#Day08
#Profesi
“Ikatlah
ilmu dengan tulisan” (Silsilah Ahadits Ash Shahihah no. 2026)
Profesi adalah
pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan
khusus. Kurang lebih begitulah, pengertian dari profesi yang aku dapat dari
mesin pencari. Aku dulu ingin sekali berprofesi sebagai guru, karena aku sangat
suka kegiatan belajar dan mengajar. Orangtuaku bukanlah guru, namun karena aku
begitu suka belajar dan waktuku banyak di sekolah, maka sepertinya profesi guru
adalah pilihan yang termindset baik di pikiranku.
Aku bisa
libur saat siswa-siswa libur, aku bisa pulang gasik dan melakukan aktivitas
lain yang aku mau. Aku memandang guru juga awet muda, entah karena apa? Aku melihat
guru-guru SMAku saat datang ke acara pernikahanku, mereka terlihat sama seperti
dulu. Mungkin ada beberapa keriput yang aku lewatkan, tapi aku merasa meraka
sama saja.
Aku
dikelilingi guru-guru hebat yang berdedikasi tinggi saat diamanahi siswa.
Mereka aku nilai sangat all out dalam mengajar, contoh saja guru SD ku yang
bernama Pak Disan. Ia mengayuh sepeda dari rumahnya, setiap hari hanya untuk
mengajar kami. Tanpa pernah terlambat, tulisannya khas sekali hingga kapur putih
merk sarjana itu, menjadi saksi semangatnya dalam membuatkan resume untuk kami. Resumenya
itu disadur ulang oleh kami dalam buku tulis, ini menjadi kegiatan literasi
yang sudah aku kenal sejak bangku sekolah. Menulis.
Kemudian
aku punya guru-guru luar biasa saat SMP, hampir semua guru berusaha aku pahami
karakter dan cara mereka mengajar. Kata Papaku, cintai dulu gurunya baru mata
pelajarannya dan itu cara efektif untuk aku menemukan feel belajar yang
superrrrr antusias dalam semua mata pelajaran. Sebut saja Bu Endang guru
sejarahku, Pak Tejo guru Ekonomiku, Bu Windi guru Bahasa Indonesiaku, Pak Yadi
guru Matematikaku, Bu Widi guru Biologiku, Pak Budi guru Bahasa Inggrisku dan
Pak Sutjipto guru Bahasa Indonesiaku saat aku kelas 3 SMP, masih banyak lagi
guru lainnya, masyaallah. Mereka semua sangat mensupportku, sampai kabar
mengenai diterimanya aku melalui program PSSBpun mereka tahu. Masyaallah…
Lalu saat
SMA, aku juga punya guru yang luar biasa, ada Bu Pur, Bu Tri, Bu Amalia, Bu
Chafida, Bu Puji, Pak Santoso, semua guru tersebut masih berhubungan baik
denganku hingga sekarang. Kecuali Bu Pur yang meninggal setelah 1 tahun setelah
aku lulus SMA.
Karena
guru-guru tersebut, aku menjadi suka pelajaran mereka dan aku menjadi suka
sekali belajar. Saat belajar aku selalu membuat
sendiri kisi-kisi, semacam catatan poin yang ada dalam materi. Itu menjadi
hal yang membuatku tidak asing dengan menulis. Menjadi kebiasaan tersendiri bagiku setiap kali belajar aku harus menuliskannya kembali. Menuangkan kembali materi dengan
versi lain yang mudah aku pelajari. Aku selalu menganggap bahwa apapun
profesinya, akan selalu melibatkan kita pada dunia tulis menulis, bahkan
profesi petanipun membutuhkan kemampuan sang petani untuk membuat catatan pengeluaran pembelian garam, hasil panen
dll.
Lalu bagaimana
dengan profesi penulis itu sendiri?
#wanitadanpena
#10dayschallenge
#RumbelLM
No comments:
Post a Comment