October 30, 2018

Profesi dan menulis


#Day08
#Profesi

“Ikatlah ilmu dengan tulisan” (Silsilah Ahadits Ash Shahihah no. 2026)

Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Kurang lebih begitulah, pengertian dari profesi yang aku dapat dari mesin pencari. Aku dulu ingin sekali berprofesi sebagai guru, karena aku sangat suka kegiatan belajar dan mengajar. Orangtuaku bukanlah guru, namun karena aku begitu suka belajar dan waktuku banyak di sekolah, maka sepertinya profesi guru adalah pilihan yang termindset baik di pikiranku.

Aku bisa libur saat siswa-siswa libur, aku bisa pulang gasik dan melakukan aktivitas lain yang aku mau. Aku memandang guru juga awet muda, entah karena apa? Aku melihat guru-guru SMAku saat datang ke acara pernikahanku, mereka terlihat sama seperti dulu. Mungkin ada beberapa keriput yang aku lewatkan, tapi aku merasa meraka sama saja.

Aku dikelilingi guru-guru hebat yang berdedikasi tinggi saat diamanahi siswa. Mereka aku nilai sangat all out dalam mengajar, contoh saja guru SD ku yang bernama Pak Disan. Ia mengayuh sepeda dari rumahnya, setiap hari hanya untuk mengajar kami. Tanpa pernah terlambat, tulisannya khas sekali hingga kapur putih merk sarjana itu, menjadi saksi semangatnya dalam membuatkan resume untuk kami. Resumenya itu disadur ulang oleh kami dalam buku tulis, ini menjadi kegiatan literasi yang sudah aku kenal sejak bangku sekolah. Menulis.

Kemudian aku punya guru-guru luar biasa saat SMP, hampir semua guru berusaha aku pahami karakter dan cara mereka mengajar. Kata Papaku, cintai dulu gurunya baru mata pelajarannya dan itu cara efektif untuk aku menemukan feel belajar yang superrrrr antusias dalam semua mata pelajaran. Sebut saja Bu Endang guru sejarahku, Pak Tejo guru Ekonomiku, Bu Windi guru Bahasa Indonesiaku, Pak Yadi guru Matematikaku, Bu Widi guru Biologiku, Pak Budi guru Bahasa Inggrisku dan Pak Sutjipto guru Bahasa Indonesiaku saat aku kelas 3 SMP, masih banyak lagi guru lainnya, masyaallah. Mereka semua sangat mensupportku, sampai kabar mengenai diterimanya aku melalui program PSSBpun mereka tahu. Masyaallah…

Lalu saat SMA, aku juga punya guru yang luar biasa, ada Bu Pur, Bu Tri, Bu Amalia, Bu Chafida, Bu Puji, Pak Santoso, semua guru tersebut masih berhubungan baik denganku hingga sekarang. Kecuali Bu Pur yang meninggal setelah 1 tahun setelah aku lulus SMA.

Karena guru-guru tersebut, aku menjadi suka pelajaran mereka dan aku menjadi suka sekali belajar. Saat belajar aku selalu membuat  sendiri kisi-kisi, semacam catatan poin yang ada dalam materi. Itu menjadi hal yang membuatku tidak asing dengan menulis.  Menjadi kebiasaan tersendiri bagiku setiap kali belajar aku harus menuliskannya kembali. Menuangkan kembali materi dengan versi lain yang mudah aku pelajari. Aku selalu menganggap bahwa apapun profesinya, akan selalu melibatkan kita pada dunia tulis menulis, bahkan profesi petanipun membutuhkan kemampuan sang petani untuk membuat catatan pengeluaran pembelian garam, hasil panen dll.

Lalu bagaimana dengan profesi penulis itu sendiri?

#wanitadanpena
#10dayschallenge
#RumbelLM



No comments:

Post a Comment