Alhamdulillah, hari ini sudah
memasuki hari ke tujuh tantangan game level 3. Ada Family Project seru yang
Mama ajukan ke saya saat kami berdiskusi mengenai FamPro kelas Bunda Sayang.
FamPro tersebut adalah membeli barang di pasar. Ini merupakan hal seru yang
bisa dijadikan proses belajar meningkatkan kecerdasan anak.
Hari ini Mahira membeli sandal
jepit di pasar, bukan tanpa alasan mengapa kami memilih pasar. Pertama
barangnya murah, cocok sekali untuk proses belajar. Artinya Family Project kali
ini bisa di copying siapa saja karena tidak menggunakan budget yang tinggi.
Saya juga fokus pada tujuan FamPro bukan pada sandal yang Mahira beli.
“Uti, itu apa?” tanya Mahira ke
Utinya.
“itu sandal, Mahira coba pilih
mau sandal yang mana?” Tawar Utinya.
Ia pun seolah berpikir sandal
mana yang harus dibeli, sambil membolak-balik jejeran sandal yang dibungkus
kemasan plastik tersebut. Masyaallah…
Persiapan:
- Sudah ada sounding terlebih dahulu sebelumnya
- Anak dalam kondisi sehat dan happy
- Tentukan apa yang akan di beli
Persiapan:
- Sudah ada sounding terlebih dahulu sebelumnya
- Anak dalam kondisi sehat dan happy
- Tentukan apa yang akan di beli
Tujuan:
1.
Memberikan pemahaman bagaimana kita mendapat
suatu barang (Ada proses transaksi jual beli, kita membayarkan senilai harga
barang yang kita beli)
2.
Interaksi Sosial, Mahira dengan suaranya yang
agak serak melakukan komunikasi dua arah kepada sang penjual. Sang Penjual pun
kerap dibuatnya tertawa dengan jawaban-jawaban yang menggemaskan. Masyaallah..
3.
Mengucapkan terimakasih
4.
Berani mengambil keputusan
5.
Membuat kesepakatan
6.
Belajar mengendalikan emosi
7.
Berlatih menggunakan sandal jepit
8.
Mengenal warna
9.
Find problem solve
Tugas:
Eyang Uti: Membantu memilihkan
sandal
Ibu: Mengarahkan Mahira mencapai
tujuan FamPro dan Dokumentasi
Mahira: Fun memilih sandal yang
akan ia beli
Saat Family Project berlangsung:
Saat kami sudah tiba di pasar,
Mahira menyadari jika memang kami akan membeli sandal Jepit. Mahira ingin saya
latih menggunakan sandal jepit. Kami memilih toko di sepanjang bagian pasar
tradisonal khusus para pedagang sandal dan sepatu. Mahira say halo kepada
penjual dan mengutarakan keinginannya untuk membeli sandal.
“Ante, Hiya au beli sandal.”
Mahirapun memilih sandal dibantu
Utinya, ada beberapa kejadian tidak terduga. Diantara sekian banyak pilihan,
Mahira nampak mempertimbangkan satu-satu bungkusan plastic berisi sandal.
“Ini badus. Hiya mau coba?” (Ini
bagus, Mahira boleh coba?)
Dan iapun mencobanya namun saat
mencoba ia bilang; “Satit Ibuk! No!” (Sakit buk, tidak mau)
Beberapakali ia mencoba aneka
sandal dengan gambar ala kartun-kartun yang ia tidak ketahui, akhirnya saya
hanya mengenalkan warna padanya. Kemudian penjual menawarkan sandal dengan
gambar doraemon.
Mahira kesulitan dalam mencobanya,
karena ini pertama kali ia menggunakan sandal jepit. Saya sengaja tidak
membantunya karena ia tidak berkenan dan ini akan melatih problem solvenya.
Interaksi terus berlanjut dan saya biarkan ia mengambil keputusan. Ia pun
mengembalikan beberapa sandal pilihan Uti ke dalam tempatnya semula.
“Hiya, ini aja.” (Mahira mau
sandal ini saja.”
Dengan penawaran beberapa kali,
akhirnya ia memutuskan untuk memilih sandal jepit yang hits dikalangan balita di
desa. Harganya terbilang sangat murah. Sayapun mengatakan, jika Mahira mau maka
harus bayar dulu.
“Itu uaan, di dompet Ibuk!”
Ucapnya ke penjual sambil menunjuk dompet saya.
Seketika kami semua tertawa.
Masyaallah…
Saya memberikan uangnya dan
Mahira melakukan transaksi pembelian yang memang sudah tidak asing untuknya. Ia
pun begitu senang dan melewati kegiatan Family Project tanpa tantrum.
#KelasBundaSayang
#Gameleveltiga
#MyFamilyMyTeam
#FamilyProject
No comments:
Post a Comment