#Ibu
Mahira berkisah mengenai: Semut
#Hari
7
Mahira,
masih teringat dengan jelas bagaimana dulu Eyang Uti berkisah mengenai Semut. Di mana Ratu semut mengatakan kepada
anak buahnya agar masuk sarangnya masing-masing, supaya jangan terlindas oleh
Nabi Sulaiman dan tentaranya yang akan melewati tempat itu.
MasyaAllah… kisah tersebut terlulis dalam Quran nak. yaitu Surah An-Naml Ayat
18.
“Hingga apabila mereka
sampai di lembah semut berkatalah seekor semut (ratu semut): “Hai semut-semut,
masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan
tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari"
(surat an-Naml: 18)
Semut merupakan salah satu
binatang yang namanya Allah sebutkan dalam Quran. Bahkan salah satu nama surat
dari seratus empat belas surat, diberi nama surat semut (an-Naml), yaitu surat
ke 27. Begitu agungnya seekor semut, walaupun hanya dalam dua ayat disebutkan
Allah, namanya dicatat sebagai nama sebuah surat. MasyaAllah.
Tentunya
Allah bukan tanpa sebab mengapa Allah menjadikannya nama sebuah surat, karena
dari semut kita juga dapat banyak belajar nak.
Semut itu binatang yang
hidup berkelompok, mereka selalu bekerjasama. Mereka jauh dari kesan individualisme.
Semut Allah ciptakan dengan kesadaran akan kondisinya yang kecil dan lemah.
Namun, kebersamaan dan kerjasama membuatnya menjadi binatang yang tidak bisa
dipandang lemah.
Seekor Rusapun, jika
diserang semut secara bersama akan mati mengenaskan. Semut, dengan kebersamaannya
tersebut bisa membuat onggokan bukit semut yang tinggi. MasyaAllah.. Begitu
hebatnya pola kehidupan semut yang suka dengan kebersamaan dan saling membantu.
Hal itu dapat manusia contoh nak, jika umat Islam bersatu dengan kebersamaan untuk saling berbuat baik. Maka begitu besar dampaknya untuk kemajuan Islam dimasa depan. Kita dapat mengentaskan kemiskinan, membangun banyak tempat belajar dll. Tidak ada itu orang miskin, karena semua saling membantu, tidak ada itu orang tidak ingin berbagi karena semua mengimplementasikan Quran. Berlomba-lomba dalam kebaikan.
Hal itu dapat manusia contoh nak, jika umat Islam bersatu dengan kebersamaan untuk saling berbuat baik. Maka begitu besar dampaknya untuk kemajuan Islam dimasa depan. Kita dapat mengentaskan kemiskinan, membangun banyak tempat belajar dll. Tidak ada itu orang miskin, karena semua saling membantu, tidak ada itu orang tidak ingin berbagi karena semua mengimplementasikan Quran. Berlomba-lomba dalam kebaikan.
Dari semut kita juga belajar
hidup damai dengan sesamnya dan tidak pernah berkelahi. Coba kelak Mahira
perhatikan. Sekelompok semut yang sedang menarik makanan. Mereka menariknya ke
arah yang berlawanan satu sama lain? Sekelompok semut tidak pernah bertengkar
dalam memperebutkan sesuatu.
Bahkan, mereka saling memberitahu jika memperoleh sesuatu. MaysaAllah.. Ketika menarik makanan ke dalam sarang, mereka menunjukan pola kebersamaan. Jika yang satu menarik, maka yang lain mendorong, begitupun sebaliknya. MasyaAllah…
Bahkan, mereka saling memberitahu jika memperoleh sesuatu. MaysaAllah.. Ketika menarik makanan ke dalam sarang, mereka menunjukan pola kebersamaan. Jika yang satu menarik, maka yang lain mendorong, begitupun sebaliknya. MasyaAllah…
Semut adalah hewan yang selalu
bertegur sapa jika bertemu dengan semut yang lainnya.
Mereka adalah binatang yang tidak
kenal lelah, tidak suka bermalasan dan berpangku tangan. Banyak hal yang
dapat manusia contoh dari seekor semut nak. MasyaAllah…
"Amut ya bu? Amut!" kata Mahira mengucap semut.
"Atut bu! Atut!" Mahira takut karena ada semut, padahal tidak ada.
dan seketika itu saya mengalihkan Mahira pada benda lain. Mahira kita main balon yuk!
"Ayoook buk!" Ajaknya begitu bersemangat.
"Amut ya bu? Amut!" kata Mahira mengucap semut.
"Atut bu! Atut!" Mahira takut karena ada semut, padahal tidak ada.
dan seketika itu saya mengalihkan Mahira pada benda lain. Mahira kita main balon yuk!
"Ayoook buk!" Ajaknya begitu bersemangat.
#Day07
#BundaBerkisah
#Pejuang
Literasi
#onedayonepost
#ODOP_6
No comments:
Post a Comment