"Salah satu bentuk hormat yang paling tulus adalah benar-benar mendengarkan orang lain.”
__ Bryant H. Me Gill
Seperti menjadi Alenia Baru bagi
saya, menulis dalam sebuah blog. Kiranya bisa diambil hikmah bagi pembaca dan
tempat ini menjadi ruang yang saya sebut sebagai Dapur Kata Ibu Mahira (tempat
saya belajar meramu aksara).
Setelah The Best Plan dari Allah
dapat saya lalui kini telah menjadi keputusan saya dalam memenggal status Ayah
LDR untuk Mahira. Tanggal 9 Agustus menjadi hari bersejarah bagi kami, melewati
rangkaian jalan panjang yang saat kita melintasinya, kita harus membayar. Tak
apa membayar, tidak ada harga setara dengan kebahagiaan saat kita bersama. Tinggal
dalam atap yang sama.
Dalam perjalanan ada sedih yang
saya hempaskan begitu keras, mengedepankan logika untuk dapat melangkah dengan
pasti. Sekalipun masih terasa berat jika semua detailnya teringat.
Hari cukup terik, matahari mulai
meninggi dan bergerak ke arah Barat. Saya menurunkan sun visor mobil untuk menghalau sinar yang perlahan mengganggu
pandang. Suami saya masih menyetir mobil dengan serius seraya menikmati
pemandangan tol Palimanan yang begitu sepi kala itu. Mahira anak saya tidur
dalam pangkuan, mungkin saya ini adalah car
seat ternyaman dan termahal yang Mahira miliki.
Teringat jika hari itu adalah
deadline untuk mengumpulkan sinopsis kelas lanjutan cernak di Pejuang Literasi.
Tangan saya perlahan merogoh tas yang saya letakkan dibagian kursi belakang. Suami
saya melirik sebentar sambil tersenyum, saya juga tahu ,di tengah fokusnya ia
juga memperhatikan saya.
“ Pasti nyari HP” tebaknya.
“Sayang..aku diizinkan bikin
outline ya? Karena ada DL hari ini.” Pinta saya padanya dengan penuh harap.
Kami memang mengadakan perjanjian,
saat kita bersama sebisa mungkin jangan ada yang mengoperasikan HP. Apalagi
saat perjalanan. Seperti perjanjian Linggar jati yang begitu menguntungkan
pihak Belanda. Terkadang saya sering ingkar. Jadi sudah tahu ya siapakah pihak
Belanda tersebut? Haha...
“Kamu sudah nggak sedih lagi
sayang?” Suami saya mencoba membuka percakapan, mumpung jalan begitu senggang.
Tingkat fokus dan akomodasi mata tidak sedang ekstra.
“Nggaklah.. aku kan ada DL” jawab
saya mengingatkan kembali terkait izin tadi.
“Kamu bisa mengerjakan di mobil? Nanti
ajalah kalau sampai rumah.” Tawarnya meragukan kemampuan saya.
Tanpa pikir panjang saya tidak
menjawab lagi percakapan tersebut dan membuat suami saya melirik kembali saya
dengan wajah tanpa senyum.
“10 menit ya? Aku mau ditemani”
Celetuknya lagi
Seketika itu saya merasa bahwa saya
lah yang membutuhkan fokus dan akomodasi mata sangat ekstra dari pada suami
saya yang sedang nyetir.
10
menit berlalu...
Setelah saya selesai membuat outline
dan menyetorkannya kepada PJ. Saya kembali diingatkan oleh Suami untuk
meletakkan Hpnya kembali dan fokus menikmati jalan panjang menuju Ibu Kota. Wajahnya
sumringah, ngguyu-nguyu terus. Saya juga
senang dengan pemandangan di samping saya (baca; melihat suami saya
senyum-senyum). Mungkin beginilah seharusnya perjanjian berlangsung. Kedua belah
pihak sama-sama bahagia.
Saat LDR saya biasa terbebas
menggunakan HP kapanpun, namun dalam alenia baru ini saya belajar menghormati
pasangan, menghidupkan quality time
dan menjalankan perjanjian. Sekalipun tidak mudah, saya merasa berhasil memanfaatkan
10 menit tersebut untuk profesionalitas saya saat itu. Walaupun saya harus
resend outline yang lebih baik lagi di esok harinya, namun setidaknya saya
sudah berusaha menyelesaikan tugas sesuai DL.
Alenia baru membuat saya juga
belajar memahami orang lain dan mendengarkan, sekalipun itu hal sepele menurut
saya namun bisa jadi itu hal besar yang sedang diinginkan pasangan. Dalam batin
saya sempat terkekeh sambil berkata: Nyetir
aja minta ditemenin.
“Sayang, terimakasih ya sudah
nemenin nyetir tanpa main HP. Waktu itu aku ngantuk banget. Jadi aku butuh kamu
untuk mengingatkanku. Makanya aku suruh kamu jangan pakai HP dulu karena bisa
saja menjadi bahaya.” Celetuknya saat kami sedang menikmati Soto Boyolali Pak
Widodo ditemani gerimis yang menyambut kedatangan kami di Kalisari.
#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
#Day 02
#My New Alenia
Semangat menjalani babak baru mama Mahira. 😍✊
ReplyDeleteTerimakasih Bunda Kiya, doakan selalu yaa.. Salam Ogel-ogel. Hihi...
DeleteWahh ini seperti diary namun bentuknya cerpen :D
ReplyDeleteHaloo Sanik, kemasan baru. #antimainstream
Delete