November 29, 2018

Day 01- Pengamatan gaya belajar Mahira





Alhamdulillah.. Tidak terasa sudah memasuki #TantanganGameLevel4, Insyaallah 16 hari kedepan saya akan mengikuti Game Level materi memahami gaya belajar anak.


  • Apa sih pentingnya memahami gaya belajar anak?
  • Apa saja gaya belajar tersebut?


Sebelum kita jawab pertanyaan di atas, kita pahami terlebih dahulu empat hal yang menjadi tujuan anak belajar.

1. Meningkatkan rasa ingin tahu (Intellectual Curiosity)
2. Meningkatkan daya imaji dan kreativitas anak (Creative Imagination)
3. Mengasah seni atau cara anak agar sellau bergairah untuk menemukan sesuatu 
    (Art of discovery and invention)
4. Meningkatkan akhlak mulia anak (Noble Attitude)

Apa sih pentingnya memahami gaya belajar anak? Setelah kita memahami tujuan anak belajar, maka penting bagi kita untuk mengetahui gaya belajar anak. Gregorius Tjai Ven Lie Humanize Psychology Consultant percaya betul bahwa memahami gaya belajar masing-masing peserta ajar akan memudahkan proses belajar itu sendiri. 

"Kalau setiap tenaga pengajar memahami ini dan mau mengimplementasikannya, proses belajar mengajar tentu akan lebih efektif" (Rius)

Apa saja gaya belajar tersebut? Gaya belajar tersebut ada tiga yaitu, Visual, Auditorial dan Kinestetik. Orang Visual akan lebih mudah menangkap pelajaran dengan gambar, grafik, simbol atau hal-hal lain yang mengandalkan visualisasi. Orang yang memiliki gaya belajar dominan auditorial, membutuhkan diskusi untuk mempermudah memahami sesuatu. Sementara orang dengan gaya belajar kinestetik, harus melakukan suatu ekperimen untuk menstimulus pemahamannya. 

Contoh: Ketika belajar memasak, 
Orang Visual akan mengikuti resep yang telah dituliskan.
Orang Auditorial akan lebih senang untuk menelpon seseorang dan menanyakan resepnya.
sedangkan Orang Kinestetik akan langsung berekperimen mencoba resep yang ada.  

Masing-masing orang memiliki gaya belajar yang berbeda, bahkan kombinasi VAK yang berbeda pula. Ada yang satu atau dua gaya yang dominan ada pula yang porsi ketiganya sama besar. 

Gaya belajar Ibu Mahira memiliki porsi ketiganya sama besar, dengan urutan visual kemudian auditori dan kinestetik. 
Gaya belajar Ayah Mahira visual kinestetik. 


Kini menjadi PR besar bagi kami untuk mengetahui gaya belajar Mahira. Kami berdua akan  melakukan pengamatan gaya belajar Mahira melalui narasi dan juga dokumentasi yang sudah terlaksana pada Family Project game level 3. Namun tidak memungkiri kami akan membuat Project lagi, setelah pengamatan kami sudah menemui kesimpulan atau menemukan gaya belajar Mahira.

Day 01-Tema: Akmala's Salon

Pada hari itu Mahira mengamati dengan baik semua peralatan yang kami sediakan, ada sisir, karet rambut warna, hair lotion dan juga uang mainan. Mahira dengan cekatan langsung mengambil sisir dan menyisir rambut Ibu. Namun saat saya memberi instruksi verbal kepadanya untuk duduk, memberikan sisir dan membuka botol hair lotion serta menjadi pelanggan ia pun dengan segera duduk di depan saya. Merelakan rambutnya saya sisir dengan karet rambut yang ia pilih sendiri. Belajar warna dengan cepat ia menirukan warna yang karet rambut yang saya sebutkan. Sesekali Mahira bertanya,

"Ini apa Ibuk?"

"Ini tuk apa?"

Ia selalu menanyakan terlebih dahulu, walaupun terkadang langsung terjun dengan ekperimennya. Ia begitu semangat saat saya bilang untuk membayar, dengan cekatan ia tahu jika uang mainan tersebut adalah alat pembayaran. Kami sering visualisasikan kegiatan membayar saat berbelanja sehingga ia tak asing dengan kegiatan membayar. Dari sini kami melihat ada modalitas gaya belajar Mahira pada porsi ketiganya yang sama besar, saya belum melihat ada kecnderungan pada salah satu gaya belajar.





#harike1
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIP  


1 comment: