February 4, 2020

Bunda Cekatan-Kelas Ulat Minggu 3




Alhamdulillah…memasuki minggu ketiga di kelas ulat-ulat, kami semua mendapat tugas untuk menemukan anggota keluarga yang memiliki interest yang sama. Dalam penjelasan yang disampaikan ilmu tersebut harus ada dalam mindmap kita dan merupakan hal yang prioritas terlebih dulu. Saya sedikit merasa ragu akan hal ini, mengingat semua topik dalam mind map saya dayung dalam kapal yang sama namun di pulau yang berbeda.
Misal saya belajar parenting secara offline dan didukung dengan referensi dari buku, kulwap, artikel online atau semacamnya. Kemudian belajar agama dalam seminggu sudah ada jadwalnya, misal senin untuk belajar fiqih, selasa-jumat belajar tahsin, sabtu belajar tajwid dsb. Untuk mengajar juga sudah dengan jadwal yang apik, begitupula untuk kegiatan literasi.

“Jadwal terdiri dari agenda-agenda yang saya lakukan untuk mencapai
goal dari mindmap”

Jika bicara prioritas, saya memang membutuhkan ilmu lebih banyak terkait manajemen emosi. Buku-buku yang saya baca adalah pendukung, namun saya ingin juga memahami dengan lebih luas. Harapannya dengan ilmu yang saya peroleh nanti, saya bisa mempraktikkannya sehingga ada perubahan lebih baik.
Namun beberapa kendala yang saya hadapi dari kelas yang ingin saya pilih adalah: jumlah anggota keluarganya sangat banyak. Hal ini tentu bisa saya hipotesakan:
  1. Chatnya arus deras: banyaknya jumlah anggota keluarga sehingga kesulitan bagi saya untuk membaca jika tertinggal chat.
  2. Tsunami Informasi: Saya menjadi tidak kondusif belajar dan bingung karena terlalu banyak informasi yang diterima.


Sehingga saya kembali ke rumus awal dalam kuadran aktivitas:
SUKA DAN BISA.

Senada dengan potluck yang saya bagi pada minggu kedua mengenai “Ide bermain dan belajar bersama anak”, maka saya memilih keluarga “Bermain bersama Anak”. Benang merah dengan manajemen emosi adalah harapannya dengan sering bermain bersama anak, anak saya selalu bahagia. Kebahagiaan anak adalah kebahagiaan untuk saya. Bahagia akan membuat saya mampu untuk mengelola emosi dengan baik.

“Bermain adalah sarana menabung kelekatan, kedekatan emosi dan
 kenangan indah bersama anak.”

v  Berjumpa keluarga baru
Alhamdulillah saya bisa masuk dalam keluarga ini, bertemu dengan orang-orang yang memiliki interest yang sama. Tentunya dengan harapan akan menguatkan semangat, saling support, saling sharing dan sinergi dalam hal-hal kebaikan. Serunya bisa berbagi ilmu, ide bermain, ide lesson plan, banyak metode belajar dan juga pengalaman dari para  anggota keluarga. Interaksi, komunikasi yang dihasilkan menambah kehangatan kami dalam grup yang resmi di beri nama:

TEMANDA FAMILY (Teman Bermain Ananda)

1.   Saya jumpa Mbak Restu Anjarwati, yang notabene beliau memang sudah malang melintang dalam menggunakan STPPA (Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Usia Dini) sebagai acuan dalam menemani ananda bermain dan berlajar.
2. Saya jumpa Mbak Rayi Chandra Mitri dengan konsistensinya terhadap Montessori yang tentunya ia terapkan untuk anandanya. Beliau sharing ilmu seputar Montessori kepada kami semua.
3.    Saya jumpa Mbak Kidung  Ardha dengan sharing beliau mengenai REA (Reggio Emilia Approach) dan UDL (Universal Design Learning).
4.  Saya jumpa Mbak Ken Eka dengan sharing beliau mengenai CCL (Children Learning Center) dan juga REA.
5. Saya jumpa Mbak Ainun Analisa dengan sharing beliau mengenai Neuroparenting dan juga cara membuat Peta Keluarga. Beliau juga membuatkan resume cantik untuk kita semua.
6. Saya jumpa semua bunda-bunda pembelajar hebat yang saling menyapa, berkenalan, merespon dengan penuh kebahagiaan dan rasa syukur. Tak jarang antar mereka saling sharing pengalaman, lesson plan, dan banyak lagi hal lainnya.






v  Ilmu yang saya dapat di TEMANDA FAMILY
Banyak sosok ahli di sini yang kami semua memandang beliau sebagai sang pemberi narasumber. Mereka tak hanya tahu saja namun mau berbagi kepada kami semua. Begitu saya sangat bersyukur dan ingin meresume lebih baik lagi untuk catatan saya berjumpa dengan mereka, InsyaAllah.
1.     Alasan mengapa orangtua perlu bermain dengan anak?
2.    Tips mengajak anak bermain
3.    Ragam Metode/ tahap tumbuh kembang anak
(1)  Kurikulum PAUD Kemendikbud
(2) Islamic Montessori
(3) Fitrah Based Education
(4) Neuroparenting
(5) Reggio Emiloa Approach (REA)
4.    Peta Keluarga

“Cara terbaik bermain dengan anak adalah buka mata hati, hadir utuh dan berikan respon terbaik.”


No comments:

Post a Comment