September 27, 2018

Jangan Marah!




#Ibu Mahira berkisah mengenai: Marah
#Hari 4

Hari ini Ibu ingin berkisah mengenai bermacam-macam emosi manusia. Jika kelak Mahira dengar kata Emosi itu tidak selalu berkaitan dengan marah. Namun bisa juga emosi cinta, benci, takut, malu, dengki, cemburu, gembira, terkejut, sedih.

Saat Ibu penuh dengan emosi cinta, Ibu akan mencintai hal yang membuat Ibu bahagia, aman, dan nyaman. Perasaan cinta ini akan mengikat perasaan manusia dengan orang lain didekatnya seperti keluarga, teman, bahkan negaranya. Ibu ingin Mahira juga memiliki emosi cinta, emosi yang sangat penting dimiliki dalam kehidupan sehari-hari agar hati Ibu selalu terikat dengan cinta kepada Allah, Rasul, Ayah dan juga Mahira.

Saat Ibu diliputi emosi benci, Ibu merasakan emosi berupa kebencian akan merasakan ketidaksukaan kepada hal-hal yang tidak membuat bahagia, mendatangkan kesedihan, atau menyakiti diri. Maka dari itu Ibu tidak ingin hidup Ibu diliputi emosi benci karena itu tidak baik.

Eyang Uti itu berpesan ke Ibu, jika Ibu benci seseorang maka benci saja perilaku buruknya yang merupakan datang dari setan, jangan sampai membenci orangnya. Kelak Ibu akan berpesan sama dengan Mahira.

Ibu juga pernah merasakan emosi marah, ketika sesuatu kehendak  atau harapan Ibu tidak bisa terpenuhi. Saat Ibu kecil, Ibu ingin sekali membeli Jaket warna hijau tosca namun tidak ada size yang cocok dengan Ibu. Kemudian Ibu begitu marah karena apa yang Ibu harapkan tidak ada. Tentunya marah itu tidak baik Mahira, karena dapat membuat kita kehabisan energi dengan berteriak-teriak, hatinya juga tidak tenang dan  membuat kita merasa tertekan.

“Mayah bu?” Ucap Mahira mengikuti saya

Kita harus pandai mengelola emosi kita, baik cinta, benci, marah semua tidak boleh terlalu berlebihan. Ada kisah rakyat yang kelak ingin Ibu kisahkan ke Mahira jika Mahira sudah bisa membaca. Jika kemarahan yang sangat berbahaya adalah kemarahan orangtua atas ulah anaknya. Ada kisah mengenai Malin Kundang, sosok pemuda yang menjadi saudagar kaya raya namun ia tidak mengakui Ibunya. Kemudian Ibunya marah sekali hingga harus bekata buruk kepada anaknya dan Malin Kundang akhirnya menjadi batu. 

Orang yang dapat menahan marah itu luar biasa nak, karena kita akan diberi Allah surga. Jika salah satu dari kita marah, kita saling ingatkan ya nak

“Jangan marah, maka bagimu syurga” (HR.Thabrani)

#Day04
#BundaBerkisah
#Pejuang Literasi
#onedayonepost
#ODOP_6




No comments:

Post a Comment