September 19, 2018

FURUNKEL




DAY14 -TantanganGameLevel1
*Komunikasi dengan Pasangan*

Furunkel yang muncul di dahi Mahira jumlahnya empat. Alhamdulillah sudah pecah dan sembuh, bekasnya sudah hampir tidak terlihat. Awalnya saya mengobati hanya dengan minyak tawon namun saya lakukan upgrade obat yaitu dengan menggunakan Ichtiyol-Zalf produksi Nufarindo.

Furunkel muncul lagi dibagian lain (masih di seputaran dahi) dan membuat Ayahnya panic. Padahal empat bisul sebelumnya sudah dapat disembuhkan dengan obat yang sama. Paniknya suami membuat saya kadang keder.

“Dimana ini obatnya? Kamu naruh dimana buk Mahira?” Tanya dia dengan paniknya saat saya masih pakai sampo di kamar mandi.

“Di laci lemari. Tempat biasanya aku naruh” Teriak saya dari kamar mandi.

Suami saya masih saja terus bertanya, membuat me time saya dengan shampoo sunsilk menjadi kurang nikmat. Maklum, mandi sungguh-sungguh akan sulit dilakukan oleh perempuan yang berstatus sebagai Ibu dengan seorang bayi tanpa ART.

“Dimana sih?”

“Nggak ada buk!”

“Kamu kalau naruh yang bener”

“Nanti lagi kan bisa nunggu aku selesai” jawab saya masih dari kamar mandi.

“Ya kamu ke sini dong! Di panggil suami juga” Celetuknya masih dalam panik.

Dengan bergegas saya keluar dari kamar mandi dan mengambilkan obat tersebut untuk menutup segala kepanikan Suami.
Padahal obat dengan wadah kuning genjreng tersebut tidak jauh dari jarinya.

Kaidah clear dan clarity ini sulit digunakan saat saya dikamar mandi. Karena komunikasi berlangsung sewaktu-waktu dalam kondisi yang kadang tidak terduga. Jadi tugas memperpanjang nalar agar emosi kecil yang menjadi kaidah utama dalam menghadapi beberapa situasi yang seperti ini.








#hari14
#gamelevel1

#tantangan10hari

#komunikasiproduktif

#kuliahbundasayang

#institutibuprofesional



4 comments: