September 12, 2018

UCAPAN TERIMAKASIH





DAY07 -TantanganGameLevel1
*Komunikasi dengan Anak*

Dalam keluarga saya, sudah tidak  menjadi asing untuk mengucapkan kata Terimakasih, sekalipun sekedar menerima bantuan kecil. Mungkin dalam sehari, sering sekali baik saya, mama atau adik saya sekedar saling berterimakasih.

Terimakasih merupakan ungkapan sederhana yang mengandung makna yang amat mendalam terlebih dalam sebuah komunikasi. Sehingga hal tersebut juga saya adopsi ke keluarga kecil kami. Mahira sedini mungkin saya ajarkan mengucapkan kata itu, semua hal sekecil apapun bantuan, think yang diterimanya harus dibalas dengan terimakasih. Suami saya sendiri juga mengadopsi kata tersebut dalam kesehariannya. Entah dalam sehari, berapakali ia mengucapkan terimakasih kepada saya.

Hari ini Mahira begitu banyak memanggil Ayah, hingga Ayah begitu berat sekali meninggalkan Mahira ke kantor. Ayah selalu sedia menemani Mahira bermain, dari bermain sepeda, mengambilkan minum, mengenakan khimar dan banyak sekali kegiatan yang membuat Mahira menerima bantuan Ayahnya.

“Mahira..peluk Ayah dan bilang terimakasih ya..” Ucap saya siang tadi saat Ayah sudah membantu Mahira mengambilkan air minum dari botol.

Saat Mahira sudah melakukannya, Ayahpun ingin Mahira memeluk Ibu dan bilang terimakasih. Mahira hari ini sudah dibantu Ibu banyak hal dari Mandi, Ibu masakin Mahira, menyisir rambut. Begitu jelas Suami saya saat kami sudah selesai makan siang.

Alhamdulillah Mahira sudah terbiasa dengan itu, walaupun kami harus sering mengingatkan dengan mengatakan baik-baik keinginan kami untuk Mahira berterimakasih.



Teringat dahulu kala ia belum bisa mengucap terimakasih, kami membantunya dengan bahasa isyarat yaitu membungkukkan badannya ke depan seperti orang Jepang. Hehe… Mahira dalam sehari bisa membungkukkan badannya hingga beberapa kali, itu artinya ia berterimakasih. MasyaAllah…

Hari ini kami melakukan komunikasi produktif dengan memberikan informasi yang jelas dan juga keinginan kami kepada Mahira dan Mahira dapat melakukannya. Alhamdulillah.

*Komunikasi dengan Pasangan*
Hari ini suami sayapun mengatakan terimakasih dengan begitu spesial. Ia selalu bilang terimakasih saat tiba di rumah dan saya membukakan pintu, melihat saya memasak (misal belum selesai) iapun berterimakasih dan seperti menjadi wajib baginya setelah selesai makan siang ia selalu bilang

“Sayang, terimakasih ya sudah masakkan kami makanan yang enak” padahal menu yang saya masak itu selalu sederhana saja, namun kekuatan terimakasih suami membuat saya begitu merasa sangat dihargai.


Ada dua kaidah yang saya gunakan dihari ini, yaitu Kaidah 7-38-55 dan Intensity of Eye Contact. Bagi saya keduanya begitu sangat terkait. Lalu apa sih kaidah tersebut?
Kaidah 7-38-55, Albert Mehrabian menyampaikan bahwa pada komunikasi yang terkait dengan perasaan dan sikap (feeling and attitude) aspek verbal (katakata) itu hanya 7% memberikan dampak pada hasil komunikasi. Komponen yang lebih besar mempengaruhi hasil komunikasi adalah intonasi suara (38%) dan bahasa tubuh (55%).

Intensity of Eye Contact. Pepatah mengatakan mata adalah jendela hati. Pada saat berkomunikasi tataplah mata pasangan dengan lembut, itu akan memberikan kesan bahwa Anda terbuka, jujur, tak ada yang ditutupi. Disisi lain, dengan menatap matanya Anda juga dapat mengetahui apakah pasangan jujur, mengatakan apa adanya dan tak menutupi sesuatu apapun.
(Sumber: Ebook Materi Komunikasi Produktif kelas Bunda Sayang Batch #4)

Suami saya sering mengucapkan terimakasih karena mungkin tertular dengan hebatnya dari sikap saya yang selalu mengatakan terimakasih. Misal saja saat bantuannya berlangsung saya post di IG atau status dan tentunya langsung saya sampaikan. Supaya Suami juga melihat ketulusan saya dalam mengucapkan terimakasih tersebut.

Malam tadi sebelum semuanya terlelap dan saya menyelesaikan tulisan ini. Kami berbincang mengenai banyak hal, dari pekerjaan kantor, kegiatan saya di rumah. Intinya evaluasi sehari ini. Sat pillow talk, saya sampaikan terimakasih disertai kedua kaidah tersebut. Tentunya dengan pemilihan diksi yang tepat.

“Sayang..terimakasih ya sudah berkerja keras seharian ini untuk kami, semoga Allah meridhoi semua upayamu dalam menafkahi kami, kamu semangat selalu ya..” ucap saya dengan intonasi yang lembut sambil memeluknya.

Kemudian suami saya membalas dengan kalimat yang panjang dan membuat saya haru.
“Sayang.. aku juga terimakasih, kamu sudah menjaga Mahira, mengurusnya dengan baik, memasak untuk aku, memilih menu untuk aku, mencuci dan menyetrika bajulku,……” beiau mengucapkan terimakasih untuk semua hal yang saya lakukan dan dengan kaidah diatas saya bisa merasakan ketulusan tersebut.

Saya menyadari betul, materi komunikasi produktif ini diletakkan sebagai materi pertama dalam kelas Bunda Sayang. Karena fungsi dari komunikasi produktif itu sendiri yang berdampak luar biasa. Ia seperti memiliki bagian inti yang kuat dalam suatu hubungan yang baik. Dengan komunikasi yang baik, semua hal didepan akan lebih mudah dilalui karena ini merupakan kunci.

Semua orang tentu sudah mengerti makna ucapan terima kasih, sederhana namun banyak makna. Saya pribadi merasakan kekuatan yang mengikat antara kedua pihak, baik yang memberi maupun yang menerima. Mengucapkan terima kasih dengan hati tulus akan membuat batin kita semakin peka dan berkembang. Kita menjadi pribadi yang selalu menanamkan moral yang baik, ucapan terimakasih juga lekat dengan rasa syukur yang kita miliki terhadap semua hal yang kita terima.

Bagian tak terpisahkan dalam keseharian kita, maka saya ingin menjadikan kebiasaan baik ini sebagai karakter dalam diri kita dengan cara memberikan ucapan terimakasih yang tulus dan disampaikan dengan kaidah komunikasi produktif.

#hari7
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional
#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
#Day10

No comments:

Post a Comment