DAY04-TantanganGameLevel1
*Komunikasi dengan
pasangan*
Kalisari diguyur
hujan dengan derasnya, saat hujan entah kenapa isnpirasi tumpah dengan mudah.
Saya ceritakan kepada Suami yang saat itu tengah di kantor.
“Sayang.. banyak
yang ingin aku tuliskan. Tapi cuma penuh diotak” chat saya kala itu.
“Tuliskan dulu,
untuk stok ODOP” balasnya membuat saya geli.
Terkait join ke
dalam komunitas ODOP sebelumnya saya sempat dicurigai, komunitas apa sih? Kamu tidak perlu aneh-aneh. Nulis ya nulis saja.
Banyak celetuknya yang membuat saya garuk-garuk kepala yang tidak gatal.
Saat saya diterima
menjadi anggota ODOP batch #6 Suami belum sepenuhnya yakin mengenai komunitas
ODOP. Anggotanya ada laki-lakinya? Kamu
bisa bagi waktu? Kamu bisa nggak nulis setiap hari? Yakin kamu bisa? dan
pertanyaan lain yang saya jawab dengan sabar satu per satu.
Hingga akhirnya
suatu malam, saya mengadakan diskusi serius untuk menjelaskan terkait komunitas
ODOP ini pada suami.
“Sayang.. jadi ada
tiga grup nih. Yang pertama grup besar ODOP yang kedua grup kecil yang di beri
nama Pulau Buru, terus grup ketiga adalah grup khusus share link” jelas saya
begitu antusias seraya memperlihatkan chat-chat yang berhamburan disana.
Saya membiarkan
Suami mengikuti tiap chat yang saya ketik disana, aktivitas yang terbuka dan
tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Tujuan utama saya hanya satu, membangun
habit menulis itu sendiri.
Sejak suami
memahami bagaimana sistem ODOP berlangsung, maka iapun support saya dengan
sungguh-sungguh. Tips semangat NGODOP tersebut muncul karena hasil dari
Komunikasi Produktif antara lain: Ia memberi
label tanggal yang bisa ditempelkan dalam karton yang saya temple di dinding setiap
saya selesai share link, ia juga mengeprintkan daftar setoran tulisan dengan
judul dan detailnya dan bisa saya isi setiap hari. Tak lupa setiap harinya ia mengingatkan saya dengan sekedar bertanya sudah nulis untuk ODOP? Sudah setor link? Terkadang
jika anak saya belum tidur, ia mau menemani Mahira di saat saya sedang menulis.
Bahkan beberapa waktu ini saya dibelikan minum entah itu wedang jahe susu, kopi
kemasan untuk sekedar menemani saya saat mengetik. Alhamdulillah…
Dalam memutuskan
untuk masuk dalam suatu komunitas bahkan terlibat dalam aktivitas didalamnya
saya selalu biasakan untuk KomProd dulu agar semua hal yang suatu saat saya
hadapi, akan dengan mudah dipahami kondisinya oleh Suami.
*Komunikasi dengan
Anak*
Hari
ini Mahira terbangun pukul 02.00, dalam masa menyapih memang malam hari saya
harus siap mental menanggung rasa tidak enak dengan tetangga karena suara
tangis Mahira saat merengek dan merajuk bahkan kadang berteriak.
Saat Mahira tantrum saya berusaha
mengalihkan perhatiannya dengan suara yang ramah dan intonasi yang lebih rendah
dari suaranya. Dengan lembut dan pelan hingga ia mau melakukan aktivitas lain.
Alhamdulillah
Mahira mau menghentikan tangisnya dan begitu bersemangat untuk melakukan banyak
hal. Mulai dari belajar angka, animal, bermain bersama ibu, bercerita dan
membaca buku. Ia pun lupa untuk meminta ASI dan ia mau digantikan dengan minum
air putih.
Sankin
semangatnya, iapun kelaparan dan saya memasakkan nasi goreng telur untuknya. Ia
makan begitu lahapnya hingga adzan subuh sayup-sayup terdengar. Diikuti suara
adzan masjid terdekat yang membangunkan Ayah Mahira. Maka kami bertigapun
bersiap dan bergegas menuju Masjid bersama.
Ada
tenaga, mental dan kesabaran yang ekstra untuk membersamai buah hati yang
tengah masuk masa Weaning With Love. Semua itu tidak mudah untuk dilakukan dan Alhamdulillah
saya bersyukur sekali memiliki support system yang luar biasa yang mendukung
saya baik dalam semua hal termasuk berkomunitas, beraktivitas bahkan fase WWL. Support
System itu adalah My Awesome Husband.
#hari4
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional
#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
No comments:
Post a Comment