October 28, 2018

He is my inspiration









#Day06
#Sosok Inspirator

"Ning pingin urip selamet dunia akhiroh, kudu patuh aturane gusti Allah lan dadio wong sing jujur."
_Mahrus Chambali

Challenge Rumbel LM memasuki Day ke #6, tema kali ini mengenai Sosok Inspirator. Inspirator adalah orang yang perkataannya, tindakannya maupun tulisannya bisa menginspirasi banyak orang. Karena sifatnya indirect, inspirator itu tanpa banyak bicara, mampu membuat orang lain terdorong lalu bergerak dengan motivasi yang tumbuh dari dalam dirinya sendiri.

Jika aku menyebutkan sosok tersebut, ada beberapa orang yang menjadi bagian dalam hidupku dan berperan sebagai sosok inspirator. Saat aku kecil, sosok inspiratorku adalah Mbah Kakung ku, beliau adalah Ayah dari Mamaku, ia berperan menjadi rule modelku. Sosok yang supel, ceria, humoris, sedikit jahil, sangat baik hati, laki-laki yang pandai memasak, sosok kakek yang pandai ber-DIY, pemberani, sosok yang memiliki jiwa leader yang kuat, karena pemikirannya yang cerdas ia sering kali dimintai solusi dan nasihat, buku bacaan mbah Kakung juga banyak, ia sangat suka membaca.

Kedekatan kami mungkin karena sejak bayi aku terbiasa hidup dengan Mbah Kakung dan Mbah Putriku. Aku tumbuh dalam pola asuh tiga generasi. Yang menjadikan Mbah Kakungku seperti ayah kedua bagiku.  Beliau dulu adalah seorang Carik di desa dan juga petani. Mbah juga aktif sebagai anggota sebuah partai politik yang bergambar kabah itu, saat sepak terjangnya hingga menaiki tangga DPR. Beliau dikhianati iparnya sendiri, sehingga semua jabatan yang sudah diraihnya ia lepas dan memilih menjadi seorang petani.

Mbah bilang kepada Papaku, semua pekerjaan hanya mengantarkan kita pada dosa jika kita lalai dan tidak berhati-hati. Sekalipun niat kita baik, syaitan dengan mudah membelokkannya dan menjadikan kita bagian dari dirinya. Ning pingin urip selamet dunia akhiroh, kudu patuh aturane gusti Allah lan dadio wong sing jujur. Saat aku memasuki usia remaja, Papa memfoward nasihat Mbah Kung kepadaku.

Ada banyak hal yang masih ku ingat jelas, setiap habis mengimami sholat subuh di masjid yang didirikan keluarga besar Mbah Kakung, mbah biasanya tadarus Quran, kemudian membantu mbah putri untuk masak. Mbah akan ke sawah jika pekerjaan istrinya sudah selesai. Di sawah mbah sangat all out terhadap semua padinya, di kebun mbah juga sangat all out terhadap semua tanaman kebunnya. Jika ke sawah atau kebun, Mbah jarang menggunakan alas kaki. Ia Pria pertama yang ku kenal sebagai pria tak takut kuman.

Mbah Kakung khas sekali dengan topi coboynya yang berwarna hitam. Parasnya yang tampan, giginya putih dan rapi, hidungnya tinggi dengan paduan alis dan mata yang bagus membuat Mbah pantas jika menjadi aktor terkenal. Mbah suka sekali membaca, beberapa kitab yang aku tidak tahu cara membacanya karena tulisannya arab gundul. Mbah Kakungku memang lulusan Gontor, membaca buku atau belajar sekalipun sudah lulus menjadi habit yang tidak terlupa di sela-sela kesibukannya.
Saat hendak mengisi khutbah sholat Jumat, mbah selalu berlatih terlebih dahulu dihari sebelumnya, bahkan mempersiapkan teksnya untuk latihan. Entah kenapa hal itu menjadi inspirasi untukku. Ia sangat all out disemua hal. Masyaallah..

Kegemarannya dalam membaca buku sangat senada dengan kegemaran Papaku, mereka adalah sosok Bapak Mertua dan menantu yang kompak. Namun aku memosisikan Papa lebih kepada motivatorku. Sehingga keberadaan mereka sangat membentukku hingga memiliki kegemaran di bidang literasi, tidak hanya membaca aku juga suka menulis.

Aku berharap, suatu saat baik ucapan, tindakan dan tulisanku dapat menjadi inspirator keturunanku atau setidaknya aku dapat berperan sebagaimana keberadaan Mbah Kakung dan Papa dalam hidupku.

#RumbelLM
#10dayschallenge
#wanitadanpena
#ODOP_6
#onedayonepost
#odopbatch6



No comments:

Post a Comment