March 8, 2019

Connection Time Out antar pasangan?



Sore ini mendung masih bergelayut manja, berteman green thai tea. Aku duduk menghadap laptop dan mencoba mengakses salah satu link dalam kegiatan searchingku kali ini.

“Ahh… Bad Signal!” Gerutuku sampai terdengar oleh sosok pria di sampingku.

 “Masa sih?” responnya seraya meraih tetikus yang sedang aku pegang.

Secara tidak sengaja jemari kami bertemu dan bola mata kami sejenak bertatap. Ia berkerling genit dan aku tidak menggubrisnya sama sekali. 

Fokusku masih pada laptop hitam hadiah dari pria di sebelahku ini.

“Waah.. Iya nih signalnya lagi nggak bagus.” Timpalnya sesaat setelah berusaha mengakses link yang kumaksud.

“Aku bilang apa?” selorohku dengan senyum yang pelit.

“Emang kamu bilang apa sih?” tanyanya lagi membuatku begitu gemas dengan tingkah pria satu ini.

“Aku bilang…..” Kemudian aku mengetik pada address bar. Sebuah tulisan yang tak diduganya.

Suam, aku sayang kamu!


Sejenak ia menatapku, aku melihat matanya berbinar.

“Kalau saja di area yang tepat, kecupan ini sudah mendarat dengan baik di pipimu.” Ujarnya kepadaku.

Aku terpingkal melihat raut wajahnya yang menahan gemas melihatku, kemudian aku berlalu menyeruput minuman hijau di depanku dan kembali mencoba mengakses internet.

Pria di sampingku ini adalah suamiku, suami yang menyuarakan dirinya sebagai pria penuh pengertian karena sering kali membiarkanku meraih kemerdekaan me time. 

Nyatanya hal tersebut fakta, ia memang pengertian dan karena sikapnya tersebut kejutan-kejutan kecil seperti tadi menjadi senang untuk aku lakukan padanya.

Berumah tangga merupakan ibadah yang membutuhkan waktu begitu panjang. Panjangnya waktu itu tentu menemui berbagai suasana yang tidak selalu tampak baik. Bagi kami salah satu ikhtiar menjaga suasana adalah dengan membangun romantisme antar pasangan.

Romantisme itu punya alanya masing-masing. Tidak selalu harus saling berbagi suatu benda sebagai hadiah, bersikap baik antar pasangan bahkan memanfaatkan benda yang ada sebagai media membangun romantisme antar pasangan juga merupakan hadiah yang bisa sangat berkesan untuk pasangan. 

Terkadang simple think yang luput bisa menjadi sangat romantis untuk sebagian pasangan, contoh yang aku lakukan adalah membantunya menekuk celana yang terlalu panjang, membenarkan rambutnya saat terlihat berantakan, membantunya mencari sesuatu yang sedang terburu harus ditemukan atau memberinya kesempatan untuk berbicara dan memosisikan kita hanya sebagai pendengar serta memberinya waktu me time. 
Begitupula semua ikhtiarnya untukku yang aku labeli sebagai romantisme ala-nya.

Romantisme tersebut akan terus kami bangun, untuk membentuk suasana yang menyenangkan antar pasangan. Walaupun sesekali kami meributkan suatu hal tak menjadi soal untuk kembali connection. Romantisme bagi kami adalah bumbu pemanisnya saja, hal utama yang kami upayakan adalah good communication

Good communication di tambah romantisme dapat mencegah Connection Time Out antar pasangan.


Suamiku berbalik menuju tempat order, sepertinya ia menanyakan sesuatu kepada kasir. Kemudian ia kembali dengan melihat struk orderan kami. 

Berkali-kali aku mencoba mengakses alamat web, namun keterangannya Connection Time Out terus menerus. 
Beberapa menit setelah itu, wajah kesalku berakhir seketika suamiku kembali meraih tetikus dan mengganti connection internetnya dengan wifi tea shop tempat kami me time. 

"Connection!"

"Alhamdulillah... Terimakasih sayang." Ucapku sambil menatapnya berbinar. 

Tak terpikir olehku saat itu untuk menggunakan jaringan wifi tea shop, hingga ia kembali berseloroh kepadaku.
Untuk memblurkan kebodohanku sore itu aku berkata,

"Aku sebenarnya tahu, hanya saja aku memberimu kesempatan untuk membantuku." Ucapku dengan pedenya.

Lucunya, suamiku percaya dan aku kembali terpingkal atas sikapnya. 

"Stay connection with your partner, create a special moment with the good communication and a little more romance." 
(Akmala Maulida)


#rumbellmips
#tantangantema1
#idemenulisdarifoto

No comments:

Post a Comment