May 2, 2019

Day 08- What Do You Need? (Mengenalkan Kebutuhan pada anak)



#HARDIKNAS
#Day 08

Ing Ngarso Sung Tuladha. Ing Madya Mangun Karsa. Tut Wuri Handayani 
(Di depan menjadi teladan, di tengah membangun semangat, di belakang memberikan dorongan)


Tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional, mengawali  report tantangan game ke 8 kelas Bunsay yang bertepatan dengan Hardiknas, saya teringat kutipan populer di atas yang memiliki makna luar biasa bagi saya. Sebagai home educator Mahira saya punya peran yang sangat penting bagi pendidikannya, utamanya adalah sebagai tauladan, membangun semangat dan memberikan dorongan. Persis seperti kutipan milik Ki Hajar Dewantara tersebut. 

Dari kutipan tersebut saya memaknai lebih dalam lagi, hingga saya berpikir apakah esensi dari peringatan Hari Pendidikan Nasional tersebut? Saya tidak ingin mengkritisi bagaimana sistem pendidikan yang sudah berlangsung, walaupun sempat menjadi kelinci percobaan kurikulum KBK. Namun pada era sekarang setiap orangtua memegang kewajiban dalam proses pendidikan paling dasar di dalam rumah. Bahkan seorang Ibu sudah menjadi madrasah pertama bagi anaknya sejak dalam kandungan. 

Sebelum Mahira mendapat pendidikan dari luar, saya pribadi berfokus pada kualitas value yang saya sampaikan kepada Mahira.  Saya yakin di era sekarang, setiap orangtua sudah sangat cerdas menentukan value apa yang cocok dan apa yang akan disampaikan ke anaknya. Menjadikan rumah yang ramah sebagai sekolah bagi anak. Para orangtua dalam keluarga berfungsi membentuk individu yang memiliki karakter dan sifat yang ideal agar mereka siap hidup dalam masyarakat.

Saat berbicara pendidikan tidak bisa hanya sekedar menyalurkan ilmu pengetahuan tetapi juga pembentukan kepribadian dan juga karakter. Dan tanggung jawab utama ini dilakukan oleh orangtua di dalam rumah, seiring dengan tanggung jawab yang sinergi dilakukan oleh masyarakat dan juga pemerintah. Di rumah, setiap orangtua mendidik anaknya dengan value yang baik, masyarakatnya menjadikan lingkungan kondusif untuk anak menerima pendidikan lebih lanjut dan pemerintah memfasilitasi pendidikan tersebut hingga ketiganya begitu sinergi. Jika ketiganya memang bisa bersinergi dengan baik, insyaallah Indonesia memiliki generasi-generasi luar biasa. 


Setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah. Pendidikan tak berhenti di bangunan sekolah saja, tapi juga di rumah, di jalan, dan di mana-mana.



Dengan semangat Hari Pendidikan Nasional, saya ingin berusaha memberikan pendidikan yang terbaik untuk Mahira dan menjadikan rumah ramah sebagai tempat Mahira bersekolah untuk saat ini.
Semangat itu saya aplikasikan salah satunya melalui materi dari kelas Bunsay, memasuki hari kedelapan Mahira saya kenalkan kepada "Kebutuhan". Terlepas dari teori kebutuhan primer, sekunder dan tersier serta pembagiannya menurut sifat, waktu ataupun subjek saya mengenalkannya dengan sangat sederhana. Melalui sebuah cara yang saya pikirkan dengan baik, agar mudah di pahami Mahira.

What do you need?

Tujuan: 
-Mengenalkan kebutuhan kepada anak melalui lembar kerja sederhana
-Setiap barang memiliki harga
-Belajar Nominal

Kegiatan:
Saya membuat lembar kerja sederhana dengan menggunakan bahan-bahan bekas yang ada di dalam rumah. Diantaranya karton bekas oleh-oleh dan  kertas warna bekas. Bahan lain yang digunakan adalah saya mencari apa saja yang Mahira butuhkan sebagai prioritas terdekat kemudian saya print dan saya tempel pada karton dengan ukuran yang sesuai. Setelah itu saya pasang pada kertas warna bekas sebagai lembar kerja. Di bawahnya saya  letakkan kisaran harga kebutuhan tersebut dan berbincang santai dengan Mahira agar ia memahami maksud saya.

Saya juga menunjukan katalog dari barang-barang yang menjadi kebutuhan rumah tangga. Ada pengelompokan barang di sana yang sudah rapi dan memudahkan kita mengenalkannya pada anak. Hanya saja kebetulan yang Mahira butuhkan tidak ada di sana. Sehingga saya harus print gambar dari internet.

Selepas perbincangan mengenai kebutuhan, iapun mengikuti saya untuk meletakkan uang sesuai kisaran harga yang saya sudah letakkan dibawah gambar kebutuhan. 
Kamipun kembali belajar nominal sebagai pengayaan general. 

"Ini kebutuhan Mahira yang nanti akan di beli."
"Mahira bisa sebutkan?"

Iapun menyebutkannya dengan jelas dan memahami, jika kebutuhan adalah barang yang katanya harus di beli dulu dan nanti di bayar pakai uang.

Baiklah, masyaallah...

Respon Mahira:
Ia dapat menyelesaikan setengah dari yang saya contohkan, untuk ukuran usianya itu sudah luar biasa. Masyaallah. Ia begitu happy sekali sekalipun tidak terlalu fokus karena tergoda nasi goreng yang di makan Ibunya. Haha... 
Alhamdulillah saya tetap bersyukur, proses belajar masih berlangsung dengan baik.




#KuliahBunsayIIP
#Tantang10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial


No comments:

Post a Comment