December 15, 2018

T17-LAMPU HAZARD 4







T17-LAMPU HAZARD 4
Alhamdulillah, memasuki penghujung hari tantangan game level 4, materi memahami gaya belejar anak. Saya sangat bersyukur dapat menyelesaikan tantangan ini dengan baik, sekalipun ada beberapa kendala namun dapat saya lewati.

Hari ini Mahira bermain magic sand bersama Ayah dan Ibu. Awalnya kami ingin keluar dengan beberapa keperluan, namun lebih baik di batalkan dan menggantinya dengan agenda yang fokusnya ke Mahira. Setelah saya dan suami mendiskusikannya, maka kami memilih magic sand area untuk melakukan aktivitas sensori dan juga mengamati gaya belajarnya.

Awalnya Mahira duduk pada kursi yang sudah di sediakan, ia dengan menurut dipakaikan gelang label oleh petugas. Sesekali ia melihat kakak yang ada di sisi meja lain melakukan aktivitas menuang pasir ke dalam cetakan. Iapun mengambil cetakan dan turut memasukkan. Karena sendok pasirnya sulit, Mahira menggunakan tangan langsung menyentuh pasir dan memasukkannya ke dalam cetakan. Ia mengikuti hal yang dilakukan orang lain.

Kemudian setelah itu saya dan suami bergantian sholat dan saat membersamai Mahira kami bertugas mengajaknya komunikasi, mengajarinya beberapa kosa kata baru. Sekaligus melatihnya berinteraksi dengan teman satu arena, sehingga ada proses menghargai bahwa lat tersebut dapat di gunakan bersama. Ia juga membersihkan pasir dengan sapu kecil yang tersedia tanpa di minta, sehingga menggundang kagum petugas. MasyaAllah...

Saya menyadari betul, bahwa gaya belajar Mahira memang cenderung ketiganya. Ia dengan kinestetikanya melakukan experience dari proses memori visual dan juga auditori. Sehingga apapun gaya belajarnya Mahira dapat di kondisikan sesuai stimulan yang di berikan.




Lanjut Baca yuk.. >>>

Day16-With Smart Hafid





Day16-With Smart Hafid

Hari ini Mahira hampir tantrum all the time, saya sampai tidak bisa melakukan apapun kecuali menemaninya untuk menenangkan dengan segala cara.

Sangat menyedihkan karena hampir dua malam saya terjaga untuknya, hari ini saya banyak belajar dan tentunya mengevaluasi diri. Sehingga setiap ikhtiar yang saya lakukan berkali-kali tidak berhasil. Maka saya akan lakukan dengan cara lain.

Perlahan Mahira sudah kembali happy, ada beberapa faktor yang terus saya cari sumbernya sebagai ckal tantrum Mahira. Saya sangat menyesal, hingga akhirnya melewatkan hari ke 16 saya untuk di rapel pada hari ini.

But It's oke, tidak ada yang sempurna. Prioritas utama saya lebih membutuhkan saya. So.. Hari ini Mahira hanya belajar dari smart hafid, bahkan ia enggan melihat gambarnya hanya mendengarkan. Jadi gaya belajar Mahira hari ini fokus pada auditorinya. MasyaAllah...




Lanjut Baca yuk.. >>>

December 13, 2018

Day 15- Repetition







Day 15- Repetition

Hari ini ada yang berbeda di dinding kami, saya menempelkan poster about fruits yang dulu pernah kami gunakan belajar bersama saat Mahira usia 16 bulan.

Mengenalkan Mahira nama-nama buah secara langsung melihat buahnya kemudian mengulangnya kembali dengan intensitas yang pas, akan memudahkan ia untuk mengingatnya dengan baik.

Sudah lama Mahira tidak repeat beberapa buah yang dulu sudah cukup ia hafal seperti kurma, durian, jambu dan strawberry. Dengan poster yang saya tempel kembali, ada proses transfering data sehingga memudahkan Mahira untuk mengingatnya lagi.

Dari hal tersebut, hari ini terlihat dengan jelas modalitas terkuat gaya belajar Mahira adalah gaya belajar visual dan auditori.

#harike15
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIP
Lanjut Baca yuk.. >>>

Communication with memory


Kegiatan menulis bukan hal baru bagi saya, kumpulan cerpen, cerita fiksi, non fiksi, bahkan puisi sudah saya gemari sejak bangku SMP. Beberapa karya ada yg publish dan jg tidak. Ada yg dilombakan ada juga yg tidak. Dokumentasi kala itu jd hal yg msh jarang tdk sprti kemampuan teknologi masa kini yg luar biasa. MasyaAllah.
.
.
Saya menyayangkan dulu kurang mendalami, kemampuan menulis saya tidak terus diarahkan dan diasah dg baik. Gaya penulisan belum memiliki khasnya seorang Akmala. Masih mengikuti riak ombak penulis itu dan ini. Hingga jadilah cita-cita penulis hanya di dalam Qolbu. .
.
Kemudian setelah lamanya menulis tanpa pengetahuan menulis lbh dalam, Allah mempertemukan saya dg IIP, kemudian mmpertemukan saya dg seorang kawan yg juga hobby menulis. Mimpi dan antusiasnya sangat besar, hingga energi itu menarik saya untuk kembali mendalami dunia literasi (menulis).
MasyaAllah Tabarakallah...
.
.
Terdampar dalam Rumbel Literasi, belajar dunia blogging, menulis dan terus menulis mempraktekkan ilmu dari mentor-mentor saya. Hingga akhirnya: Naskah saya dibukukan. Alhamdulillah...
Be A New Me, adalah buku Antologi pertama saya dan bbrpa kontributor lainnya. Di dalam buku ini saya menceritakan perubahan saya mjd Akmala yg baru. Perjalanan hidup secara general yg saya kemas dlm gaya penulisan khasnya Ibu Mahira. MasyaAllah.. .
.
Menyukai menulis tidak cukup begitu saja tanpa wadah yang sesuai. Jadi harapannya saya bisa memperkaya ilmu literasi dengan menyelam lebih dalam, mengaplikasikan materi dan berkarya melalui tulisan (practice more). Menulis bagi saya menjadi communication with memory, arsip agar tidak tercecer, pengikat ilmu dan juga me time yang sangat mengasyikkan. 
.
. "Ilmu itu bagaikan hasil panen/buruan di dalam karung. Menulis adalah ikatannya."
(Imam Syafi'i)
.
.

Lanjut Baca yuk.. >>>

December 12, 2018

Day14-Menjadi penjual telur



Day14-Menjadi penjual telur

Hari ini kami bermain sambil belajar. Mahira berperan menjadi penjual telur.
Ia menghitung satu per satu telurnya danmemasuknya ke dalam troly.

Ketika ia selesai memasukkan ke dalam troly. Ia mengambil mainan lainnya yaitu
Masak-masakan. Mainan tersebut hadiah dari Ayah.

Dalam proses mengamati gaya belajar Mahira, saya melihat Mahira memainkan alat masak dengan apik. Ia menata piring-piring dengan sendok. Kemudian ia mengambil telurnya dan memasukkan ke panci yg dia letakkan di atas kompor mainannya. Ia berimajinasi dengan baik, sehingga proses bermain kali ini. Seperti saya sedang bermain masak-masakan dengan anak SD TK. MasyaAllah...

Mahira sudah tahu untuk pura-pura makan, mencuci piring, membayar dan berlaku selayaknya sungguhan. MasyaAllah....

Tanpa saya mengajari, Mahira dapat melakukannya dengan baik. Saya mengambil kesimpulan. Bahwa ini merupakan hasil proses belajarnya saat melihat saya melakukan aktivitas menata piring, memasak dll

Dari hal tersebut, gaya belajar Mahira saat ini masih seimbang dengan VAK. Ia menggunakan visualnya, auditorinya, serta kinestetiknya dengan baik dan terpampang dalam proses bermain ini.


#harike14
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIP
Lanjut Baca yuk.. >>>

December 11, 2018

Day13-First Word





Day13-First Word

Alhamdulillah, tidak terasa sudah memasuki hari ketiga belas. Hari ini salah satu kegiatan kami adalah belajar first word melalui board book yang sudah di miliki Mahira sejak lama. Entah kenapa tiba-tiba ia memboyong sembilan bukunya itu ke bed dan mengajak Ibu untuk membimbingnya belajar. 

Saya menumpuk buku tersebut, kemudian Mahira menjejernya dan seolah berpikir. Buku mana yang akan pertama ia buka.

"Ini aja" 

Ia memilih bukunya, menyebutkan gambar yang ada dengan bahasa Indonesia. Kemudian saya menyebutkan bahasa Inggrisnya dan Mahira mengikuti. 

Proses belajar kali ini memang memaksimalkan gaya belajar Visual dan Auditori. Mahira melihat langsung benda yang ada di depannya dan saya menyebutkan ulang. Tahap selanjutnya adalah pengulangan. Semakin sering di ulang, anak akan dengan mudah mengingat.



#harike13
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIP
Lanjut Baca yuk.. >>>

December 10, 2018

Day12-Membaca buku bersama Ibu dan Ayah





Day12-Membaca buku bersama Ibu dan Ayah

Siang ini hujan turun dengan lebat, Ayah belum juga pulang untuk istirahat siang. Tiba-tiba telp berdering dan Ayah memberi kabar jika sedang berjalanan pulang.

Setibanya di rumah, Ayah membawa beberapa bingkisan. Dua diantaranya untuk Mahira dan bingkisan tersebut berisi buku. Masyaallah...
Betapa Mahira senang dan berbinar, melihat kemasan terbuka dengan gambar yang lucu. Iapun segera memberikan kepada Ayah dan berkata,

"Ayah, baca buku."

Ia rupanya ingin Ayahnya segera membacakan buku untuknya. Akhirnya kami berbagi tugas. Bergantian membacakan buku untuk Mahira. Mahira nampak antusias mendengarkan sambil melihat obyek yang kami sebutkan. Ia menirukan saat kami menyebut tokoh dalam buku seperti Cici, Cibu, Lulu, Ura dan Koksi.

Iapun menghitung jumlah kelinci yang ada dalam buku. Menyebutkan beberapa nama hewan atau benda yang sudah di ketahuinya dan menanyakan jika ia belum tahu.

"Ibu, Cici di hutan?" Tanya Mahira

"Iya nak, Cici di hutan. Ini banyak sekali Pohon."

"Pohon banyak."

Ia sangat bersemangat, hingga tidur siangnya sangat terlambat. Namun saya bersyukur, Mahira dalam keadaan yang kurang sehat tetap mau untuk belajar bersama dan memahami instruksi verbal yang saya sampaikan.

Dari kegiatan membaca buku tersebut, Mahira lebih cepat mengingat jika ada visualisasi gambar dan kami berulang menyebutkan. Sesekali ia meniru apa yang di lakukan Cici dalam buku. Kinestetiknya juga cukup kuat, sehingga modalitas gaya belajar Mahira hari ini lebih kepada ketiganya.






#harike12
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIP
Lanjut Baca yuk.. >>>

December 9, 2018

Day11-Berkunjung ke kantor Ayah


Day11-Berkunjung ke kantor Ayah 

Alhamdulillah, memasuki hari kesebelas. Mahira dengan segala kondisinya saat ini sudah mulai kembali aktif. Kami berkunjung ke kantor Ayah. Bermain di fish pond, kemudian menuju ruang kerja Ayah. Mahira menaiki tangga dengan perlahan, ia nampak sedikit urung karena ada beberapa teman Ayah. 

Namun Ayahnya terus mengajaknya berinteraksi, mengenalkan berbagai benda di sana. hingga waktu ashar tiba, kami sholat di masjid kantor. 

Setelah Sholat, kamipun menunggu hujan reda, sambil duduk-duduk di lobby. Kami bercerita banyak hal, hingga akhirnya Mahira tertidur pulas. 



#harike11
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIP

Lanjut Baca yuk.. >>>

December 8, 2018

Day10- Flash Card








Day10- Flash Card



Hari ini kami bermain sambil belajar dengan flash card.

Flash card Mahira ini adalah flash card milik saya, saat saya berusia 3 tahun. Banyak kata kerja, sifat dan first word yang dapat di ajarkan ke pada anak. Saya sangat bersyukur Mama menjaganya dengan baik.

Mahira begitu antusias saat saya memeperlihatkan flash card tersebut. Ia menyebutkan satu persatu gambar yang saya tunjukkan padanya.

Gaya belajar Mahira pada hari ini cenderung kuat pada Visual Auditori. Mengingat banyak gambar dan saya mengajari kata dengan mengucapkannya. Alhamdulillah Mahira dapat merekamnya dengan baik.



#harike10
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIP

Lanjut Baca yuk.. >>>

December 7, 2018

Day09- Learning Number with Crayon



Day09-Learning Number with Crayon

Hari ini Mahira sudah terlihat lebih baik. Ia sudah banyak tersenyum dan tertawa. Bahkan meminta Ubi untuk cemilannya hari ini.

Saat saya akan menyuapinya, ia bilang:
"Hiya sendiri Ibu."

Saya balut Ubi tersebut dengan tisu. Iapun terkekeh. Kenapa sayang?

"Ubi pakai baju." katanya sambil senyum.
MasyaAllah... Betapa saya bahagia melihat ia kembali ceria.

Kami belajar banyak hari ini, ada dua jenis ubi. Yaitu kuning dan ungu. Mahira excited mengulang kata Purple walaupun masih kesulitan. Namun ia sudah berhasil menyebutkan kata Ungu dengan mudah.

Kemudian Mahira bermain rocking horsenya, ia mencoba kembali aktif. Namun saya memintanya untuk be calm sampai benar-benar stabil.

Sambil menemani saya melibat pakaian. Ia belajar warna. Warna pakaian yang saya lipat.

Ia sangat antusias saat saya bilang kita belajar yuuuk..

Ia pun mengambil Crayon di laci dan kami memulai learning number dengan warna yang ia pilih. MasyaAllah...

Menjelang pukul 23.00 ia belum ada tanda-tanda ingin tidur melainkan ia lapar.
Hingga saat ini Mahira masih aktif dan terus nempel saya. Saya mengetik dengan tangan kiri dan menyuapinya dengan tangan kanan.

Modalitas kinestetiknya kembali aktif. Ia pun bergerak terus tanda happy. Ia bilang "Hiya muter kayak ondel-ondel" MasyaAllah..

Semoga lekas sehat sayangku...

#harike9
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIP




Lanjut Baca yuk.. >>>

December 6, 2018

Day08-Simple Fun Educational Tool




Day08-Simple Fun Educational Tool

Saat Mahira masih berusia enam bulan, kami sudah membelikannya flash card animal. Flash card tersebut kami gunakan untuk media berceria, mengajaknya berinteraksi, mengenal kata dan bonding time yang seru. 

Suatu hari, Om nya Mahira merekomendasikan sebuah aplikasi dari Educa Studio. Aplikasi ini bernama Marbel (Mari Belajar) karena saat itu Mahira masih baby ia belum bisa menggunakan gadget, maka aplikasi tersebut saya jadikan fave yang rencana akan saya download ketika Mahira sudah agak besar. 

Baru terpikir kembali mengenai Aplikasi ini, saat ia tengah dalam kondisi yang kurang sehat. Berbaring di bed dan hanya sesekali walk around. Namun, saya melihat antusiasnya untuk belajar tetap tinggi. Terbukti dari keinginanya untuk berjalan sendiri sekalipun langkahnya gontai, ia tetap doyan makan walaupun berkali-kali harus muntah. Harapan besar Aplikasi ini dapat membantu tantangan game level 4 hingga usai without aktivitas yang melibatkan kinestetiknya terlalu banyak. Tujuan utamanya menjadikan aplikasi tersebut semabagi media untuk ia tetap belajar dengan cara yang menyenangkan.

Aplikasi ini saya arahkan  untuk mengoptimalkan gaya belajar Visual Auditori, maka saya jadikan sebagai stimulan agar Mahira lebih masif lagi dengan gaya belajar tersebut. Terbukti, pertama kali ia diberi tahu mengenai konten aplikasi ini hampir tidak ada respon apapun kecuali melihat dan mendengarkan. Kemudian ia saya arahkan dan selebihnya ia sudah mampu memainkan beberapa permainan yang di maksud serta mengikuti arahan yang sebelumnya saya sampaikan. MasyaAllah Tabarakallah..

Mahira cepat sekali dalam belajar, kosa katanya semakin banyak. Ingatannya juga cukup kuat. Rencana saat ia sudah fit kembali. Kami akan membuat FamPro sebagai stimulan untuk gaya belajarnya yang mixed tersebut. Insyaallah...






#harike8
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIP

Lanjut Baca yuk.. >>>

December 5, 2018

Day07-Tracing Vertical Line





Day07- Tracing Vertical Line

Hari ini Mahira kurang enak badan, tapi Ia tetap bangun pagi, meminta berjalan keluar dan sarapan bubur sumsum kesukaannya. Beberapa kali ia muntah, hingga malam ini, ia masih saja muntah dan buang air besar. Saya masih bertahan untuk tidak membawanya ke dokter, karena Mahira masih beraktivitas seperti biasa. Aktif, ceria, makan dan minum dengan enjoy. Beberapa solusi alternatif saya gunakan sebagai opsi pertama sebelum mengharuskan saya membawanya ke dokter.

Hanya saja setiap kali makan ia selalu muntah dan habis itu buang air besar.  Sehingga ada sedikit rasa khawatir yang menyelinap, apalagi besok pagi Ayahnya harus berangkat menuju pulau lain  untuk keperluan Insinas. Perlahan dengan tenang saya memikirkan kegiatan yang cocok untuknya hari ini, agar dia tidak terlalu banyak gerak terlebih dahulu.

Akhirnya saya tawarkan ke Mahira sebagai bentuk komunikasi produktif, agar membuatnya tetap dalam kondisi yang happy.

"Mahira mau tulis-tulis?" Tawar saya.

Dengan sibuk menulis, ia akan mentransfer energinya dalam goresan, sehingga mencegah lonjakan tantrum yang hebat. Begitu terapi yang saya baca di beberapa artikel dan memang terbukti untuk Mahira. Iapun meminta kertas dan alat tulis yang saya siapkan untuk keperluannya mencoret-coret. Ia Ia suka sekali membuat coretan di kakinya, hingga nampak seperti body painting.

Perlahan saya membuka lembar kertas yang maish kosong, membentuk garis-garis vertikal dengan spidol hitam. Iapun teralihkan, rasa ingin tahunya kembali menggebu.

"Ibu, Hiya pinjem spidong ini." Mintanya lembut.

Namun saya menyarakan agar Mahira tracing garis yang sudah saya buat, pertama saya bantu terlebih dahulu. Perlahan ia melemaskan jarinya dan mencoba mengikuti arah spidolnya mentracing garis.  Ia mendengarkan dengan baik instruksi verbal dari saya. Pada bagian lain, ia ingin mencobanya sendiri. Beberapa kali gagal, kemudian akhirnya berhasil, sekalipun masih jauh dari sempurna. Namun ia begitu terlihat happy dan fokus untuk terus belajar tracing. MasyaAllah Tabarakallah...

Dalam hati saya sangat bersyukur, ia dapat tenang tanpa jalan ke sana ke mari terlebih dahulu karena kondisi badannya yang kurang fit. Dari aktivitas tracing hari ini, saya menangkap jika modalitas gaya belajar Mahira dapat di sesuaikan karena memang ia cenderung dengan VAK. Misal saja, ia langsung ingin meniru saya untuk tracing tapi saya sampaikan jika lihat Ibu terlebih dahulu, kemudian saya contohkan. Bertahap saya libatkan ia dalam experience mengikuti garis tracing dengan bantuan saya, hingga akhirnya perlahan ia mencobanya sendiri. Berhasil dan kemudian ia kembali berimprovisasi dengan daya imajinya.

Ia sibuk mencoret-coret tracing dengan warna lain, katanya sedang menulis huruf. MasyaAllah...





#harike7
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIP

Lanjut Baca yuk.. >>>

December 4, 2018

Day06- Berani Tampil






Day06- Berani Tampil

Sore hari kami berkunjung ke salah satu pusat perbelanjaan. Disamping kami belanja, kami juga berencana makan malam di luar. Sekaligus repeat proses belajar Mahira dalam Family project materi  game level 3. Sub Materi hari itu adalah mengenal bahan makanan yang ada di etalase supermarket. Mulai dari sayuran seperti sawi, pokcoy, daun ketumbar, daun bawang, kale, okra, cabai dan paprika. 

Sebelum kami memulai proses belajar dan belanja, tanpa sepengetahuan kami, kami melewati area dimana sedang berlangsung acara yang diselenggarakan oleh Kalbe. Beberapa produknya memang kami berikan untuk Mahira. Sehingga ada bekal pengetahuan kami saat di ajak berdiskusi dengan salah satu marketingnya. Mahira saat itu dihadapkan dengan satu nampan yang terdiri dari beberapa puding dan susu. Petugas memberi tawaran kepada Mahira.

"Ayo ambil puding dan susunya."

Iapun menolak dan memberikan eye contactnya kepada saya. Saya mengiyakan dan mempersilahkan Mahira mengambilnya. Kemudian ia mengambil Puding yang di sediakan dalam cup kecil. 

"Susunya  juga sayang?" perintah petugas. 

"No, ini aja. Terimakasih." Jawab Mahira.

Petugas beberapa kali menawarkan susu, seperti kebanyakan anak kecil ia akan mudah terpengaruh, Namun Mahira tetap kuat dengan pendiriannya untuk memilih Puding. Iapun menyanyakan.

"Sendoknya mana?" 

Seketika beberapa tugas terkesan dan mengajak kami berdialog, menanyakan berapa usia Mahira dan sebelumnya menggunakan susu apa? 

Setelah diskusi singkat, kami berkeliling melihat aktivitas kakak-kakak yang akan bersiap untuk lomba. Di atas panggung ada action figure yaitu Chila dan Chilo yang sedang menari-nari. Saat usai, mereka turun dari panggung Mahira nampak ketakutan. Kamipun memberi jarak saat ia berkata,
"Ibuk Mahira Takut."

Saat Chila dan Chilo pergi, tinggalah para peserta, panitia dengan kesibukan masing-masing. Mahira tanpa arahan menaiki panggung dan ia menari-nari layaknya yang dilakukan Chila dan Chilo tadi. Ia begitu happy dan ceria sekali.

Kamipun merekam aksinya dan secara tidak langsung kami sekalian melatihnya berani tampil di panggung. Karena di bawah banyak sekali orang-orang yang memperhatikan gerak-gerik Mahira, dengan tubuh kecilnya menari seperti yang dilakukan action figure. 

Dari hal tersebut kami menilai bahwa Mahira masih dengan gaya belajar ketiganya yaitu VAK. Sehingga a great data visualization kami dapat repeat secara audio akan membuat Mahira teringat dan ia langsung beraksi sesuai hasil memorinya.  MasyaAllah.. Tabarakallah...










#harike6
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIP

Lanjut Baca yuk.. >>>

December 3, 2018

Day05-Experience and a great data visualization




Day05- Experience and a great data visualization 

Saat Fan di rumah sedang digunakan, tiba-tiba saja fannya stop. Mahira bilang jika kipas mati dan harus di bersihi. Padahal kipas tentu sudah Ibu bersihkan sebelum terlihat kotor. Saya sendiri berpikir kipas tersebut rusak dan perlu di perbaiki ke tukang reparasi.

Mahira terus saja bilang, "Ayah tipas mati." (Ayah Kipas Mati) padahal saat itu Ayah masih di kantor.

"Tunggu Ayah pulang ya, biar nanti di chek Ayah." Jawab saya memberi pengertian ke Mahira.

Mahira sibuk bermain, ia sedang senang bersenandung. Berbicara sendiri dan sesekali mengajak saya seolah menyetujui percakapannya. Banyak kosakata baru yang ia sudah dapat aplikasikan pada kondisi yang tepat. Seperti kata jijik, licin, basah, tumpah, copot, dan juga sebab akibat seperti mobil di cuci agar bersih, lantai di sapu agar bersih dsb.

Saya bisa memahami bahwa ingatan Mahira cukup kuat saat saya menyampaikan dengan verbal di ikuti tauladan yang bisa ia rekam dengan visualnya. Beda resultnya saat saya bilang lantai di sapu agar bersih, tanpa ada experience yang ia lakukan atau visualisasi yang ia dapatkan.

Kemampuannya memahami sebab akibat sederhana berawal dari kebiasaan yang ia lihat setiap hari. Dekat rumah kami adalah tempat pencucian mobil, setiap saya berbelanja. Mahira selalu ikut dan melewati tempat tersebut.

Awalnya ia hanya bertanya,"Kenapa tobing di cuci?"

Saya menjawabnya agar mobil bersih.

Sejak saat itu repeat dimulai, ia mempertanyakan hal yang sama hingga pada hari berikutnya ia bilang,

"Ibu, tobing dicuci biar bersih."

Pada hari berikutnya kemampuan ia memahami sebab akibat semakin meningkat, ia pertama kalinya meminta mandi segera agar bersih dan wangi.
Kemudian ia juga selalu bilang "Ibu cuci baju Hiya bersih." (Ibu mencuci baju Mahira supaya bersih).

Pada kesempatan lain saat dia akan bermain air, ia bilang untuk mencuci mainannya agar bersih. Kosakata seperti lap, kering, bersihin dulu, tidak pernah saya ajarkan namun ia dapat mengatakannya dengan tidak terduga. Masyaallah.
Saya semakin yakin, jika modalitas Mahira memang masih kuat dengan ketiganya. Gaya belajar satu dengan yang lainnya saling menunjang kemampuannya dalam memahami peristiwa, sebab akibat.

Hingga saat hari ini kipas rusak, ia juga memahami untuk di bersihkan terlebih dahulu karena ia biasa melihat say amembersihkan kipas angin. Kemudian saya mengajaknya berdialog, bahwa semua kipas yang di bongkar tidka selalu untuk di bersihkan. Mahira terus saja melihat saya, sampai Ayahnya tiba dan mencoba membetulkan kipasnya. Ia masih sibuk memperhatikan, apa itu dibetulkan? Rasa penasarannya muncul begitu kuat.

Ia mulai merekam experiencenya dengan panca indera dan mencoba memahami peristiwa baru yang ada di depannya.

"Tipas rusak ya ibuk?"
(Kipasnya rusak ya bu?)

Kamipun terkekeh mendapati Mahira bertanya seperti layaknya orang dewasa. Masyaallah tabarakallah. Semoga Mahira terus tumbuh dengan baik dan memahami berbagai keadaan dengan sabar yang baik. Amiin..





#harike5
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIP

Lanjut Baca yuk.. >>>

December 2, 2018

Day04-Saat Mahira di Taman Anggrek



Day04- Saat Mahira di Taman Anggrek

Hari ini kami sengaja mengagendakan untuk berkunjung ke Taman Anggrek. Ibu Mahira harus menyelesaikan naskah terkait tema garden karena membutuhkan inspirasi. 

Sebelum perjalanan Mahira sudah makan siang, ia membawa bekal donat vanila oreo. Sesaat masuk mobil, ia langsung tertidur. 
Perjalanan kami tidak jauh, kurang lebih 30 menit. 

Setiba di lokasi, Mahira terbangun. Ia melihat sekeliling dan langsung bertanya. 
"Ibuk itu apa?" 

Kami memberi tahu jika itu semua adalah tanaman Anggrek. Banyak sekali jenisnya. Kami mengenalkan kosakata baru seperti watering can, pot, tangkai, batang dan juga repeat bermacam-macam warna bunga. 

Mahira sangat antusias sekali untuk menyebutkan. Karena sangat happy, Mahira terus bicara bahkan ia membuat lagu. Dengan menggabung-gabungkan kata. 

"Hiyaa, Ayaaah, Ibuuuu, Bunaaa, Andeeekkk, jalaaaan... Lalala..Hiya... "
(Mahira, Ayah, Ibu, Bunga Anggrek, Jalan...) 

Nyanyian tersebut saya bantu susun lagi agar menjadi nada yg pas untuk dinyayikan. Mahira sangat senang dan terus menyuruh Ayah/Ibu bernyanyi iapun mengikuti.

Saat sesi foto, Mahira tanpa kami arahkan mampu berpose dengan sendirinya. Awalnya tidak mau, namun setelah kami berdiskusi. Mahira mau namun sebentar saja karena ia ingin gendong Ayahnya. 

Kami mengamati dengan baik, bagaimana Mahira belajar banyak hal baru disini. Kecenderungan modalitas gaya belajar yang nampak hari ini adalah Auditori dan Kinestetik. MasyaAllah Tabarakallah...



#harike4
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIP 

Lanjut Baca yuk.. >>>

December 1, 2018

Day 03- Umbrella Moment




Day 03- Umbrella Moment
Hari ini kami dinner di luar. Menuju tempat kami makan, kami melewati lobby dengan hiasan payung warna-warni yang banyak. Dengan refleks yang cepat, Mahira menyeru kepada kami.

"Payun Ibu, Payun. Bella Ibu.. Bella."

"Itu Payun, Payun meyah, Tuning."

Iapun ingin segera turun menuju area bawah payung yang cukup luas. Kami mengajaknya berdialog. Dengan antusias Mahira menghitung deretan payung yang ada di atas kami. Ia juga mengikuti warna apa saja yang Ayah dan Ibu sebutkan saat itu.

Ekspresinya sangat lucu ketika Mahira merengek untuk segera turun. Saat turun ia kembali merengek meminta tolong Ayah untuk melepas sepatunya. Mahira ingin barefoot mengeksplore area bawah payung. Menghitung dengan jarinya dan berlari kesana kemari.

Sebelumnya kami adakan kompro terlebih dahulu. Memberi batas waktu karena Mahira harus segera mencuci kakinya.
Ia pun mematuhi setelah beberapa menit puas bergerak untuk menghitung payung yang ada di atas.

Kata Umbrella dan Payung sering saya serukan sejak Mahira baby. Ia juga sudah tahu penggunaan payung ketika hujan. Sempat ia bertanya, "atas ujan?" Maksdunya diatas apa hujan? Karena banyak payung disana. Kami kembali menjelaskan, bahwa payung tersebut adalah hiasan.

"Mahira, Ayooo kita move. Kita Makan dlu ya? Sebelumnya nanti kita cuci kaki dulu" Ucap saya setelah mengambil beberapa foto.

"Ayooook" Ajaknya antusias.

Dari beberapa deret kejadian tersebut, kami mengamati gaya belajar Mahira yang memang cenderung VAK. Ia hampir terus bergerak dan mengajak kami terus berdialog. Sesekali ia memberikan tatapannya dan mengarahkan kami melihat benda yang di maksud. MasyaAllah Tabarakallah.




#harike3
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIP 

Lanjut Baca yuk.. >>>

November 30, 2018

Day 02-Kegiatan bersama kakak-kakak di Asrama Mizan






Day02- Tema: Unboxing wooden toys


Pada hari kedua Family Project game level 3, kami kondisional memilih tema tersebut karena memang paket harus kami buka. Paket tersebut berisi rocking horse milik Mahira hasil custom saya ke pada ownwer. Saya dibantu owner untuk mendesignkan permintaan saya dan setalah kami buka memang sesuai ekspektasi. First Impression adalah like it, finising rapi banget dan alus.

Reaksi awal Mahira adalah melihat dengan seksama apa yang sedang ada di hadapan Ayahnya. Ia menanti Ayah membukanya dan terus menanyakan “Apa itu?” hingga sayapun mengajaknya berdialog. Mahira sangat senang, jika perhatian kami tertuju padanya dengan di ajak berdialog. 

Sayapun akhirnya mengenalkan beberapa kosa kata untuknya dan ia menirukan apa yang saya ucapkan. Mahira dengan mudah mengingat sesuatu jika ia melihat bendanya dan saya menyebutnya berulang. Misal dalam satu waktu saya repeat tiga hingga lima kali sambil memegang bendanya, ia akan langsung mengingatnya dengan lebih cepat. Masyaallah… 

Saat berdialog tersebut,  Mahira juga saya arahkan untuk mengambil gunting, ia dapat memahami instruksi verbal dari saya dan segera memberikannya pada Ayahnya.  Ia memperhatikan dengan baik, bagaimana Ayahnya menggunakan gunting. Sambil sesekali ia mengambil cemilan dan terus menerus bergerak menunggu Ayahnya selesai membuka. 

Terkadang ia begitu empati untuk membantu, namun terkadang ia hanya menunggu saja sambil sibuk dengan kegiatannya sendiri. Saat kardus telah terbuka, ia mendekat ke arah Ayahnya, wajahnya begitu ceria mendapati rocking horse yang dikeluarkan dari dalam kardus. Namun ia tidak menunjukkan keinginanya untuk menaiki rocking horse tersebut, akhirnya saya mencoba menawarkannya. Mahira dibantu Ayahnya menaiki rocking horse tersebut, hanya sebentar saja ia ingin turun. 

Dipegangnya berkali-kali, dilihat dengan baik sambil terus berkata “Ibuk, ini kuda”, iapun menggoyang-goyangkan dengan takut-takut. Selang beberapa menit, ia ingin kardusnya di singkirkan dan tanpa di duga ia mendorong kudanya berkeliling ruangan dengan gerakan yang semakin kuat dan cepat. Mahira begitu senang ia terus mendorongnya dan sesekali berdialog dengan rocking horse. 

Entah apa dalam imajinya, terkadang ia memberi makan rocking horsenya. Mahira hingga sekarang ia tidak suka menaiki rocking horse tersebut dan anehnya ia lebih suka menaiki sepedanya yang lebih tinggi. Dari sini kami mengamati, jika Mahira masih dengan modalitas gaya belajar VAK. Ketiganya sama besar. Namun hari ini, kami mencoba memadatkan kegiatan dan melibatkan Mahira dalam kegiatan tersebut. Kami ingin mengamati secara langsung, apakah ketiganya masih sama kuat dengan kegiatan lain?

Day 02- Kegiatan bersama kakak-kakak di Asrama Mizan Hari ini Mahira ada agenda dengan kakak-kakak di Mizan Amanah. Saat bertemu ia menunjukkan reaksi malu dan takut. Beberapa kali push-push away namun setelah Ayah menyodorkan donat, ia dengan cepat meraih kardus lain berisi donat dan menyuruh Ayah untuk membaginya ke kakak-kakak. Namun saya memberikan instruksi padanya untuk berdoa lebih dulu bersama kakak-kakak baru boleh makan donat, saya mengulangnya hingga beberapa kali dan Mahira dapat memahaminya. 

Iapun berdoa dan sesekali melihat ke arah donat, kemudian selang beberapa menit saat kami masih berdoa, ia membuka kardus donat miliknya dan memakannya dengan lahap. Sesekali ia melihat kakak-kakak dan perlahan mendekat dan menawarkan donat. 

Ia kembali meminta tolong Ayahnya untuk memberikan donatnya ke pada kakak-kakak.“Ayah..Donat kakak! Donat Kakak!” Ia terus merengek hingga akhirnya Ayah menyerahkan makanan ke pengurus agar segera dibagikan. 

Interaksi yang terjadi adalah kontak Mata, Mahira begitu protect terhadap orang baru. Ia membutuhkan bonding cukup lama, jika lawan bicaranya tidak mengajaknya berdialog. 

Maka saat saya terus berdialog dengan kakak-kakak dan ada salah satu anak yang terus bergelayut manja di pangkuan saya, iapun mendekat dan menunjukan reaksi tidak setuju. Hingga acara berakhir, Mahira masih cukup malu-malu dan meminta saya untuk menggendongnya. Dari sini kami melihat Mahira masih dengan modalitas ketiganya, namun kinestetiknya tidak terlalu kuat. Kami belum bisa memberikan project yang sesuai, namun rencana kami akan melakukan pendekatan dengan stimulus. Agar kami lebih  mengetahui kencenderungan gaya belajar Mahira.






#harike2
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIP  





 


Lanjut Baca yuk.. >>>

November 29, 2018

Day 01- Pengamatan gaya belajar Mahira





Alhamdulillah.. Tidak terasa sudah memasuki #TantanganGameLevel4, Insyaallah 16 hari kedepan saya akan mengikuti Game Level materi memahami gaya belajar anak.


  • Apa sih pentingnya memahami gaya belajar anak?
  • Apa saja gaya belajar tersebut?


Sebelum kita jawab pertanyaan di atas, kita pahami terlebih dahulu empat hal yang menjadi tujuan anak belajar.

1. Meningkatkan rasa ingin tahu (Intellectual Curiosity)
2. Meningkatkan daya imaji dan kreativitas anak (Creative Imagination)
3. Mengasah seni atau cara anak agar sellau bergairah untuk menemukan sesuatu 
    (Art of discovery and invention)
4. Meningkatkan akhlak mulia anak (Noble Attitude)

Apa sih pentingnya memahami gaya belajar anak? Setelah kita memahami tujuan anak belajar, maka penting bagi kita untuk mengetahui gaya belajar anak. Gregorius Tjai Ven Lie Humanize Psychology Consultant percaya betul bahwa memahami gaya belajar masing-masing peserta ajar akan memudahkan proses belajar itu sendiri. 

"Kalau setiap tenaga pengajar memahami ini dan mau mengimplementasikannya, proses belajar mengajar tentu akan lebih efektif" (Rius)

Apa saja gaya belajar tersebut? Gaya belajar tersebut ada tiga yaitu, Visual, Auditorial dan Kinestetik. Orang Visual akan lebih mudah menangkap pelajaran dengan gambar, grafik, simbol atau hal-hal lain yang mengandalkan visualisasi. Orang yang memiliki gaya belajar dominan auditorial, membutuhkan diskusi untuk mempermudah memahami sesuatu. Sementara orang dengan gaya belajar kinestetik, harus melakukan suatu ekperimen untuk menstimulus pemahamannya. 

Contoh: Ketika belajar memasak, 
Orang Visual akan mengikuti resep yang telah dituliskan.
Orang Auditorial akan lebih senang untuk menelpon seseorang dan menanyakan resepnya.
sedangkan Orang Kinestetik akan langsung berekperimen mencoba resep yang ada.  

Masing-masing orang memiliki gaya belajar yang berbeda, bahkan kombinasi VAK yang berbeda pula. Ada yang satu atau dua gaya yang dominan ada pula yang porsi ketiganya sama besar. 

Gaya belajar Ibu Mahira memiliki porsi ketiganya sama besar, dengan urutan visual kemudian auditori dan kinestetik. 
Gaya belajar Ayah Mahira visual kinestetik. 


Kini menjadi PR besar bagi kami untuk mengetahui gaya belajar Mahira. Kami berdua akan  melakukan pengamatan gaya belajar Mahira melalui narasi dan juga dokumentasi yang sudah terlaksana pada Family Project game level 3. Namun tidak memungkiri kami akan membuat Project lagi, setelah pengamatan kami sudah menemui kesimpulan atau menemukan gaya belajar Mahira.

Day 01-Tema: Akmala's Salon

Pada hari itu Mahira mengamati dengan baik semua peralatan yang kami sediakan, ada sisir, karet rambut warna, hair lotion dan juga uang mainan. Mahira dengan cekatan langsung mengambil sisir dan menyisir rambut Ibu. Namun saat saya memberi instruksi verbal kepadanya untuk duduk, memberikan sisir dan membuka botol hair lotion serta menjadi pelanggan ia pun dengan segera duduk di depan saya. Merelakan rambutnya saya sisir dengan karet rambut yang ia pilih sendiri. Belajar warna dengan cepat ia menirukan warna yang karet rambut yang saya sebutkan. Sesekali Mahira bertanya,

"Ini apa Ibuk?"

"Ini tuk apa?"

Ia selalu menanyakan terlebih dahulu, walaupun terkadang langsung terjun dengan ekperimennya. Ia begitu semangat saat saya bilang untuk membayar, dengan cekatan ia tahu jika uang mainan tersebut adalah alat pembayaran. Kami sering visualisasikan kegiatan membayar saat berbelanja sehingga ia tak asing dengan kegiatan membayar. Dari sini kami melihat ada modalitas gaya belajar Mahira pada porsi ketiganya yang sama besar, saya belum melihat ada kecnderungan pada salah satu gaya belajar.





#harike1
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIP  


Lanjut Baca yuk.. >>>

Aliran Rasa MAteri Meningkatkan Kecerdasan Anak







Alhamdulillah... Tantangan Game Level 3 sudah dapat kami selesaikan. Bersyukur tidak terhingga atas seluruh hari yang berusaha Suami dan Mama berikan dalam bentuk support secara langsung kepada saya agar Family Project dapat berlangsung dengan baik.

Saat game level ini diberikan, saya sedang proses menyapih Mahira. Jauh diluar dugaan, proses ini begitu menguras jiwa dan raga. Perpisahan Mahira dengan ASI membuat kami banyak menjalani hari dengan tenaga yang ekstra. Hampir setiap malam Mahira tantrum dan meminta untuk di gendong, ia menangis sejadinya hingga membuat hati saya ikut teriris. 
Menggendong hingga pagi menjelang,  merelakan bahu dan punggung saya mati rasa asalkan Mahira tertidur nyaman dalam dekapan saya. Tiap malam moment KomPro berlangsung dengan hasil yang terus gagal, mengganti KomPro dengan mengajaknya bershalawat, bercerita, mengaji, hingga suara saya begitu serak terdengar dari biasanya, bahkan saya lupa bagaimana rasanya tidur nyenyak satu jam saja. 

Disisi lain saya begitu semangat untuk mengerjakan Game Level ini, sebisa mungkin setiap materi ingin saya lakukan dengan sungguh-sungguh. Jauh sebelum materi ini diberikan kami sudah melakukan Family Project sebagai bentuk warming Up dan InsyaAllah akan kami jadikan agenda rutin kedepannya. Banyak hal haru, banyak rasa yang sepertinya sulit saya ungkapkan disini. Namun saya sangat bersyukur bahwa proses membersamai Mahira dalam game level kali ini dapat berjalan dengan baik, saya dapat menyelesaikan laporan sesuai konsep yang saya dan suami tetapkan. Menjalankan FamPro baik yang sudah terencana dan juga kondisional dengan begitu seru dan menyenangkan.

Jika malam kami harus beradu dengan tantrum Mahira yang cukup membuat kami dalam tegangan tinggi, maka  Game Level ini kami jadikan sebagai hiburan yang begitu menyenangkan kala pagi hingga malam menjelang.  Melihat Mahira kami dalam kondisi yang happy, aktif, sehat dan sellau bersemangat dalam belajar. Rasanya bulan ini, adalah bulan yang tak terlupakan.

Pada hari pertama kami memilih Tema: Akmala's Salon
Kegiatan sehari-hari yang simple seperti menyisir rambut begitu menjadi menyenangkan dan seru. It's Fun!

Pada hari kedua kami memilih Tema: Unboxing Wooden Toy
Kegiatan kondisional yang mungkin terlupa jika ternyata penuh dengan materi belajar menarik untuk si kecil. Amaze!

Pada hari ketiga kami memilih Tema: Mahira eksplore taman ayodya
Berkunjung ke Taman untuk sekedar refreshing ataupun finding inspiration begitu mengasyikkan, banyak hal yang dapat kita lakukan bersama si kecil. Wonderful!

Pada hari keempat kami memilih Tema: Mural at the floor
Kegiatan yang simple ini bisa dijadikan sebagai penyaluran emosi untuk si kecil yang sedang masa tantrum, disamping itu banyak manfaat belajar disana. Seru sekali. 

Pada hari kelima kami memilih Tema: Berkunjung ke kantor pelayanan publik
Sekalipun ada agenda diluar, tidak ada salahnya melibatkan si kecil untuk tetap belajar asyik dan colleting memory serta history yang begitu menyenangkan. Awesome!

Pada hari keenam kami memilih Tema: Snacking time with Grandma
Bahkan kegiatan ngemilpun bisa menjadi proses belajar yang begitu seru. It's Fun!

Pada hari ketujuh kami memilih Tema: Membeli Sandal Jepit di Pasar
Waktu itu listrik mati, saya harus menyelesaikan khimar yang sedang saya buat. Maka mengajaknya ke tempat neci di pasar sekaligus bikin agenda seru dengan belajar bertransaksi begitu menyenangkan. Full Spirit!

Pada hari kedelapan kami memilih Tema: Naik Transportasi Umum
Kami harus melakukan perjalanan ke Jakarta, tentunya bukan menjadi alasan kami untuk melewati game level di hari ini. Namun justru menjadikan perjalanan kami ini adalah Family Project yang menyuguhkan banyak poin plus untuk si kecil. Try it! It's really Fun!

Pada hari kesembilan kami memilih Tema: Cutting the yasmine plant
Garden tidak terurus selama kami di rumah Grandma, hari ini saya di bantu Mama mengurus plant yang ada di bagian depan tempat tinggal kami di Jakarta. Tanpa diminta, Mahira begitu responsif ia langsung mengambil sapu untuk membantu kami dan tentunya kami tidak melewatkannya untuk menjadikan kegiatan ini FamPro yang begitu menyenangkan. Well Done Mahira!

Pada hari kesepuluh kami memilih Tema: Visit to book store
Berkunjung ke toko buku adalah agenda rutin kami. Ini dapat di jadikan FamPro yang begitu penuh semangat. Ada bagian dimana kami harus mendokumentasi aktivitas sikecil yang biasanya hanya kami nikmati berdua. Great Job!

Pada hari kesebelas kami memilih Tema: Playing wooden Toys
Disamping banyak hal yang dapat dipelajari si kecil saya menganggap kegiatan kami adalalah pemandangan yang indah. Beautiful Scenery!

Pada hari kedua belas dan tiga belas kami memilih Tema: Masjid Hunter
Menanamkan kecintaan Anak terhadap Allah sedari kecil adalah tugas wajib bagi orangtua. Agar sejauh apapun ia mencintai dunia, kecintaannya tersebut tidak boleh melebihi kecintaannya terhadap Allah. Salah satunya perlahan kami ingin membentuk habit salat dan jam biologis Mahira untuk salat, agar kami sebagai ortu juga belajar memunuhi perintahNya adalah salah satu bentuk kecintaan kita terhadapNya. MasyaAllah.

Pada hari keempat belas kami memilih Tema: Being Morning Person
Early Bird vs Owl Ningt, which one? :)

Pada hari kelima belas kami memilih Tema: Daily Activities
Hari ini saya blank dengan family project apa yang cocok, namun ternyata daily activities ini seru sekali. Hingga rasanya justru begitu banyak hal yang dapat di pelajari oleh Mahira. Awesome day!!

Pada hari keenam belas kami memilih Tema: DIY Ondel-ondel with Ayah dan Ibu
Memenggal rasa takut demi membersamai Mahira mengerjakan Family Project membuat Ondel-ondel. Daya Imaji Mahira meningkat, begitu mengangumkan dan di luar dugaan kami pada usianya yang belum genap 2 tahun. Ia membuat ondel-ondel karyanya dengan daya imajinya menggunakan bahan yang ada, bahakan pada lain hari ia mengganti ijuk rambut ondel dengan pinclothes warna warni yang menurutnya serupa. MasyaAllah. Love you, Mahira!

Pada hari ketujuh belas atau hari terakhir  kami memilih Tema: Shopping with Ayah dan Ibu
Ini menjadi Family Project yang begitu mengasyikkan karena kondisional kami mendiskusikan poin apa yang akan di pelajari Mahira dalam sebuah resto dengan waktu yang juga singkat. Alhamdulillahnya target FamPro berhasil dilakukan. Perfect!



Family Project yang kami lakukan adalah hal yang sederhana saja, kunci yang kami pegang adalah Komunikasi yang baik  dan  Konsistensi melaksanakan Fampro. Beberapa poin yang menjadi review alhamdulillah dapat melengkapi pertanyaan hingga dapat dikatakan Fun, Values, Unique dan Reason. Memaksimalkan media dalam Fampro juga merupakan hal yang penting sehingga dapat mendukung konten yang kita angkat untuk tema. Dokumentasi kami jadikan sebagai evaluasi dan juga koreksi ke depannya dalam membersamai Mahira.

Disisi lain, Family Project ini saya jadikan bounding time yang quality dari hari biasanya, saya setuju sekali jika FamPro juga dapat kita jadikan sebagai Chek Temperature. Bagaimana kondisi hubungan kita dengan pasangan? semakin solid berarti semakin available menuju Family Team. Saya juga semakin memahami bagaimana kecerdasan saya sendiri dan juga suami saya dalam mendidik Mahira. dalam fam Pro kali ini banyak hal yang membuat kami terus semangat untuk memantaskan diri.

Dari semua hari, rasanya begitu mengharukan sekaligus menyenangkan karena di tengah low energy karena proses WWS dan virus menular saat anggota lain juga low energy, saya mendapat support luar biasa dari anggota keluarga dan juga teman-teman di luar kelas bunda sayang. Sehingga keberhasilan saya menyelesaikan T17 adalah karena cinta yang menopang saya dengan kuatnya.  Bulan ini menjadi bulan yang tak terlupa dan begitu banyak rasa di dalamnya. Semoga Allah selalu memampukan saya membersamai Mahira dan menjadikan saya dan suami saya serta Mahira Family Team yang solid. InsyaAllah...



#AliranRasa
#TantanganGameLevel2
#MelatihKemandirian
#InstitutIbuProfesional
#BundaSayang

Lanjut Baca yuk.. >>>