DAY06
-TantanganGameLevel1
*Komunikasi dengan
Pasangan*
Hari
ini rencana kami akan ke Tanjung Priok untuk ke berjumpa Eyang Mahira. Mengisi
liburan dengan quality time bersama
keluarga. Namun ternyata Papa saya sudah sampai di daerah Kalisari tepat pukul
8.00 di saat beberapa bagian rumah belum dibereskan.
Akhirnya
dengan melakukan Komprod, saya meminta suami saya membantu beberapa pekerjaan
rumah. Saya tulis list yang akan dilakukan dan menyampaikannya dengan kaidah 2C
(Dapat dilihat dalam postingan sebelumnya). Alhamdulillah pekerjaan rumah kami
bagi dua dan itu lebih cepat selesai. Kami membereskan ruangan bersama.
*Komunikasi dengan Anak*
Saat
Papa disini kami berbincang ditemani dua gelas teh panas yang begitu nikmat
disandingkan dengan kue pancong. Mahira bangun setelah beberapa waktu kami
menikmati teh. Awalnya Mahira tidak mau salim dan ia tantrum. Namun setelah
melakukan pengalihan perhatian, ia pun mau salim dan bermain dengan Eyang
Kakung.
Materi
komunikasi produktif ini seperti menjadi pelengkap saya yang sebelumnya
menerima materi komunikasi produktif dari Papa melalui semua gaya
komunikasinya. Bahkan kegiatan kami selalu kami share hampir setiap hari. Sekalipun
saya berjauhan, saya merasa begitu dekat dengan orangtua saya.
Setelah
beberapa waktu bersama, Mahira sudah waktunya untuk mandi. Namun ia kembali
tantrum dengan tidak mau mandi. Adegan drama tidak mau mandi begitu membuat
saya malu jika terdengar tetangga. Haha..
Akhirnya
dengan Kaidah komunikasi produktif, saya mengganti perintah dengan pilihan.
“Mahira
no mandi? Atau Mandi dan nanti lihat Rusa?” ucap saya dengan intonasi yang
cukup tegas agar Mahira bisa memperhatikan dengan baik.
“
Usa buk! usa.. “ Iapun berhenti menangis dan mau untuk mandi.
Kami
memang berencana mengisi waktu libur dengan quality time. Pergi ke Taman Rusa
dekat rumah yang kebetulan dekat juga dnegan tempat makan. Kamipun memutuskan
untuk pergi karena Papa penasaran dengan Rusa hasil dari saya share foto Mahira
hari Minggu lalu.
Kami
menuju kesana dengan kendaraan pribadi. Kemudian kami langsung memberi makan
Rusa dengan wortel yang kami bawa. Mahira begitu senang, namun ia masih belum
berani memberi makan sendiri seperti waktu lalu.
Kali
ini saya coba upayakan dengan melakukan komunikasi produktif dengan kaidah Ganti kata “Tidak bisa” menjadi kata “Bisa”
serta kaidah satunya yaitu jelas dalam memberikan pujian.
“Rusanya
lapar, mau makan ini dek” seraya saya memberi contoh.
“No
buk! Hiya atut!” sambil sedikit merengek dan memegang dada ekspresi takut.
“Mahira
bisa kasih makan Rusa yang lapar, ibu bantu ya? Pasti bisa kalau bersama-sama”
sayapun menggendong Mahira namun Mahira tetap takut dan tidak mau.
Saya
memberikan arahan kepada Papa agar Papa dengan sabar memberi arahan ke Mahira
dan mencontohkan. Dalam membersamai Mahira,
memang harus sabar, mengingat setiap anak juga memiliki keberanian yang
berbeda-beda disetiap waktu. Terkadang berani, terkadang tidak dan terkadang
harus dicontohkan terlebih dahulu. Atas contoh dan arahan Eyang kung, akhirnya
Mahirapun berani memberi makan Rusa. Alhamdulillah.. Mahira be brave ya!
“Anak
baik itu sayang dengan hewan, mau memberi makan Rusa yang lapar” Ucap saya
sambil mengacungkan jempol ke arahnya.
![]() |
Saat Eyang Kung memberikan contoh kepada Mahira. Mahirapun dengan seksama memperhatikan dan mungkin berusaha menekan rasa takutnya hingga ia meminta makanan Rusanya kepada saya. |
#hari6
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional
#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
#
Day09
No comments:
Post a Comment