January 16, 2019

DAY07-Membaca adalah kebutuhan

"A house without books is like a room without windows." -Horace Mann

Kebutuhan adalah sesuatu yang harus dipenuhi supaya kehidupan manusia tersebut dapat dijalankan. Terlepas dari kebutuhan primer manusia, saya menganggap bahwa membaca adalah kebutuhan hidup manusia.  Disamping membaca adalah perintah Allah, kegiatan belajar juga kewajiban yang harus kita jalankan hingga tutup usia. Kegiatan belajar tersebut berlangsung setiap hari tentunya tidak lepas dari aktivitas membaca. Sehingga membaca begitu erat kaitannya dengan kehidupan. Hanya saja tidak semua orang menjadikannya sebagai kebutuhan.

Jauh sebelum materi ini saya terima di kelas, saya sudah melaksanakan Fampro kami di bidang literasi ini salah satunya kegiatan membaca sebagai kebutuhan. Agar hal tersebut berlangsung dengan baik dalam keluarga kami, tentu saya sebagai pelaksana pendidikan memiliki peran yang tak bisa lepas dari role model si kecil. Bagi saya mengenalkan sedini mungkin adalah cara terbaik dari pada kelak saya harus bersusah payah menyuruhnya membaca dan salah satu cara adalah menjadi tauladan.

Alhamdulillah, sejak introduction self concept Mahira terlihat cukup konsisten menghias interior tendanya dengan buku. Ia selalu membawa dua buku menjelang tidur. Hari ini, ia tidur siang, setelah makan siang ia bertanya,

"Buku Hiya mana?" 

"Buku apa nak?"

"Cilukba."

Ia sedang mencari buku Cilukba yang ternyata tidak ditemukan di raknya. 

"Coba dicari dulu. Di bawah bantal mungkin? ayooo angkat bantalnya. Cek!" Perintah saya.

Iapun mencari dan ternyata ada di sana. "Ini dia buku naaa." Ucapnya sumringah seperti menemukan bongkahan emas. Hahaha..

Saya begitu bersyukur dan ingin sekali bisa share momen tersebut dengan sang Ayah. Namun karena Ayah bekerja dan saya tidak sempat memvideonya. Maka terkadang saya hanya menyampaikan cerita dengan bahasa seperti yang dilakukan Mahira. Ia tau jika saya sedang menceritakan kepada Ayahnya dan terkadang ia mengulanginya. "Buku Hiya di bawah Ayah." begitu biasanya. Artinya iya memberi  pembenaran terhadap cerita yang saya sampaikan ke Ayahnya. 

Dengan pujian yang tepat anak akan merasa dihargai, kemudian ia happy. Saat itulah saya masuk memberinya advice untuk meletakkan kembali buku pada tempatnya. Mahirapun mengangguk dan saya repeat hingga ia mengatakan "Iya".

DAY07-Membaca adalah kebutuhan

Dalam tenda, ia menyusun dua buku yang dijejer dekat tempat ia tidur. Saya memang sengaja biarkan ia memilih bukunya sendiri. Bahkan terkadang saya belum menagih "Mahira baca buku apa hari ini?" Ia sudah mengambilnya terlebih dahulu. Masyaallah.
Semoga kelak ia dapat menjadikan kegiatan membaca hal-hal yang baik sebagai kebutuhan dalam hidupnya. Aaamiin.

Buku: Cilukba!
Penulis: Devi Raissa
Ilustrator: Guntur G
Penerbit: PT. Lubang Kelinci Indonesia

Ayah membacakan buku dan kami mempraktikkannya sama persis seperti yang ada di buku. Mahira sangat suka bagian hide and seek, ia bersembunyi di dalam tenda bersama Ibu dan saat Ayah menemukannya. Cilukbaaaaaaa!!! Ia begitu senang hingga terpingkal dan ingin Ayah mengulangnya hingga beberapa kali.

Keunggulan buku ini: harus dibaca bersama Ayah dan Ibu, ukuran yang kecil pas di tangan Mahira, disertai halaman yang bisa dibuka-tutup, board book anti sobek, mengenalkan lawan kata seperti buka tutup, atas bawah, depan belakang. Mahira belum bisa dengan kata di belakang dan ia begitu semangat mengulang kata tersebut walaupun masih salah.

Bagian akhir buku ini menampilkan gambar anak yang dikiss pipinya oleh Ayah dan Ibunya, kamipun melakukan hal yang sama. Seketika Mahira membalas satu persatu Ayahnya dan saya dan berkata: "Hiya sayang Ibu Ayah." Ucapnya dengan begitu bahagia.
Masyaallah...

“Aura Cinta Seorang Ibu Dapat Menghadirkan Kedamaian. Aura Cinta Seorang Ayah Akan Memberimu Kekuatan”



#Day07
#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingtoChangeIMustChangeFirst



No comments:

Post a Comment