August 9, 2019

Day 02- Pendidikan Fitrah Seksualitas Sejak Dini


#Day02
Tema: Pendidikan Fitrah Seksualitas Sejak Dini
Presentator: Tim 2

Pembahasan tema pertama sangat seru sekali, hingga saya bersemangat membuat catatan kecil untuk pribadi. Memahami perbedaan gender itu sangat perlu, karena sejauh ini kita masih banyak yang salah kaprah mengenai gender dan jenis kelamin. Lalu setelah kita tahu, maka sebaiknya kita mulai mengenalkan pendidikan fitrah seksualitas sejak dini.


Membahas tentang seksualitas, banyak yang beranggapan bahwa ini seperti mengenalkan anak pada arti hubungan seksualitas antara perempuan dan laki-laki. Padahal seksualitas dalam ini berarti kondisi seksualitas seseorang. Misalnya seorang perempuan, seksualitasnya merupakan seorang yang lembut, penyayang, berpakaian feminim, menjadi seorang istri dan ibu setelah menikah dan memiliki anak, dan sebagainya yang berhubungan dengan perempuan.

Terkait dalam hal ini, ternyata seorang psikolog terkemuka yang konsen kepada pendidikan anak, Bunda Elly Risman, mengajarkan bahwa setiap anak memiliki firtrah seksualitasnya. Yakni di mana seorang anak menerima figur dan membentuk seksualitasnya berdasarkan fitrah kebutuhannya untuk dididik oleh kedua orang tua, ayah dan ibunya.

Pendidikan fitrah seksualitas berbeda dengan pendidikan seks. Pendidikan fitrah seksualitas dimulai sejak bayi lahir. Fitrah seksualitas adalah tentang bagaimana seseorang berfikir, merasa dan bersikap sesuai fitrahnya sebagai lelaki sejati atau sebagai perempuan sejati. Menumbuhkan Fitrah ini banyak tergantung pada kehadiran dan kedekatan pada Ayah dan Ibu. 

Jadi dalam mendidik fitrah seksualitas, figur ayah ibu senantiasa harus hadir sejak lahir sampai Aqil Baligh. Sedangkan dalam proses pendidikan berbasis fitrah, mendidik fitrah seksualitas ini memerlukan kedekatan yang berbeda beda untuk tiap tahap. 

0-2 Tahun: Anak didekatkan dengan Ibu
3-6 Tahun: Anak didekarkan dengan Ayah dan Ibu

Dengan harapan membuat anak secara imaji mampu membedakan sosok lelaki dan perempuan, sehingga mereka secara alamiah paham menempatkan dirinya sesuai seksualitasnya, baik cara bicara, cara berpakaian maupun cara merasa, berfikir dan bertindak sebagai lelaki atau sebagai perempuan dengan jelas. Ego sentris mereka harus bertemu dengan identitas fitrah seksualitasnya, sehingga anak di usia 3 tahun dengan jelas mengatakan "saya perempuan" atau "saya lelaki".

7-9 Tahun: Anak Laki-laki didekatkan dengan Ayah dan Anak Perempuan didekatkan dengan Ibu.

10-14 Tahun: Anak Laki-laki didekatkan dengan
Ibu dan Anak Perempuan didekatkan dengan Ayah. 


Inti pendidikan fitrah seksualitas sejak dini :

0-15 th

- Kasih sayang seimbang
- Mengedukasi dan mengenalkan
- Membiasakan dan menguatkan prinsip gender dan seksualitas
- Menyempurnakan jika masih diperlukan

Pada usia > 15 th

Ayah & ibu hanya sebagai pendamping dan penasihat karena anak sudah menjadi manusia dewasa sesungguhnya.

Sehingga diharapkan sebelum menginjak usia 15 tahun, aqil baligh anak sudah terbentuk dengan baik dan tumbuh secara bersamaan melalui peran serta orang tua dalam memberikan pendidikan fitrah seksualitas sejak dini.



#Day02
#Fitrahseksualitasanak
#Tantangan10hari
#KuliahBunsayIIP
#Level11

No comments:

Post a Comment