Bismillahi…
“Merdeka itu independen, ada atau tidak ada
guru pasti kita belajar.”
Alhamdulillah… kembali jumpa dalam kelas
telur-telur bunda cekatan setelah kita semua libur selama satu minggu.
Mengawali tahun 2020 ini materi bunda cekatan sudah masuk pada minggu ketiga.
Alhamdulillah…
Masih teringat jelas apa yang saya tulis di jurnal
minggu kedua (telur merah) terkait menguatkan keterampilan dengan cara mengelompokkannya
dalam empat skala. Kemudian saat ini saya sudah memfokuskannya pada skala
prioritas yaitu aktivitas penting dan mendesak.
“Prioritas: aktivitas penting dan mendesak.”
Menentukan prioritas yang membuat saya bahagia, Alhamdulillah
rasanya tugas bunda cekatan ini seperti saya mentracing perjalanan selama 2019
di mana saya berproses mencari ilmu tersebut guna menguatkan keterampilan yang
ingin saya kuasai. Lima keterampilan tersebut adalah:
1. Keterampilan Ibadah Shalat yang sesuai tuntunan
nabi
2. Keterampilan
membaca Quran yang sesuai
3.
Keterampilan dalam berperan menjadi istri dan juga ibu.
4. Keterampilan
mengajar dan menulis
5.
Keterampilan memotivasi
Dari kelima keterampilan tersebut sudah saya jelaskan cukup rinci dalam
jurnal pekan kedua, ilmu apa saya yang saya perlukan. Saya memang membuat
cakupan yang general sekali, karena saya sempat menganalisa melalui tugas pada
pekan pertama jika dalam proses belajar di bunda cekatan ini, kita semua akan
diajak untuk fokus pada cabang ilmu yang hanya kita butuhkan saja dengan label
prioritas, kita sukai dan dengan cara yang “gue banget” finalnya mungkin akan
lebih spesifik lagi.
Sehingga saya tak terburu menspesifikkan di awal karena Allahu Akbar!
Ilmu Allah yang Maha Sempurna begitu luas sekali, rasanya tak ada kemampuan
memiliki semuanya kecuali hanya Allah yang memampukan, karena satu keterampilan
saja bisa membutuhkan lebih dari lima cabang ilmu yang saling mendukung. MasyaAllah..
Oke! Lalu
jika sudah menemukan apa yang menjadi prioritas kita, pada tugas pekan ketiga,
kita semua diajak untuk menemukan cara belajar yang sesuai dari ilmu-ilmu yang
kita perlukan untuk menguatkan keterampilan. Sebagai pembelajar mandiri,
tentunya kita sangat membutuhkan cara belajar yang tepat, agar ilmu yang kita
pelajari, asik untuk kita kunyah dengan cara yang “gue banget” sehingga kita
bisa cepat memahami dan mudah dalam mengamalkannya.
“Pembelajar Mandiri:
Tidak bergantung pada orang lain, mencari ilmu
sampai tuntas.”
Ø Apa saja yang diperlukan oleh pembelajar mandiri?
1. Komitmen pada tujuan
Apa
yang menjadi tujuan kita fokuskan, komitmen terhadapnya sehingga yang terjadi
kita ini tidak asal belajar ini dan itu banyak sekali namun nothing goals. Tentunya ini akan
sia-sia.
2. Mandiri pada cara
Sebagai
pembelajar mandiri kita tidak bergantung pada caranya si A ataupun si B, kita
berhak menentukan cara belajar seperti apa yang kita suka dan kita pilih
sebagai kemandirian cara belajar.
3. Melakukan refleksi diri
Setelah
kita mendapatkan ilmu yang kita cari, maka kita lakukan refleksi. Mungkin semacam
evaluasi atas cara belajar kita.
- Apakah sudah efektif atau belum?
- Apakah ada perubahan diri menjadi lebih
baik lagi?
- Adakah cara baru yang bisa kita gunakan
untuk belajar?
“Jangan
terbelenggu dengan satu guru, satu ilmu, satu cara, jadilah adaptif.”
Ø Menetapkan Tujuan Belajar!
Terkait tujuan belajar utama muaranya adalah ridho Allah, menjadi istri dan ibu yang baik, mendidik anak dengan baik, dakwah melalui literasi, dll adalah misi untuk menuju ke tujuan belajar utama.
Untuk sumbernya saya membagi menjadi dua sumber:
1. Sumber Primer: Al Quran dan Hadist
2. Sumber Sekunder bahkan tersier bisa saya dapatkan dari manapun.
"Semua tempat adalah sekolahan, setiap yang ada adalah guru."
Saya akan fokus pada ilmu yang saya butuhkan atau menjadi prioritas untuk saya pelajari. Cara belajar saya didukung dengan pola berpikir yang keduanya sinergi sehingga memudahkan saya dalam proses memahami ilmu dengan cepat dan mengantarkan saya pada ketaatan pada Allah.
Demikian jurnal dalam tugas pekan
ketiga kali ini, semoga pada tahap selanjutnya kita bisa lebih meningkatkan
kompetensi kita lagi dan mencapai tujuan-tujuan yang sudah kita prioritaskan.
Aaamiin…
“Ketika sebuah
perjuangan menghasilkan satu komitmen, ketika sebuah proses menghasilkan satu
tujuan, ingat kawan! Hasil tidak akan mengkhianati sebuah proses!”
―
―
No comments:
Post a Comment