April 5, 2019

Day 09- Mahira Sinoman



















Sinoman menurut KBBI adalah sekelompok pemuda yang membantu orang yang sedang mempunyai hajat sebagai pelayan tamu (terutama di pedesaan). 

Mungkin menjadi hal umum jika pernikahan di kota itu tanpa ada sinoman, karena urusan apapun terkait pelayanan bahkan makanan akan di serahkan oleh Wedding Oraganizer ataupun jasa catering. Beberapa kebiasaan pernikahan modern ini sudah banyak juga di adopsi oleh orang-orang daerah, sehingga tak jarang MUA berbakat juga muncul dari daerah. 

Namun pernikahan saudara kami kemarin adalah pernikahan yang semua preparenya dilakukan sendiri terutama dalam mengurus makanan untuk tamu, saudara kami memasak di dapur miliknya. Proses memasaknya itu biasanya di bantu para tetangga, saudara yang pandai di pekerjaan masing-masing. Tak jarang di pedesaan masih banyak orang yang ringan tangan membantu pekerjaan saudaranya yang punya hajat. 

Seperti membungkus jajan kering, mencuci gelas piring, menyajikan minuman, membungkus berkat, membuat aneka kue basah dll. Sinoman ini biasanya dilakukan oleh semua usia, begitulah jika di desa kami. Namun KBBI menjelaskan bakhwa hanya sekelompok pemuda saja. Mungkin beberapa tempat lain ada yang demikian. Tapi saat acara di saudara kami kemarin kebanyakan orang-orang yang sudah tua. Mereka menahan kantuknya untuk bekerja membantu saudara dalam segala hal persiapan pernikahan.

Mahira saya ajak bersama membungkus lemper bersama mbah-mbahnya yang cukup banyak. Saat ia tampak jenuh terutama karena suasana yang hiruk pikuk dan banyak  nyamuk, saya mengajaknya keluar. Iapun mulai happy lagi, bertemu sebayanya, melihat mbahnya mengatur posisi peletakan meja prasmanan dan dengan pedenya ia bertingkah layaknya penjual. 

"Ibu.. beli baso." Ucapnya di dekat stand makanan untuk prasmanan besok.

Saya baru menyadari bahwa diamnya Mahira ternyata ia begitu memperhatikan dengan baik apa yang di ucapkan saudara bahwa stand ini nantinya untuk bakso dan grombyang. Dalam batinpun aku terkaget dan bertanya padanya, 

"Kata siapa ini untuk jualan bakso?"

"Iyaaa... basooooo Ibu." Ucapnya tegas.

"Oke,,,oke itu besok untuk tempat bakso."

"Baksonya mana Ibu?" tanyannya lagi

"Baksonya besok ya nak, besok basonya akan di layani di sini."

Percakapan kamipun mengundang banyak pasang mata saudara, karena Mahira berkali kali merengek minta segera bakso di sajikan. Beberapa orang membantu saya untuk menjelaskan kepada Mahira dan ia baru percaya jika baksonya disediakan besok. Masyaallah..

Mahirapun membantu hal lain, saya ajak ia mengechek toples jajan. Sambil ia makan kacang dengan sedapnya. Kemudian dia menuju pelaminan. Ia begitu aktif sekali saat kamera saya terarah olehnya, sehingga saya memintanya duduk. Iapun duduk dengan senyum manisnya, ia bilang jika senyum adalah sodatoh (Sodaqoh).

Mahira lihat, ada bunga yang lepas. Dengan kerelaan hatinya iapun mau membantu saya memasang bunganya lagi dan merapihkannyaa. Semoga Mahira paham hal lain yang merupakan bagian dari sodaqoh yaitu saling membantu dalam sabar dan ikhlas. 




#Day09
#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga

No comments:

Post a Comment