Alhamdulillah…memasuki minggu ketiga di kelas
ulat-ulat, kami semua mendapat tugas untuk menemukan anggota keluarga yang
memiliki interest yang sama. Dalam penjelasan yang disampaikan ilmu tersebut
harus ada dalam mindmap kita dan merupakan hal yang prioritas terlebih dulu.
Saya sedikit merasa ragu akan hal ini, mengingat semua topik dalam mind map
saya dayung dalam kapal yang sama namun di pulau yang berbeda.
Misal saya belajar parenting secara offline dan
didukung dengan referensi dari buku, kulwap, artikel online atau semacamnya.
Kemudian belajar agama dalam seminggu sudah ada jadwalnya, misal senin untuk
belajar fiqih, selasa-jumat belajar tahsin, sabtu belajar tajwid dsb. Untuk
mengajar juga sudah dengan jadwal yang apik, begitupula untuk kegiatan
literasi.
“Jadwal
terdiri dari agenda-agenda yang saya lakukan untuk mencapai
goal dari
mindmap”
Jika bicara prioritas, saya memang membutuhkan ilmu
lebih banyak terkait manajemen emosi. Buku-buku yang saya baca adalah
pendukung, namun saya ingin juga memahami dengan lebih luas. Harapannya dengan
ilmu yang saya peroleh nanti, saya bisa mempraktikkannya sehingga ada perubahan
lebih baik.
Namun beberapa kendala yang saya hadapi dari kelas
yang ingin saya pilih adalah: jumlah
anggota keluarganya sangat banyak. Hal ini tentu bisa saya hipotesakan:
- Chatnya arus deras: banyaknya
jumlah anggota keluarga sehingga kesulitan bagi saya untuk membaca jika
tertinggal chat.
- Tsunami Informasi: Saya
menjadi tidak kondusif belajar dan bingung karena terlalu banyak informasi
yang diterima.
Sehingga
saya kembali ke rumus awal dalam kuadran aktivitas:
SUKA DAN
BISA.
Senada dengan potluck yang saya bagi pada minggu
kedua mengenai “Ide bermain dan belajar bersama anak”, maka saya memilih
keluarga “Bermain bersama Anak”. Benang merah dengan manajemen emosi adalah
harapannya dengan sering bermain bersama anak, anak saya selalu bahagia.
Kebahagiaan anak adalah kebahagiaan untuk saya. Bahagia akan membuat saya mampu
untuk mengelola emosi dengan baik.
“Bermain
adalah sarana menabung kelekatan, kedekatan emosi dan
kenangan indah bersama anak.”
v Berjumpa
keluarga baru
Alhamdulillah
saya bisa masuk dalam keluarga ini, bertemu dengan orang-orang yang memiliki interest
yang sama. Tentunya dengan harapan akan menguatkan semangat, saling support,
saling sharing dan sinergi dalam hal-hal kebaikan. Serunya bisa berbagi ilmu,
ide bermain, ide lesson plan, banyak metode belajar dan juga pengalaman dari
para anggota keluarga. Interaksi,
komunikasi yang dihasilkan menambah kehangatan kami dalam grup yang resmi di
beri nama:
TEMANDA
FAMILY (Teman Bermain Ananda)
1. Saya
jumpa Mbak Restu Anjarwati, yang notabene beliau memang sudah malang melintang
dalam menggunakan STPPA (Standar
Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Usia Dini) sebagai acuan dalam menemani
ananda bermain dan berlajar.
2. Saya jumpa Mbak Rayi Chandra Mitri dengan
konsistensinya terhadap Montessori yang tentunya ia terapkan untuk anandanya. Beliau
sharing ilmu seputar Montessori kepada kami semua.
3. Saya jumpa Mbak Kidung Ardha dengan sharing beliau mengenai REA
(Reggio Emilia Approach) dan UDL (Universal Design Learning).
4. Saya jumpa Mbak Ken Eka dengan sharing beliau
mengenai CCL (Children Learning Center) dan juga REA.
5. Saya jumpa Mbak Ainun Analisa dengan sharing
beliau mengenai Neuroparenting dan juga cara membuat Peta Keluarga. Beliau juga
membuatkan resume cantik untuk kita semua.
6. Saya jumpa semua bunda-bunda pembelajar hebat
yang saling menyapa, berkenalan, merespon dengan penuh kebahagiaan dan rasa
syukur. Tak jarang antar mereka saling sharing pengalaman, lesson plan, dan
banyak lagi hal lainnya.
v Ilmu yang
saya dapat di TEMANDA FAMILY
Banyak
sosok ahli di sini yang kami semua memandang beliau sebagai sang pemberi
narasumber. Mereka tak hanya tahu saja namun mau berbagi kepada kami semua.
Begitu saya sangat bersyukur dan ingin meresume lebih baik lagi untuk catatan
saya berjumpa dengan mereka, InsyaAllah.
1.
Alasan mengapa orangtua perlu bermain dengan anak?
2.
Tips mengajak anak bermain
3.
Ragam Metode/ tahap tumbuh kembang anak
(1) Kurikulum PAUD Kemendikbud
(2) Islamic Montessori
(3) Fitrah Based Education
(4) Neuroparenting
(5) Reggio Emiloa Approach (REA)
4.
Peta
Keluarga
“Cara terbaik bermain dengan anak adalah
buka mata hati, hadir utuh dan berikan respon terbaik.”
No comments:
Post a Comment