October 1, 2018

Belajar dari semut




#Ibu Mahira berkisah mengenai: Semut
#Hari 7

Mahira, masih teringat dengan jelas bagaimana dulu Eyang Uti berkisah mengenai Semut. Di mana Ratu semut mengatakan kepada anak buahnya agar masuk sarangnya masing-masing, supaya jangan terlindas oleh Nabi Sulaiman dan tentaranya yang akan melewati tempat itu. MasyaAllah… kisah tersebut terlulis dalam Quran nak. yaitu Surah An-Naml Ayat 18.

“Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut (ratu semut): “Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari"
(surat an-Naml: 18)

Semut merupakan salah satu binatang yang namanya Allah sebutkan dalam Quran. Bahkan salah satu nama surat dari seratus empat belas surat, diberi nama surat semut (an-Naml), yaitu surat ke 27. Begitu agungnya seekor semut, walaupun hanya dalam dua ayat disebutkan Allah, namanya dicatat sebagai nama sebuah surat. MasyaAllah.

Tentunya Allah bukan tanpa sebab mengapa Allah menjadikannya nama sebuah surat, karena dari semut kita juga dapat banyak belajar nak.

Semut itu binatang yang hidup berkelompok, mereka selalu bekerjasama. Mereka jauh dari kesan individualisme. Semut Allah ciptakan dengan kesadaran akan kondisinya yang kecil dan lemah. Namun, kebersamaan dan kerjasama membuatnya menjadi binatang yang tidak bisa dipandang lemah.

Seekor Rusapun, jika diserang semut secara bersama akan mati mengenaskan. Semut, dengan kebersamaannya tersebut bisa membuat onggokan bukit semut yang tinggi. MasyaAllah.. Begitu hebatnya pola kehidupan semut yang suka dengan kebersamaan dan saling membantu. 

Hal itu dapat manusia contoh nak, jika umat Islam bersatu dengan kebersamaan untuk saling berbuat baik. Maka begitu besar dampaknya untuk kemajuan Islam dimasa depan. Kita dapat mengentaskan kemiskinan, membangun banyak tempat belajar dll. Tidak ada itu orang miskin, karena semua saling membantu, tidak ada itu orang tidak ingin berbagi karena semua mengimplementasikan Quran. Berlomba-lomba dalam kebaikan.

Dari semut kita juga belajar hidup damai dengan sesamnya dan tidak pernah berkelahi. Coba kelak Mahira perhatikan. Sekelompok semut yang sedang menarik makanan. Mereka menariknya ke arah yang berlawanan satu sama lain? Sekelompok semut tidak pernah bertengkar dalam memperebutkan sesuatu. 

Bahkan, mereka saling memberitahu jika memperoleh sesuatu. MaysaAllah.. Ketika menarik makanan ke dalam sarang,  mereka menunjukan pola kebersamaan. Jika yang satu menarik, maka yang lain mendorong, begitupun sebaliknya. MasyaAllah…

Semut adalah hewan yang selalu bertegur sapa jika bertemu dengan semut yang lainnya.

Mereka adalah binatang yang tidak kenal lelah, tidak suka bermalasan dan berpangku tangan. Banyak hal yang dapat manusia contoh dari seekor semut nak. MasyaAllah…

"Amut ya bu? Amut!" kata Mahira mengucap semut.

"Atut bu! Atut!" Mahira takut karena ada semut, padahal tidak ada.

dan seketika itu saya mengalihkan Mahira pada benda lain. Mahira kita main balon yuk!

"Ayoook buk!" Ajaknya begitu bersemangat.


#Day07
#BundaBerkisah
#Pejuang Literasi
#onedayonepost
#ODOP_6


No comments:

Post a Comment