November 8, 2018

Day07- Tema: Membeli sandal jepit di pasar





Alhamdulillah, hari ini sudah memasuki hari ke tujuh tantangan game level 3. Ada Family Project seru yang Mama ajukan ke saya saat kami berdiskusi mengenai FamPro kelas Bunda Sayang. FamPro tersebut adalah membeli barang di pasar. Ini merupakan hal seru yang bisa dijadikan proses belajar meningkatkan kecerdasan anak.

Hari ini Mahira membeli sandal jepit di pasar, bukan tanpa alasan mengapa kami memilih pasar. Pertama barangnya murah, cocok sekali untuk proses belajar. Artinya Family Project kali ini bisa di copying siapa saja karena tidak menggunakan budget yang tinggi. Saya juga fokus pada tujuan FamPro bukan pada sandal yang Mahira beli.

“Uti, itu apa?” tanya Mahira ke Utinya.
“itu sandal, Mahira coba pilih mau sandal yang mana?” Tawar Utinya.
Ia pun seolah berpikir sandal mana yang harus dibeli, sambil membolak-balik jejeran sandal yang dibungkus kemasan plastik tersebut. Masyaallah…

Persiapan:
- Sudah ada sounding terlebih dahulu sebelumnya
- Anak dalam kondisi sehat dan happy
- Tentukan apa yang akan di beli 

Tujuan:
1.       Memberikan pemahaman bagaimana kita mendapat suatu barang (Ada proses transaksi jual beli, kita membayarkan senilai harga barang yang kita beli)
2.       Interaksi Sosial, Mahira dengan suaranya yang agak serak melakukan komunikasi dua arah kepada sang penjual. Sang Penjual pun kerap dibuatnya tertawa dengan jawaban-jawaban yang menggemaskan. Masyaallah..
3.       Mengucapkan terimakasih
4.       Berani mengambil keputusan
5.       Membuat kesepakatan
6.       Belajar mengendalikan emosi
7.       Berlatih menggunakan sandal jepit
8.       Mengenal warna
9.       Find problem solve

Tugas:
Eyang Uti: Membantu memilihkan sandal
Ibu: Mengarahkan Mahira mencapai tujuan FamPro dan Dokumentasi
Mahira: Fun memilih sandal yang akan ia beli

Saat Family Project berlangsung:
Saat kami sudah tiba di pasar, Mahira menyadari jika memang kami akan membeli sandal Jepit. Mahira ingin saya latih menggunakan sandal jepit. Kami memilih toko di sepanjang bagian pasar tradisonal khusus para pedagang sandal dan sepatu. Mahira say halo kepada penjual dan mengutarakan keinginannya untuk membeli sandal.

“Ante, Hiya au beli sandal.”

Mahirapun memilih sandal dibantu Utinya, ada beberapa kejadian tidak terduga. Diantara sekian banyak pilihan, Mahira nampak mempertimbangkan satu-satu bungkusan plastic berisi sandal.

“Ini badus. Hiya mau coba?” (Ini bagus, Mahira boleh coba?)

Dan iapun mencobanya namun saat mencoba ia bilang; “Satit Ibuk! No!” (Sakit buk, tidak mau)

Beberapakali ia mencoba aneka sandal dengan gambar ala kartun-kartun yang ia tidak ketahui, akhirnya saya hanya mengenalkan warna padanya.  Kemudian penjual menawarkan sandal dengan gambar doraemon.

“Buk, au emon.” (Buk! Mau doraemon)



Mahira kesulitan dalam mencobanya, karena ini pertama kali ia menggunakan sandal jepit. Saya sengaja tidak membantunya karena ia tidak berkenan dan ini akan melatih problem solvenya. Interaksi terus berlanjut dan saya biarkan ia mengambil keputusan. Ia pun mengembalikan beberapa sandal pilihan Uti ke dalam tempatnya semula.

“Hiya, ini aja.” (Mahira mau sandal ini saja.”

Dengan penawaran beberapa kali, akhirnya ia memutuskan untuk memilih sandal jepit yang hits dikalangan balita di desa. Harganya terbilang sangat murah. Sayapun mengatakan, jika Mahira mau maka harus bayar dulu.

“Itu uaan, di dompet Ibuk!” Ucapnya ke penjual sambil menunjuk dompet saya.

Seketika kami semua tertawa. Masyaallah…

Saya memberikan uangnya dan Mahira melakukan transaksi pembelian yang memang sudah tidak asing untuknya. Ia pun begitu senang dan melewati kegiatan Family Project tanpa tantrum.



#KelasBundaSayang
#Gameleveltiga
#MyFamilyMyTeam
#FamilyProject


No comments:

Post a Comment