January 7, 2020

Telur-telur kebahagiaan tahap 3 (Menemukan cara belajar)


Bismillahi…

“Merdeka itu independen, ada atau tidak ada guru pasti kita belajar.”

Alhamdulillah… kembali jumpa dalam kelas telur-telur bunda cekatan setelah kita semua libur selama satu minggu. Mengawali tahun 2020 ini materi bunda cekatan sudah masuk pada minggu ketiga. Alhamdulillah…
Masih teringat jelas apa yang saya tulis di jurnal minggu kedua (telur merah) terkait menguatkan keterampilan dengan cara mengelompokkannya dalam empat skala. Kemudian saat ini saya sudah memfokuskannya pada skala prioritas yaitu aktivitas penting dan mendesak.

“Prioritas: aktivitas penting dan mendesak.”


Menentukan prioritas yang membuat saya bahagia, Alhamdulillah rasanya tugas bunda cekatan ini seperti saya mentracing perjalanan selama 2019 di mana saya berproses mencari ilmu tersebut guna menguatkan keterampilan yang ingin saya kuasai. Lima keterampilan tersebut adalah:
1. Keterampilan Ibadah Shalat yang sesuai tuntunan nabi
2. Keterampilan membaca Quran yang sesuai
3. Keterampilan dalam berperan menjadi istri dan juga ibu.
4. Keterampilan mengajar dan menulis
5. Keterampilan memotivasi

Dari kelima keterampilan tersebut sudah saya jelaskan cukup rinci dalam jurnal pekan kedua, ilmu apa saya yang saya perlukan. Saya memang membuat cakupan yang general sekali, karena saya sempat menganalisa melalui tugas pada pekan pertama jika dalam proses belajar di bunda cekatan ini, kita semua akan diajak untuk fokus pada cabang ilmu yang hanya kita butuhkan saja dengan label prioritas, kita sukai dan dengan cara yang “gue banget” finalnya mungkin akan lebih spesifik lagi.
Sehingga saya tak terburu menspesifikkan di awal karena Allahu Akbar! Ilmu Allah yang Maha Sempurna begitu luas sekali, rasanya tak ada kemampuan memiliki semuanya kecuali hanya Allah yang memampukan, karena satu keterampilan saja bisa membutuhkan lebih dari lima cabang ilmu yang saling mendukung. MasyaAllah..




Oke! Lalu jika sudah menemukan apa yang menjadi prioritas kita, pada tugas pekan ketiga, kita semua diajak untuk menemukan cara belajar yang sesuai dari ilmu-ilmu yang kita perlukan untuk menguatkan keterampilan. Sebagai pembelajar mandiri, tentunya kita sangat membutuhkan cara belajar yang tepat, agar ilmu yang kita pelajari, asik untuk kita kunyah dengan cara yang “gue banget” sehingga kita bisa cepat memahami dan mudah dalam mengamalkannya.

“Pembelajar Mandiri:
 Tidak bergantung pada orang lain, mencari ilmu sampai tuntas.”

Ø  Apa saja yang diperlukan oleh pembelajar mandiri?

1.     Komitmen pada tujuan
Apa yang menjadi tujuan kita fokuskan, komitmen terhadapnya sehingga yang terjadi kita ini tidak asal belajar ini dan itu banyak sekali namun  nothing goals. Tentunya ini akan sia-sia.

2.    Mandiri pada cara
Sebagai pembelajar mandiri kita tidak bergantung pada caranya si A ataupun si B, kita berhak menentukan cara belajar seperti apa yang kita suka dan kita pilih sebagai kemandirian cara belajar.

3.    Melakukan refleksi diri
Setelah kita mendapatkan ilmu yang kita cari, maka kita lakukan refleksi. Mungkin semacam evaluasi atas cara belajar kita.
-      Apakah sudah efektif atau belum?
-      Apakah ada perubahan diri menjadi lebih baik lagi?
-      Adakah cara baru yang bisa kita gunakan untuk belajar?

 “Jangan terbelenggu dengan satu guru, satu ilmu, satu cara, jadilah adaptif.”

Ø  Menetapkan Tujuan Belajar!
   Terkait tujuan belajar utama muaranya adalah ridho Allah, menjadi istri dan ibu yang baik, mendidik anak dengan baik, dakwah melalui literasi, dll adalah misi untuk menuju ke tujuan belajar utama. 


Untuk sumbernya saya membagi menjadi dua sumber:
1. Sumber Primer: Al Quran dan Hadist
2. Sumber Sekunder bahkan tersier bisa saya dapatkan dari manapun. 

"Semua tempat adalah sekolahan, setiap yang ada adalah guru."

Saya akan fokus pada ilmu yang saya butuhkan atau menjadi prioritas untuk saya pelajari. Cara belajar saya didukung dengan pola berpikir yang keduanya sinergi sehingga memudahkan saya dalam proses memahami ilmu dengan cepat dan mengantarkan saya pada ketaatan pada Allah.







Demikian jurnal dalam tugas pekan ketiga kali ini, semoga pada tahap selanjutnya kita bisa lebih meningkatkan kompetensi kita lagi dan mencapai tujuan-tujuan yang sudah kita prioritaskan. Aaamiin…


“Ketika sebuah perjuangan menghasilkan satu komitmen, ketika sebuah proses menghasilkan satu tujuan, ingat kawan! Hasil tidak akan mengkhianati sebuah proses!”
― 
Arief Subagja

No comments:

Post a Comment