May 11, 2018

TakTerhitung


My Gratitude Journal
Pagi ini saya bangun dengan keadaan sehat dan badan segar. Rasanya ini nikmat yang tiada kira. Saya ingin langsung menuliskannya dalam blog yang baru saya buat beberapa hari kemarin.

Syukur saya adalah...

Pertama, Malam harinya mama membuatkan saya jahe merah hangat  yang nikmat sekali. Alhamdulillah... Rasa pedasnya cukup kuat, manis dan hangatnya pas. Saat saya hendak minum, Mahira memandang gelas kemudian memandang saya. Kembali ia mengulangnya. Wajahnya diliputi rasa penasaran apa ya yang ibu minum? Hehe..

"Mahira mau?" Tanya saya dengan santai.

Ia mengangguk seraya berusaha menggapai gelas saya. Saya mengambil sendok dan mencelupkannya saja kemudian mendekatkan ke bibirnya dengan perlahan. 
Ingin saya mengakhiri rasa penasarannya terhadap apa yang saya minum. Ternyata Mahira minta lagi dan lagi. Sekalipun ia mengatakan:

" Pedes... Hah...hah.. Pedes.." sambil berkecap bibir karena pedas.


Mahira terus saja meminta. Entah berapa kali saya celupkan sendok untuk memenuhi inginnya. Pikir ku ini jahe, akan sangat baik untuk kesehatan asalkan tidak terlalu banyak minumnya. 

" Positive anything is better than negative thinking.” — Elbert Hubbard

Saya tetap berpikir positif dan luar biasa pagi harinya Mahira pun bangun dengan kondisi badan segar bahkan pileknya langsung mampet. Sepertinya akan sembuh total. Alhamdulillah...

Kedua, Siang harinya saya pergi survey calon target S3 (Sedekah Seribu Sehari) Pemalang ditemani Mahira. Kami berpetualang mencari alamat di dusun, bertanya sana dan sini. Betapa serunya perjalanan kami karena mengisi siang yang garang dengan langkah tulus kebaikan. Harapannya Mahira dapat merekam segala aktivitas kebaikan ini untuk menjadi memory yang indah yang dapat Mahira baca kelak dan  Mahira akan bertumbuh menjadi sosok yang aktif dalam melakukan kebaikan. 

Ketiga, Malam hari seperti biasa, setelah kami bersama menidurkan Mahira by Video Call (Mahira memilih buku ceritanya, ayah menceritakannya, kemudian di tutup dengan berdoa sebelum tidur) Suami saya berganti menelpon. Biasanya pukul 22.00 kami membuat jadwal untuk saling mengevaluasi kegiatan kami. Bertukar informasi, bercerita dengan siapa saja kami berjumpa, melakukan kegiatan apa saja hari ini, perkembangan Mahira, menanyakan keadaan sebelum tidur, mengingatkan hal yang perlu di ingatkan, saling mengucap sayang dan lain sebagainya. Tak lupa pula saya selalu menanyakan:

"Berapa persen ridho mu untuk saya hari ini?" 

Alhamdulillah..sejauh ini saya selalu mendapat jawaban 100 %. Dalam percakapan kami, suami bercerita jika dirinya tengah di terlibat dalam dua proyek penelitian. Mengaharap doa yang tulus dari istri, untuk semua kesibukannya agar senantiasa Allah ridhoi.

Rasanya masih begitu banyak sekali rasa syukur saya sehari ini. Tapi tiga hal tersebut mewakili tulisan syukur saya hari ini. Dengan badan saya yang sehat, hari ini saya bisa menyelesaikan cucian dengan bahagia, mengikuti langkah Mahira kesana dan kemari, membacakan banyak buku untuknya, menemaninya bermain balok angka, makan dengan lahap dan sedap. Saya sangat bersyukur, atas rahmat yang Allah berikan untuk saya setiap detiknya hingga saya tak mampu menghitungnya. 

وَإِن تَعُدُّوا۟ نِعْمَةَ ٱللَّهِ لَا تُحْصُوهَآ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ

"Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (An-Nahl;8)

Diikutkan dalam May's Challenge: Gratitude Journal Rumbel Literasi Media Ibu Profesional Semarang.
www.ibuprofesionalsemarang.com

5 comments:

  1. Masyaallah ibuk mahiraaaa..kereeeennn 😍😍😍

    ReplyDelete
  2. Wah.. keren mbak Maulida, pengen ATM juga buat jurnal syukur.. 😍
    Oiya salam mbak, saya IPers Lampung 😍😍 pengen ke Semarang lagi makan di food street Simpang Lima 😃😃😃

    ReplyDelete
    Replies
    1. MasyaAllah... silahkan mbak. Biar semakin banyak kita bersyukur ya..

      saya dulu 8 tahun di Smg, sekarang sudah diboyong suami ke Ibu kota. Food Street Simpang Lima Mahal, mbak harus coba nasi kucing Pak Giek. hehe..

      Delete
  3. MasyaAllah, belajar bersyukur dari hal sederhana ya mba.. 😊
    Btw, salam kenal dari IPers Bandung mba 💕

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul mbak Nisa. InsyaAllah kita selalu bersyukur ya... salam kenal mbak..

      Delete