August 26, 2019

Day 14- Pentingnya Self Defense bagi Anak




Kita sering mendengar istilah Self Defense Mechanism? Lalu sebenarnya Apa itu Self Defense Mechanism? Yaitu mekanisme pertahanan diri. Cara manusia melakukan pertahanan diri, melindungi diri itu ada bermacam-macam, seperti: 


1. Displacement: mengalihkan ke target lain atau ke arah lain.


2.Projection: memproyeksikan ke orang lain.


3. Introjection: memproyeksikan ke dalam.


4.Reaction formation: melakukan hal yang sebaliknya dari yang dirasakan.

5. Regression: mundur pada tahapan sebelumnya.

Tingal bagaimana kita memilih dengan cara bagaimana melalkukan pertahanan diri, saat terhimpit oleh keadaan yang membahayakan seperti kejahatan yang akan dilakukan  oleh orang lain. Maraknya kasus kekerasan terhadap anak yang dilakukan oleh teman sebaya maupun orang yang lebih tua, tentu membuat orang tua harus lebih ketat dalam memberikan pengawasan. Namun orang tua tidak selamanya bisa selalu bersama anak, ada saatnya bagi mereka harus menyelesaikan masalahnya sendiri ketika menghadapi beberapa kesulitan. 

Tindak kejahatan yang berkembang saat ini tidak hanya melibatkan orang dewasa. Kejahatan terhadap anak juga bisa dilakukan oleh teman sebaya di dalam maupun luar sekolah. Maka sangat perlu sekali anak dibekali dengan kemampuan self defense atau pertahanan diri. Pertahanan diri ini bukan selalu berkaitan dengan kontak fisik, namun lebih kepada memberikan pemahaman agar anak bisa berinteraksi dengan sehat. Anak bukan diajarkan untuk membalas dengan tindakan yang sama atau reaction formation, namun kita bisa mengajarkan berbagai jenis  tindakan pertahanan diri sesuai dengan keadaan yang anak terima tentunya dengan reaksi yang sesuai atau tepat.

Daniel dalam artikel medcom.id mengatakan sekolah bela diri yang ia buat memang pada awalnya ditujukan bagi orang dewasa. Namun keprihatinannya terhadap kekerasan yang terjadi pada anak mendorongnya untuk memberikan ilmu pertahanan diri kepada anak-anak.

"Dalam self defense ada namanya tindakan preventif, masuk dalam kategori awareness. Jadi sebelum ancaman itu datang kita menghindar. Tendang dan pukul menjadi opsi terakhir ketika kekerasan sudah sangat fatal," kata Daniel.
 
Daniel menambahkan, belajar self defense bukan hanya latihan fisik untuk menendang dan memukul. Pertahanan diri juga diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada anak untuk meningkatkan kewaspadaan dan berinteraksi secara sehat. Bela diri juga, kata dia, jyga meningkatkan kemampuan anak bergerak secara motorik, stamina, dan kemampuan mengontrol emosi.
 
"Jangan takut anak-anak belajar self defense. Karena kami mengedepankan keselamatan, bukan tendang dan pukul. Tapi bagaimana anak merespon dengan baik ancaman di lingkungan mereka," ungkap Daniel. Mengingat begitu banyak kasus yang pernah terjadi, maka penting sekali mengajarkan anak self defense sebagai bekal saat orangtua tidak bisa selalu bersamanya. Anak-anak akan mendapat banyak keuntungan dari belajar self defense, bukan hanya tendang pukul saja tapi manfaat lain untuk motorik, stamina dan kemampuan mengontrol emosi.



Daftar Pustaka
Feist & Feist (2009). Theories of Personality. New York: McGraw Hill.
Medcom.id dalam rubrik Rona, Keluarga. Pentingnya mengajarkan Self defense bagi anak.

#Day14
#FitrahSeksualitasAnak
#Tantangan10hari

#KuliahBunsayIIP
#Level11

No comments:

Post a Comment