September 24, 2018

Perkenalkan Mahira, ini namanya Rumah!





#Ibu Mahira berkisah mengenai: Rumah
#Hari 1

Mahira hari ini Ibu akan berkisah mengenai Rumah. Rumah yang dalam bahasa Jawa adalah Omah atau Griya, dalam bahasa Arab adalah Bayt, dalam bahasa Inggris adalah House.

“Inilah rumah ….” Ucap saya mengarahkan tangan pada semua bagian ruangan, dengan maksud menyeluruh.

“Nah..kalau ini adalah gambar rumah.” Tunjuk saya pada layar Laptop yang menampilkan banyak gambar rumah.

Rumah ini memiliki banyak bagian Mahira, ada pondasi, dinding, pintu, jendela, atap yang semua bagiannya memiliki fungsi masing-masing.

Pondasi sebagai penopang bangunan yang memiliki peran sangat penting atas berdirinya rumah, dinding merupakan pembatas antara ruang satu dengan ruang lainnya, pintu sebagai akses keluar masuk kita menuju rumah dan ruangan lain, jendela sebagai sirkulasi udara dan atap adalah pelindung kita dari hujan dan panas.

“Sekarang kita lihat yuk! Masing-masing bagian rumah.” Seraya saya menunjukkan gambar dan juga memperlihatkan ke Mahira bentuk aslinya. Mahira ikuti ya, saat Ibu sebut bagian-bagian rumahnya.

“Dindit!” Mahira menyebutkan Dinding

“Entu!” Mahira menyebutkan Pintu

“Atap!” Mahira menyebutkan Atap

Di dalam rumah terdapat berbagai ruang. Lihat nak!  ada ruang tamu, ruang keluarga, ruang tidur, kamar mandi, dan dapur. Teras depan atau belakang, gudang rumah dan garasi juga bagian dari rumah. Tiap rumah itu berbeda designnya, berbeda juga bagian ruangannya. Sesuai selera pemilik rumah.

Untuk membangun sebuah rumah banyak orang yang terlibat nak, banyak juga keilmuan yang saling bersinergi. Masyaallah. Ada Arsitek membantu membuat perencanaan gambar kerja yang akan digunakan sebagai pedoman pemilik, kontraktor dan tukang saat membangun. Gambar-gambar yang diberikan arsitek meliputi desain denah rumah, tampak depan, samping, belakang dengan detail, rencana atap, rencana fondasi, rencana kusen, rencana saluran air, rencana saluran listrik dan sebagainya.

Ada juga kontraktor yang membantu menerjemahkan gambar yang dibuat arsitek tersebut kepada pekerja di lapangan, yaitu para tukang. Ibu pernah jadi mandor loh Mahira, saat membuat Toilet untuk keluarga bulan lalu sebelum kita pindahan. Kata Eyang ini bisa dipakai untuk Mahira proses Toilet Training nanti. Masyaallah.

Nah tugas Mandor sebagai kepala tukang yang membawahi sejumlah tukang untuk membangun rumah dan tukang sebagai pekerja atau yang pekerjaannya adalah membangun rumah atau bangunan. 

Kelak Mahira dewasa bisa banyak tahu bagaimana detail pekerjaan mereka yang dengan segala kompetensinya dalam membangun sebuah rumah yang bagus untuk sang pemilik. Mereka semua profesi jasa yang pahalanya luar biasa. Masyaallah.

Dalam kisah ini, Ibu berpesan untuk Mahira, mengenai rumah atau tempat tinggal tidak menjamin kebahagiaan suatu keluarga. Bukan yang rumahnya bagus yang bahagia, bukan yang rumahnya besar yang bahagia. Tapi kebahagiaan itu ada di dalam diri kita dii peroleh dari rasa syukur yang bagus dan besar. Jadi bagaimanapun rumahnya yang lebih penting adalah bagaimana penghuninya.

Bersyukurlah selalu dengan bagus dan besar ya nak..

Mahira anak Ibu, kelak saat kau tumbuh dewasa ada sudut rumah yang menjadi favorit kita untuk berkisah. Kelak saat kau tumbuh dewasa semua ruang menjadi repertoar memori yang indah. Ada hari di mana kita akan selalu menikmati hujan bersama dan berdoa dengan hati yang bahagia.

Perkenalkan Mahira, ini namanya Rumah!

“Umah!” Ucap Mahira dengan mata yang berbinar.

#Day01
#BundaBerkisah
#Pejuang Literasi
#onedayonepost
#ODOP_6


2 comments: