October 26, 2018

Daftar Belanja keperluan Dapur


#Day05
#Dapur

“Pah.. minyak goreng habis.” Ucap Mamaku saat Papaku membersihkan sink agar nampak selalu baru.

Papa bisa menghabiskan satu botol harpic dengan lima kali oles dengan durasi kurang lebih dua jam pada sink dapur agar nampak seperti baru. Bagiku ini salah satu romantisme yang istimewa. Namun rupanya Mama tidak terlalu suka karena aktivitasnya bertemu sink menjadi terganggu apalagi dengan aroma perpaduan HCL, Oxalid Acid dan NaOH yang bikin pusing itu.

“Apa saja yang habis?” tanya Papaku.

Kemudian biasanya Mama menyuruhku mencatat daftar belanjaan yang entah kenapa bisa panjang padahal hanya mengatakan jika minyak goreng saja yang habis. Aku baru memahami jika Papa adalah orang yang luar biasa dalam memberikan feedback dari kode yang Mama berikan.

Minyak Goreng
Gula ¼ kg (2 bungkus)
Telor 1 Kg
Mie Goreng
Mie Rebus
Kecap
Sauce
Teh
dll

Aku biasanya menuliskan dengan malas jadi tulisanku asal. Namun ketika aku memberikan daftar tersebut ke Papa. Papa mengoreksi penulisanku, tidak hanya penulisan huruf ‘G’ ku yang tidak rapi hingga sulit terbaca. Namun penulisan angka ‘4’ hingga huruf kapital M pun tak luput ia koreksi. Begitulah Papaku, beliau sangat detail.

“Ini nulis asal apa gimana? ‘G’ kok kayak angka enam!” Koreksi Papa terhadapku.

Sejak saat itu aku selalu berhati-hati menulis untuk dibaca Papa, bahkan menuliskan daftar belanjaan untuk dapur aku begitu serius. Poin ini masih menjadi PR untuk aku dalam menulis agar bisa lebih rapi. Beruntung dengan adanya gadget, aku dapat mengetik daftar belanjaan dapur pada notes. Seperti tertolong dari tulisanku yang tidak bisa rapi sampai kapanpun.

Entah kapan terakhir kali aku menulis daftar belanjaan dapur, kadang aku rindu hal itu. Pernah minggu lalu aku mengadakan peruntungan untukku. Kebetulan aaku masih di rumah mereka. Biasanya setiap Papa mau pergi, ia memberi tawaran, mau titip apa? Maka aku membuat daftar belanjaanku di dalam kertas. Tentunya dengan rapi dan hati-hati. Sayangnya, bukan mendapat koreksi lagi namun dengan cepat Papa memfoto daftar belanjaan tersebut dan mengubahnya menjadi bentuk JPEG. 

Kemudian ia membacanya satu-persatu, saat itu sesuai Papa langsung berangkat. Rasanya teknologi sudah membuatnya tidak mempermasalahkan lagi huruf-huruf yang aku tulis. Ada sedikit rasa lega ternyata koreksinya saat dulu kala begitu membekas hingga membuatku tak sadar dapat menulis dengan rapi.



#Wanitadanpena
#10dayschallenge
#RumbelLM
#onedayonepost
#ODOP_6
#odopbatch6 



No comments:

Post a Comment