya diuji ketika dapurnya turut berantakan karena ulah anak-anak. MasyaAllah.. 


Suasana meja-meja di kafe TBM kupu-kupu



Dipel dulu biar kembali bersih

Sebagai founder sekaligus pengelola TBM Kupu-kupu ini, mereka sangat konsisten sekali dalam menjalankan langkahnya untuk mengedukasi anak-anak melalui berbagai kegiatan positif di TBM. Sebagai pasutri yang sudah menemukan passionnya dalam berbagi dan melayani, tak salah jika saya melabeli mereka dengan relationship goal
 Semoga tiap sabar, ikhlas yang kalian lakukan karena Allah menjadi jariyah tersendiri untuk bekal saku di akhirat nanti. Untuk langkah mereka yang konsisten dalam kebaikan, untuk setiap harta yang mereka sumbangkan dalam kebaikan, untuk setiap jerih tenaga yang tak harap pamrih, semoga selalu menginspirasi, menjadikan langkah besar selanjutnya dalam memberikan edukasi untuk anak-anak melalui berbagai kegiatan positif di TBM Kupu-kupu. Barakallah fiiik…



Lanjut Baca yuk.. >>>

September 25, 2019

Aliran Rasa Tantangan Game 12



Alhamdulillah tsuma Alhamdulillah, saya masih tidak meyangka dapat menyelesaikan tahap demi tahap dalam proses belajar di kelas bunda sayang ini. Tantangan game 12 yang merupakan game level terakhir dapat saya lalui dengan baik. Sekalipun terkadang saya terkendala sinyal atau agenda safar yang mengharuskan saya pergi hingga laporan saya menjadi tidak ontime, saya masih tetap konsisten untuk menyelesaikannya walaupun rapel.

Bagi saya itu kebanggaan diri karena bukan badge saya sebagai penghargaan yang saya terima, melainkan semua tantangan game level ini memiliki materi yang bagus sekali dan penghargaan tersebut adalah jika kita bersemangat dalam mengaplikasikannya.

Materi keluarga multimedia, membuka wawasan saya dalam memahami lebih dalam bahwa teknologi merupakan rahmat besar yang Allah berikan kepada kami.
Kami mampu memahami bagaimana operasional HP, laptop dan itu sudah sangat kami syukuri. Sekalipun dampaknya seperti dua mata pisau karena adanya internet, kami harus belajar bijaksana dalam menggunakannya.

Mengenalkan ke Mahira? Rasanya beban tersendiri karena anak kami masih balita, tapi tidak bisa dipungkiri jika ia butuh media belajar yang aplikatif. Dengan segala kemampuan kami bismillahkan laptop dan HP sebagai media dalam proses belajar Mahira. Kai mengunduh aplikasi yang edukatif dan tentunya waktu yang tepat kapan harus menggunakan. Kami tidak ingin rasa asik terhadap gadget membuat anak mengabaikan keberadaan kami ataupun sebaliknya, sehingga dalam penggunakan teknologi ini saya dan suami sepakat, hanya sebagai media dalam mepermudah kegiatan, proses belajar, sarana komunikasi dan kebutuhan yang harus kami selesaikan secara online.

Tak lepas kami selalu berhati-hati dengan kemajuan teknologi ke depannya tanpa kebijaksanaan, tanpa cinta sehingga membuat kita lalai dalam sholat, tadarus dan kegiatan ibadah lainnya. Senang sekali ya bunda.. ketika kita memiliki anak yang sangat bijaksana dalam menggunakan media disekitarnya sesuai dengan kebutuhkannya, bagaimana itu bisa ia lakukan? Menurut saya semua berawal dari tauladan.

Semoga kita bis amenjadi tauladan baik untuk anak-anak kita untuk bijak dalam menggunakan teknologi dan memanfaatkannya sebagai hal yang positif dan mengerti batasan. Tantangan game level kali ini sangat menyenangkan. Terimakasih Bunda Sayang..
Lanjut Baca yuk.. >>>

September 21, 2019

Day 17 Smart Watch dari Smart Hafidz




Hafiz Smart Watch adalah jam tangan pintar yang dirancang khusus untuk membangun disiplin dan kebiasaan baik anak, serta bisa menjadi alat tracking bagi para orangtua.
Fitur unggulan Hafiz Smart Watch
– Desain mewah dan full colour
– Layar touch screen dan dilengkapi dengan kualitas layar yang solid
– Terdapat GPS tracking
– Dapat mengatur batas wilayah bermain anak
– Mengetahui riwayat perjalanan anak selama seharian
– Bisa digunakan untuk interaksi antar anak dan orangtua melalui SMS dan panggilan telepon
– Terdapat menu pesan rahasia untuk mengetahui kondisi di sekitar anak melalui suara (spy call) dengan mengambil alih kendali jam tangan lewat aplikasi
– Tombo SOS untuk otomatis direct call ke nomor keluarga yg sudah didaftarkan
– Koneksi internet 2G
– -+100 ikon kegiatan sehari-hari yang dapat diset untuk alarm aktifitas anak membentuk disiplin dan kebiasaan baik


Jam ini harus terkoneksi dengan aplikasi smart hafid yang ada di play store, sehingga bisa terhubung dengan HP bunda melalui provider yang sama seperti HP.



#bunsayjateng
#harike17
#Tantangan10Hari
#Level12
#KuliahBunsayIIP
#KeluargaMultimedia

Lanjut Baca yuk.. >>>

Day 16- Smart with Encarta Kids




Pada hari ke 16 ini, Mahira saya ajak belajar dengan laptop. Dalam laptop ini Ayahnya sudah menginstall aplikasi yang dulu saya juga gunakan saat sekolah. 
Nama Aplikasi: Encarta Kids
Size: 2.99 GB
Aplikasi ini semacam ensiklopedia digital yang di dalamnya terdiri dari berbagai macam pengetahuan mulai dari math, art, history, music, sport, science, dll. Serunya aplikasn ini disediakan evaluasi yang menyenangkan karena dikemas dalam game yang menarik. 

Encarta Kids merupakan produk dari Microsoft Student dan aplikasi dari Microsoft ini dibuat untuk membantu para pelajar dalam mengerjakan pekerjaan sekolah dan pekerjaan rumah. 
Microsoft Student juga memiliki Microsoft Math, bahan pembelajaran bahasa dan literatur, dan alat bantu penelitian (seperti akses menuju Microsoft Encarta versi online). Student 2006 adalah versi pertama dari Microsoft Student dan versi baru sudah diproduksi oleh Microsoft setiap tahun sejak versi pertamanya. Namun kami menyediakan untuk Mahira yang versi lama karena free. Versi terbarunya masuk premium dan tentunya berbayar, di Indonesia sendiri cukup sulit ditemukan di toko bebas. 
Belajar dengan Encarta secara tidak langsung mengenalkan Mahira pada kemajuan teknologi yang mengemas ensiklopedia dalam bentuk digital, tidak hanya melalui buku-buku bahkan media pembelajaran sekarang sudah menyatu dalam nadi teknologi. ke depannya kami ingin Mahira mampu mengikuti tiap perkembangan teknologi dari sisi pengetahuan dan operasional yang sesuai dengan kemampuannya dan tentunya ia dapat bijak dalam menggunakan ini sebagai sarana hanya untuk membuatnya semakin taat pada Allah atas semua ilmuNya yang tak berujung. 




#bunsayjateng
#harike16
#Tantangan10Hari
#Level12
#KuliahBunsayIIP
#KeluargaMultimedia


Lanjut Baca yuk.. >>>

September 19, 2019

Day 15- Marbel (Mari Belajar)



Marbel adalah aplikasi pendidikan khusus untuk anak-anak usia 2 s/d 8 tahun. Bersama Marbel, anak-anak bisa belajar banyak hal dengan cara yang menyenangkan. Tersedia materi pembelajaran yang akan membantu anak-anak dalam belajar mengenal sesuatu misalnya saja huruf, angka, buah, sayur, hewat, alat-alat transpotasi, warna, dan masih banyak lainnya. Yang paling menarik dari marbel adalah : Permainan edukasi yang menyenangkan. 
Ada berbagai macam permainan yang akan menguji kemampuan mereka. Permainan itu terdiri dari : tepat cepat, ketangkasan, daya ingat, kecerdikan, asah otak dan masih banyak lainnya. Marbel dilengkapi dengan gambar dan animasi yang menarik, musik orisinil, serta narasi panduan yang berguna bagi anak-anak yang belum lancar membaca.
Kelebihan: Marbel menggabungkan konsep belajar dan bermain menjadi satu sehingga melahirkan cara belajar yang lebih menyenangkan. Materi akan disajikan dalam bentuk yang menarik dilengkapi dengan Gambar + Sound Narasi + Animasi untuk menarik minat anak-anak dalam belajar. Selanjutnya, mereka bisa mengasah kemampuan melalui permainan edukasi yang disediakan.
Terdiri dari 6 brand yang masing-masing brand memiliki banyak macamnya, salah satu yang Mahira pakai adalah Marbel Fauna, ada juga marbel flora dll. Chek selengkapnya di https://www.educastudio.com/edu-games-marbel-membaca/
Sebetulnya saya tidak ingin katakan ini sebagai kekurangan mengingat konten yang disampaikan berbeda-beda dan pastinya educa studio memiliki alasan tersendiri mengapa tidak menggabungkan semua brandnya jadi satu dalam satu aplikasi yang bisa dipilih dalam berbagai kategori, atau memang aplikasi yang ada bisa di upgrade dengan berbayar barulah kami bisa mendapatkan brand lengkapnya. 

#bunsayjateng
#harike14
#Tantangan10Hari
#Level12
#KuliahBunsayIIP
#KeluargaMultimedia

Lanjut Baca yuk.. >>>