#Ibu Mahira
berkisah mengenai: Hujan
#Hari 2
Mahira! Lihatlah! Apa yang Ibu dapat dari Ayah. Video
mengenai proses turunnya hujan. Masyaallah..
“Ujan buk! Ujan buk! Itu Ujan!” Mahira dengan senang
menunjuk layar gawai saya kemudian berlari ke arah jendela depan.
“No Ujan bu! Itu ujan, ini no ujan.” Dia coba
mengechek keluar jika ternyata di luar sedang tidak hujan.
Beberapa kali hujan turun mengguyur Kalisari, kami
selalu menikmatinya bersama. Biasanya kami berdua singgah di antara latai ruang
depan dan teras. Duduk memandang hujan di celah tirai bamboo yang warnanya
mulai memudar.
“Mahira, ayo berdoa.” Ucap saya mengajak Mahira
berdoa.
Dengan cepat Mahira mengangkat tangannya, turut berdoa
dengan khusyuk.
“Allahumma
shoyyiban naafi’aa”
(Ya
Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat)
“Aminnn.” Mahira mengakhiri doa ketika saya
sudah selesai mengatakan naafi’aa.
Kemudian saya menyampaikan hadits dari Sahl bin Sa’d, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu
’alaihi wa sallam bersabda,
“Dua do’a
yang tidak akan ditolak: [1] do’a ketika adzan dan [2] do’a ketika ketika turunnya hujan.” (HR. Al Hakim dan Al Baihaqi. Syaikh Al Albani
mengatakan bahwa hadits ini hasan. Lihat Shohihul
Jaami’ no. 3078).
Mahira, lanjut lagi yuk
berdoanya. Ia begitu takzim merespon instruksi dari saya sesekali kerling
matanya mengarah ke mulu saya yang sedang berdoa begitu panjangnya. Mahira
mengangakat tangannya hingga saya selesai mengucap Amin. Saat selesai Mahira
tersenyum dan kembali meneriakkan ujan
buk! Ujan!.
Sesaat ingatan saya
kembali pada video yang suami saya kirim, saya ingin berkisah mengenai
bagaimana hujan turun ke bumi. Mahira, saat Mr. Sun menyinari bumi dengan
sinarnya yang begitu panas.
“Nanas.” Mahira mengatakan
panas.
Iya.. Panas saying bukan
nanas. Nah.. energi dari Mr. Sun ini menyebabkan proses alam yang namanya penguapan
atau evaporasi. Evaporasi itu proses perubahan molekul di dalam keadaan cair,
contohnya air dengan spontan
menjadi gas menjadi uap. Evaporasi berlangsung di lautan, sungai,
danau dan sumber air lainnya bahkan dari tubuh kita, hewan dan juga tumbuhan.
Dari Proses itu maka dihasilkan uap-uap air. Karena masa jenis uap lebih
ringan dari masa jenis udara disekitarnya maka uap-uap air itu akan naik pada
ketinggian tertentu dan terjadilah proses kondensasi.
“Sasi buk!” Mahira mencoba menirukan saat saya mengatakan kondensasi.
Kondensasi itu pengembunan, yaitu pemadatan uap menjadi butiran embun. Kemudian
butiran-butiran embun tersebut semakin banyak berkumpul memadat dan menjadi
awan-awan kecil.
“Coba Mahira bilang Awaaaan.” Tutur saya mencontohkan.
“Awan” Mahira mengikuti dan masih menyimak saat saya berkisah.
Kemudian awan-awan kecil ini bergerak oleh angin kearah udara yang
tekanannya lebih rendah. Semakin banyak awan-awan kecil yang berkumpul maka ia
berubah warna menjadi semakin kelabu. Semakin berat karena awan jenuh dan
terjadilah hujan.
“Ujan Ibuk! Ujan!” Mahira kembali berteriak hujan.
Iya sayang, Perkenalkan Mahira... Ini proses terjadinya hujan!
Saat hujan Mahira jangan lupa berdoa ya? Doakan selalu Ayah dan Ibu
dalam segala waktu terutama waktu-waktu yang di ijabah. Sekarang Mahira nyanyi
yuk sama Ibu.
Allah makes the rain fall…
From clouds up in the sky…
“No buk! Ujan!” Mahira ingin sekali melihat hujan lagi.
“Rain itu hujan.” Jelas saya.
“Tuh di atas! Mung.” Dia bilang itu di atas ada Moon.
Saat saya mendongak, mengintip langit dari jendela. Nampak bulan yang
begitu indah, di hiasi bintang malam langit Kalisari pada malam hari yang
begitu cerah. Masyaallah.
#Day02
#BundaBerkisah
#PejuangLiterasi
#onedayoneposting
#ODOP_6
Keren, Bun
ReplyDeleteTerimakasih sudah membaca :)
Delete