DAY13 -TantanganGameLevel1
*Komunikasi dengan Anak*
Hari
ini Suami sibuk dengan data lahan baku sawah (LBS), namun tetap dengan
kesepakatan awal jika ia akan meluangkan waktu untuk makan siang di rumah. Waktunya
tidak banyak, ia harus bergegas dan kembali lagi ke kantor karena pukul 13.30
ada rapat. Mahira yang masih nyaman atas keberadaan Ayahnya pun menjadi
merengek dan tidak mau di tinggal.
“Ayah…Ayah..Ayah…”
ia terus memanggil Ayahnya.
Saya
mencoba mengalihkan perhatian dia dengan mengajaknya bermain. Menuangkan beras
dari baskom ke botol menggunakan sendok yang biasanya bisa kita peroleh jika
membeli susu bubuk kemasan.
Mahira
tampak kesal, saat Ayahnya kembali ke kantor. Ia pun menghamburkan beras
tersebut ke lantai. Ceritanya ngambek. Menjadi lahan potensial lagi bagi Ibunya
ini untuk mencoba Komunikasi Produktif dengan sang anak. Agar ia dapat mengendalikan
emosinya dan membantu saya menata beras yang tercecer di lantai.
“Waaaaaah…..
ada semut ya? Ini bisa banyak semut nih. Harus di sapu ini dek.” Ucap saya pada
Mahira.
Ia
pun beranjak dan mencari sapu di sudut dapur. Namun ternyata ia tidak
menemukannya. Kami akhirnya bermain pencarian sapu yang ternyata di temukan di
ruang tamu.
“Yeeeeey…
ketemu sapunya!” Aku begitu sorak sorai.
“Yeeeeyyyy”
Seru Mahira.
Mahira
tidak ingin melepas sapunya dan ia ingin menyapu lantai yang berceceran beras
itu sendiri. Tentu saya memberi kepercayaan untuknya, sekalipun saya tahu itu
pekerjaan yang mudah dan lebih cepat jika saya yang melakukannya.
“Aaaah…
Aaaa… Hiya iyi bu, iyi bu.” Ucapnya sambil mempertahankan sapu.
(Mahira
sendiri bu, sendiri bu)
Selang
beberapa menit, lantai yang tentunya masih kotor itu saya biarkan seolah sudah
berhasil ia sapu bersih.
“Terimakasih
Mahira, sudah mau bantu ibu” Ucap saya dengan tulus.
“Syama-syama”
Jawab Mahira dengan S yang begitu jelas dan senyum yang sangat manis.
Menanamkan kepercayaan kepada
anak, bahwa mereka adalah anak baik yang cerdas dan mandiri. Maka secara
naluriah mereka akan menjaga dan mempertahankan apa yang kita percayakan kepada
mereka. Ketika kita memberikan prasangka yang baik padanya, secara naluriah
pula tingkat kepercayaan itu meningkat bukan? sehingga menjadikan munculnya
energi untuk terus berbuat baik dan membuat kita dan orang-orang yang
disayanginya merasa bangga padanya. MasyaAllah…
#hari13
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional
Mantab caranya..
ReplyDeleteAlhamdulillah dapat masukan lagi tentang pengasuhan anak. Yaaaay. Makasih bundaaaa
ReplyDeletePengalaman bgt mba... trm ksh ilmunya...
ReplyDeletePengalaman bgt mba... trm ksh ilmunya...
ReplyDeleteBagus ceritanya
ReplyDelete