February 7, 2019

Day 01- High Five


Rasanya ingin melakukan High Five dengan Howard Gardner.
Siapa sih Howard Gardner itu? 
Jika kita searching mengenai Matematika Logis makan tak sedikit muncul tokoh pendidikan dan psikologi terkenal yang mencetuskan teori tentang kecerdasan majemuk atau multiple intelligences. Ya bukan lain adalah Howard Gardner atau Antony Wilker.

Lalu apa korelasinya?
Baca terus tulisan saya hingga selesai ya... :)

Memasuki Tantangan Game Level #6 rasanya begitu penuh syukur. Artinya sudah memasuki setengah tahun saya berperan sebagai pelaksana materi kelas Bunda Sayang. Semua adalah peran serta Allah dalam memampukan saya untuk terus konsisten hingga tangga ke enam ini bersama Ibu-ibu hebat lainnya di luar sana. Semoga Allah selalu mampukan saya. Doakan ya!

Pada tangga keenam ini, saya memasuki materi game level #6 yaitu Menstimulasi Matematika Logis pada Anak. Mungkin banyak yang bertanya.
Lalu apa sih Matematika Logis itu? 
Apa pula pentingnya?

Baiklah... Saya akan coba menjelaskan dengan semudah mungkin dan sebisa saya. Haha..
Mungkin saja anak kita sangat bersemangat ketika melakukan permainan yang berhubungan dengan angka, urutan dan perbandingan tetapi sangat mudah bosan saat belajar? Atau bisa jadi anak kita akan sangat bersemangat saat melakukan pembelajaran sambil bermain?
Nah...Hal tersebut sangat memungkinkan terjadi pada anak-anak dan ada opsi lain dalam mempelajari Matematika. Inilah yang sering disebut dengan Matematika Logis. Karena anak yang demikian bersemangat dalam permainan yang berhubungan dengan math namun kurang mampu memahami melalui proses belajar maka bisa jadi anak tersebut memiliki kecerdasan logis matematika yang tinggi, ia akan lebih senang melakukan pembelajaran sambil bermain.
Gardener sendiri membagi kecerdasan anak dalam 8 aspek kecerdasan, antara lain:
  1. Linguistik, 
  2. Logika matematik, 
  3. Visual dan spasial, 
  4. Musik, 
  5. Interpersonal, 
  6. Intrapersonal, 
  7. Kinestetik, 
  8. Naturalis.    
Salah satunya, kecerdasan logis matematik ini adalah seseorang memiliki kemampuan dalam memecahkan masalah. Ia mampu memikirkan dan menyusun solusi jalan keluar dengan urutan yang logis masuk akal. Mulai dari menghitung, mengukur, dan menyelesaikan hal-hal yang bersifat matematis. Daaannn... kecerdasan logika matematika lah yang sering dipandang dan dihargai lebih tinggi dari jenis-jenis kecerdasan lainnya. 



Mengingat pentingnya Matematika dalam kehidupan sehari-hari, saya dulu di nasihati Papa saya. beliau menuturkan, "Matematika sangat lekat dengan kehidupan kita, bahkan tiap aspek kehidupan selalu terkait dengan Matematika. Contoh saja bentuk meja, bentuk cermin, bentuk ubin, pintu, jendela, semua memiliki ukuran, jika tidak ada Matematika bagaimana seorang tukang dapat mengukur kayu agar pas saat menjadi pintu." 
Dan banyak lagi contoh lain yang Papa sebutkan sebagai motivasi saya kala itu agar bersemangat dalam belajar Matematika. 
Terlepas dari bagaimana proses saya mengenal  Math yang begitu panjang ceritanya. Saya ingin sedini mungkin menstimulus Mahira dalam kemampuan Matematika Logisnya. Melalui banyak hal yang seru yang mengantarkan ia pada cara berpikir yang logis, sistematis, kreatif, analitis, kritis sehingga kelak akan memberi manfaat untuk kemudahan hidupnya untuk menemui solusi dalam menghadapi berbagai masalah. InsyaAllah. 
Menstimulasi Matematika Logis pada anak 
Pada Day 01 saya memilih membuat DIY sederhana hasil dari ide Mahira sendiri. Awalnya ia ingin mewarnai, namun tiba-tiba ia ingin mengecap jarinya di buku. Langsung saja saya menampung idenya tersebut sebagai sebuah stimulus pengenalan matematika logis yang tidak jauh dari dirinya. Bahkan menggunakan anggota tubuhnya yaitu: Jari
Jari-jari ini alat bantu berhitung yang tidak bisa dipandang remeh, tentu Allah sudah mendesign sebaik  mungkin beserta kegunaannya yang luar biasa. Bahkan tak jarang hingga sekarang orang dewasa menggunakannya untuk membantu berhitung.
Berawal dari jari tersebut, saya melakukan high five dengan Mahira dan Ayahnya, kemudian bernyanyi:
Daddy finger, daddy finger, where are you?
Here I am, here i am. How do you do?
Mommy finger, mommy finger, where are you?
Here I am, here i am. How do you do?
Kamipun menyanyikannya hingga selesai. Kemudian High Five lagi dan kembali membuat kerangka jemarinya dalam drawing book. Mahira sangat bersemangat. 
Ibu bertugas mewarnai, Ayah menggunting, Mahira membantu Ibu menempel potongan finger ke dinding. Dengan cekatan Mahira mengambil pensil warnanya dan mencocokkan warna sesuai gambar finger yang ada di dinding. MasyaAllah Tabarakallah..
Dengan mudah ia mencocokkan warna dna kemudian menghitung jumlah jari Ayah dan Ibu serta jarinya dan juga jari pada gambar. Mahira terus belajar menyebutkan angka, kini ia sudah bisa memasuki angka tujuh belas. MasyaAllah Tabarakallah..
Sesekali saya menyanyi mengenalkan warna. Mahira dengan semangat menyebutkan warna-warna yang disebutkan saya dalam nyanyian. Ia begitu happy sekali. Alhamdulillah.



#harike1
#Tantangan10hari
#Level6
#BundaSayangIip
#ILoveMath
#MathAroundUs
#Thinklogic

No comments:

Post a Comment